Pada 2017 kemarin, penulis buku komik ternama Greg Rucka dan Leandro Fernandez merilis sebuah cerita komik baru dengan sebuah konsep yang cukup unik: sebuah tim pasukan atau tentara yang tidak bisa mati dan sudah menjalani ribuan perang selama ribuan tahun. Sejak perilisannya, komik tersebut mendapatkan respon yang positif dari pada penggemar komik, yang artinya tinggal menunggu waktu untuk ada rumah produksi yang mengadaptasi ceritanya.

Dan nyatanya untuk The Old Guard, hal tersebut berjalan dengan cepat. Netflix dengan segera mengadaptasi cerita tersebut dalam cerita film dengan judul yang sama yang tayang pada 10 Juli kemarin. Film ini dibintangi oleh Charlize Theron yang berperan sebagai Andromache of Scythia dan Chiwetel Eijofor yang berperan sebagai Copley.

Andy, Joe, Nicky, Nile, dan Booker memiliki kelebihan untuk tidak bisa mati dan bisa hidup lebih lama dibandingkan manusia lainnya. Setiap kali mereka terluka dan tewas, luka tersebut akan sembuh dengan sendirinya dan mereka akan kembali hidup seperti tidak ada apa-apa – meskipun rasa sakitnya tetap mereka rasakan. Yang jadi pertanyaan terbesar adalah darimana asal keabadian tersebut?

Pertanyaan inilah yang ditanyakan oleh Nile kepada Andy ketika mereka bertemu dan berbincang di atas pesawat. Andy pun sebenarnya tidak mengerti darimana asal kekuatan ini, yang pasti menurutnya hal itu adalah sebuah berkah yang haru mereka jalani. Senada dengan filmnya, komiknya pun tidak menjelaskan dari mana kekuatan tersebut.

Satu hal yang pasti tentang kekuatan ini adalah hal tersebut merupakan keberkahan atau anugerah yang sangat jarang diberikan kepada setiap orang – saking langkanya sampai Andy dan tim butuh 200 tahun untuk bisa bertemu seseorang yang memiliki kemampuan yang sama dengan mereka, yaitu Nile Freeman. Mereka saling terhubung melalui mimpi, tapi ketika mereka sudah bertemu mereka tidak akan saling memimpikan lagi.

Lalu, darimana asal keberkahan tersebut? ada beberapa kemungkinan pertama adalah ada “sosok” yang lebih kuat dari mereka yang memberikan kekuatan tersebut. Pertama adalah layaknya cerita fiksi ilmiah pada umumnya, bisa jadi alien dari luar angkasa yang memberikan kekuatan tersebut. Untuk mempermudah penjelasannya, Geeks bisa membayangkan cerita tentang Eternals.

Eternals merupakan hasil eksperimen yang dilakukan oleh entitas kosmik Celestials dengan manusia, yang dilakukan ribuan bahkan jutaan tahun yang lalu. Konsep ini bisa jadi juga diterapkan dalam cerita The Old Guard, dimana Andromache the Sycthe merupakan salah satu “objek penelitian” dari makhluk luar angkasa untuk menciptakan sebuah ras unggul.

Andy mengatakan di filmnya bahwa dia merasakan kesepian selama ribuan tahun. Bisa jadi, selama itu pula entitas luar angkasa memberikan waktu untuk memperhatian perkembangan kekuatan dan kemampuan dari Andy. Setelah dianggap sukses, kemampuan tersebut kemudian diberikan juga kepada manusia pilihan lainnya, seperti Nicky, Joe, dan Nile juga Booker.

Kemungkinan yang kedua adalah karena Andy dan yang lain merupakan keturunan para dewa – atau bahkan mereka dewa tersebut. Konsep ini mirip seperti cerita Percy Jackson, dimana Percy merupakan anak dari sang raja laut Poseidon dan manusia biasa. Dalam ceritanya setiap ribuan tahun sekali para dewa akan turun ke bumi dan jatuh cinta dengan manusia biasa.

Perkawinan mereka kemudian melahirkan seorang anak dengan kemampuan khsusus. Dan hal inilah yang kemungkinan terjadi kepada mereka yang memiliki anugerah untuk kekal abadi. Meskipun mereka kekal abadi, seperti yang diungkapkan oleh Greg Rucka bahwa kekuatan ini memiliki “kelemahan.”

Ada masanya ketika proses penyembuhan yang biasa terjadi tiba-tiba berhenti. Contohnya adalah ketika Andy terkena tusukan pisau dan tembakan di akhir filmnya. Dan seperti yang dikatakan oleh Nicky ketika dia dijadikan bahan percobaan, semua makhluk akan mati pada waktunya. Nicky, Andy, Nile, Booker, dan Joe tidak bisa mati karena memang belum saatnya mereka mati. Ketika memang saatnya sudah tiba, kemampuan tersebut akan menghilang.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.