Ultron

Ultron juga merupakan sosok yang tidak asing bagi sebagian orang, pasalnya Ultron juga sempat hadir dan menjadi antagonis utama dalam film Avengers: Age of Ultron. Seperti yang diperlihatkan di filmnya, Ultron pada awalnya merupakan sebuah program buatan Tony Stark untuk melindungi bumi. Padaa saat itu Tony sangat takut jika bumi harus kembali mengalami serangan makhluk luar angkasa.

Sayangnya, sama seperti Supreme Intelligent, Ultron justru mengambil alih kendali dirinya dan mulai mengembangkan pemikirannya sendiri. Ultron sendiri kemudian memimpin pasukan robot yang dia bangun dan memiliki misi untuk menghancurkan seluruh manusia. Ultron versi komik sedikit berbeda, dimana bukan Tony Stark yang menciptakannya melainkan Hank Pym. Pada akhirnya Hank Pym harus menyatu dengan Ultron, tapi tujuannya tetap sama yaitu menghancurkan manusia.

Bruce Banner (Maestro)

Ketika manusia dan manusia super sudah dihilangkan dari muka bumi ini, niscaya bumi ini pasti akan dikuasai oleh makhluk lainnya, termasuk Hulk. Meskipun dalam versi Maestro ini Hulk nampak lebih tua dibandingkan penampilannya selama ini di berbagai versi, kekuatannya sendiri lebih dahsyat dari Hulk yang kita kenal. Semuanya berkat radiasi yang dia serap saat perang besar terjadi.

Ketika bumi berubah menjadi debu, Hulk yang masih bertahan di bumi ini mencoba untuk kembali membangun kehidupan dari sisa-sia kehidupan sebelumnya. Maestro sendiri merupakan gabungan dari kecerdasan yang dimiliki oleh Bruce Banner dan juga sisik brutal dan jahat dari Hulk. Jadi, rasanya tidak ada yang berani untuk menganggu atau mengusir “jabatannya” sebagai pemimpin.

Captain America (Stevil)

Captain America bukanlah satu-satunya pahlawan yang menjadi korban dari penyalahgunaan kekuatan dan kekuasaan. Tapi, ketika Captain America yang sering menjadi simbol bagi orang-orang harus berada di pihak sebelah, tentunya banyak orang yang menyangkan hal tersebut. Captain America seharusnya menjadi sebuah kekuatan yang tidak tergoyahkan. Jadi, ketika Cap mengatakan “Hail, Hydra” kita pasti tahu ada sesuatu hal buruk terjadi.

Dan ternyata memang benar. Captain America, secara sistematis mengambil alih posisi pemimpin dari negara Amerika Serikat. Captain America menjadi pemimpin Amerika sambil juga mengahalu berbagai tim pahlawan yang berusaha untuk menghentikannnya. Tanpa diduga, ternyata Cap “cukup berbakat” ketika menjadi seorang penjahat atau diktator.

Victor Von Doom

Sudah bukan hal yang aneh jika Doctor Doom menjadi seorang diktator yang sangat kuat di cerita Marvel, oleh karena itu villain klasik Fantastic Four ini harus masuk dalam daftar. Sedari awal pembuatannya, memang seperti Doctor Doom hanya ditakdirkan untuk satu tujuan, yaitu menjadi penguasa. Entah apakah itu menjadi penguasa negara Latveria atau penguasa multiverse lainnya.

Ketika Doctor Doom berhasil mendapatkan keinginannya, yaitu berkuasa di sebuah wilayah, dia memang menjadi seorang pemimpin yang baik. Jiwa kepemimpinannya sudah tidak perlu diragukan lagi, meskipun harus berkuasa dengan tangan besi. Doom mungkin tidak menggunakan cara yang baik untuk mendapatkan kekuasaan, tapi Latveria rasanya tidak akan bertahan tanpa sosok Doom.

Namor the Sub-Mariner

Sama seperti T’Challa dan juga raja-raja lainnya di dalam cerita Marvel, Namor merupakan seorang raja yang memang sudah ditakdirkan sejak dia kecil. Berbagai keputusan yang dibuatnya pun tidak perlu dia pertimbangkan lagi, baik itu keputusan untuk menyelamatkan nyawa orang, mengambil nyawa orang, atau keputusan untuk berperang dengan wilayah daratan.

Sama seperti Doom, Namor juga merupakan pemimpin yang sangat arogan. Namor percaya bahwa sebagai penguasa dari wilayah Atlantis, hanya ada beberapa orang atau kalangan saja yang dia anggap penting atau dia anggap sepadan dengan waktunya. Kepempimpinan Namor, sangat jarang menghasilkan kemakmuran bagi rakyatnya, tapi apa yang dia lakukan sering kali menjadi petaka bagi orang lain. Contohnya adalah ketika dia melakukan serangan ke Wakanda.

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.