Selain Monkey D. Luffy, karakter lainnya dari kru topi jerami yang masih misterius perihal masa lalunya adalah Roronoa Zoro. Sampai sejauh ini, belum banyak informasi yang terungkap tentang masa lalu dari orang nomor dua di kru topi jerami ini. Tapi, di arc Wanokuni ini sepertinya sedikit petunjuk tentang masa lalu Zoro mulai perlahan terungkap.

Mungkin Geeks sadar bahwa perlahan arc Wanokuni mulai mengungkap beberapa aspek dari masa lalu Zoro yang tidak kita ketahui. Pertama adalah dia mengetahui tentang dialek kuno wilayah Kuri, wilayah yang ditaklukan oleh Kozuki Oden. Salah satu kata yang diucapkan adalah “Snatch” atau “Sunacchi” dalam pelafalan bahasa Jepang.    Kata tersebut digunakan ketika Zoro dan Momonosuke sedang berlatih pedang bersama. Menurut Momonosuke (dan para penduduk Wano), kata tersebut termasuk kata yang kurang pantas dan dilarang. Selain itu, sudah jarang juga orang yang mengatakan kata tersebut. Hal itulah yang membuat O-Kiku kaget ketika Momonosuke mengatakan kata itu.

Selain kata, Eiichiro Oda juga memasukan elemen lainnya yang berkaitan dengan masa lalu Zoro. Oda sensei mengkonfirmasi jika masyarakat Wano yang dulu sempat kabur dari negaranya, pindah ke East Blue. Hal ini dikonfirmasi dalam kolom SBS Vol.92. Hal ini juga didukung oleh perkataan Tenguyama ketika dia menjelaskan tentang pedang Enma kepada Zoro.

Menurut Tengu, seorang pandai beso dari klan Shimotsuki pergi meninggalkan Wano dan tinggal di East Blue. Sesampainya disana, dia lalu membentuk sebuah desa yang kemudian menjadi desa tempat tinggal Zoro (Shimotsuki Village), dan disana dia pun membuat pedang Wado Ichimonji yang kemudian pedang tersebut diberikan kepada para penerus keluarga Zoro.

Dalam salah satu chapter, kita juga mendapatkan sejarah singkat tentang status dari klan Shimotsuki di Wano seperti yang dijelaskan oleh Kawamatsu dalam adegan flashback. Menurut penuturan Kawamatsu, klan Shimotsuki merupakan klan yang terpandang selain Kozuki di negara Wano. Klan Shimotsuki menjadi terpandang dan penting karena keluarga mereka merupakan penguasa dari pelabuhan yang legal di negara Wano.

Namun, kemudian diketahui jika klan Shimotsuki sendiri melanggar peraturan yang ada di Wano dan memilih untuk pergi. Berdasarkan hal tersebut bisa ditebak jika mereka menggunakan cara yang tidak legal untuk pergi dan keluar dari Wano. Mungkin hal ini ada kaitannya dengan pantai kuri dan air terju yang hampir setiap bajak laut gunakan ketika menuju Wano – sama halnya dengan Luffy.

Ketika Oden sudah dewasa, kita kemudian mempelajari tentang wilayah Kuri dalam percakapannya dengan Yasuie. Anggota klan Shimotsuki pergi dari Wano sekitar 50 tahun yang lalu, ketika Kuri masih berupa wilayah yang tidak memiliki hukum. Oleh karena itu, wajar jika kemudian mereka bisa pergi dan keluar Wano sesuka hati. Ini juga yang bisa menjadi petunjuk mengapa Kiku kaget mendengar Momonosuke mengucapkan kata yang dianggap tabu. Karena, kalimat tersebut biasa diucapkan di abad tersebut yang kemudian diajarkan kepada Zoro.

Berdasarkan pembahasan di atas, muncul beberapa pertanyaan: 1) mengapa anggota klan yang terhormat harus melanggar hukum yang ada? 2) Bagaimana cara mereka keluar dari Kuri? 3) Kenapa mereka memilih East Blue? Untuk sementara, sampai Oda Sensei memberikan penjelasan lebih, para fans hanya bisa melontarkan berbagai teori tentang jawaban dari pertanyaan tersebut. Mungkin di chapter yang akan datang kita akan dijelaskan lebih detail lagi tentang hal ini.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.