Thanos merupakan inti cerita dari MCU saat ini, dengan menjadi villain yang paling sulit dan paling berat untuk dihadapi. Dalam film Avengers: Infinity War, kita melihat bagaimana Thanos berpetualang untuk mendapatkan keenam Infinity Stones yang menunjukan rencana gila dari Thanos dengan melenyapkan sebagian kehidupan di alam ini.

Thanos versi MCU berbeda dengan versi komik, dimana dalam versi komik dia melakukan semua itu demi mendapatkan perhatian dari Lady Death, karakter wanita yang diimpikan oleh Thanos. Sedangkan untuk versi MCU, dia terobsesi pada keseimbangan kehidupan. Hal itulah yang membuatnya menjadi villain yang kita kenal saat ini. Tapi, apakah Thanos hanyalah permulaan dari sebuah rencana jahat yang besar?

Kelemahan Rencana Thanos

Rencana besar yang dimiliki Thanos sebenarnya memiliki kekurangan, yang rasanya tidak semua orang menyadari hal tersebut. Salah satu aspek yang dirasa kurang pas adalahb tentang bagaimana menghabisi setengah dari populasi  yang ada sebenarnya kurang efektif. Contohnya adalah bumi, yang diperkirakan memiliki jumlah penduduk sekitar 7,7 miliar orang.

Jika Thanos menghilangkan setengahnya saja, berarti total penduduk manusia saat itu sekitar 3,6 miliar orang. Jumlah tersebut sama dengan jumlah penduduk pada 1960an. Meskipun butuh waktu yang tidak sebentar bagi situasi kembali normal, kehidupan dan jumlah manusia akan tetap bertambah 60 tahun kemudian. Intinya Thanos tidak membantu makhluk hidup lainnya menjaga keseimbangan, lebih tepatnya Thanos menunda kepunahan tersebut.

Jentikan Tersebut Hanyalah Rencana Awal

Adanya sedikit “kekurangan” dalam rencana Thanos, mungkin memang tidak disengaja oleh Marvel. sebenarnya Marvel perlu mempersiapkan karakter atau sosok yang benar-benar kuat, yang melebihi para Avengers. Salah satu cara untuk mengisi gap atau kekosongan dari rencana Thanos tersebut adalah dengan memperlihatkan jika Decimation merupakan rencana awal dari Thanos.

Dengan sedikitnya populasi yang ada sehingga sesuatu (atau seseorang) bisa dirahasiakan. Jika memang hal tersebut benar, artinya dia merupakan “suruhan” dari seseorang yang lebih besar dan lebih kuat darinya salah satu yang memungkinkan adalah Galactus. Apalagi, Fox kini sudah berada di tangan Marvel. Galactus dikenal sebagai karakter yang menyerap energi kehidupan sebuah planet, Bumi bisa jadi salah satu diantaranya.

Skala Serangan Thanos Sama Dengan Galactus

Galactus selalu berusaha untuk memilih herald atau pembawa kabar miliknya, dimana makhluk tersebut bertugas untuk memilih dan pergi ke sebuah planet yang nantinya akan dikonsumsi oleh Galactus. Di Avengers: Endgame diperlihatkan jika Thanos mampu menghadapi beberapa Avengers sekaligus tanpa bantuan apa-apa. Kekuatan tersebut mirip dengan kekuatan bawahan dari Galactus.

Kekuatan dari pedang dua sisi Thanos juga mampu merusak vibranium milik Captain Amerika, bahkan mampu menahan serangan dari Stormbreaker. Para pembawa kabar Galactus selalu memiliki sebuah senjata yang menjadi saluran bagi kekuatan Power Cosmic yang diberikan Galactus kepada mereka. Contohnya adalah papan Silver Surfer dan kapak milik Terax. Jadi, bukan tidak mungkin jika pedang tersebut merupakan hadiah dari Galactus.

Galactus Bisa Menjadi Akhir Bagi Thanos

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, jika penjelasan tersebut memberikan gambaran jika ada kemungkinan Thanos merupakan salah satu pembawa kabar dari Galactus. Jika memang demikian, kekuatan dari Infinity Stones yang dipakai oleh Thanos bisa juga dipakai sebagai pelacak bagi Galactus tentang keberadaan planet yang bisa dia konsumsi.

Selain itu, menghancurkan Infinity Stones artinya bisa jadi menghancurkan senjata yang bisa digunakan untuk melawan Galactus. Tapi, Thanos salah hal itu justru membuat Galactus justru bertambah jahat, berkat energi kehidupan planet yang sekarang sudah kembali normal. Berkat Thanos, Galactus mungkin pada akhirnya akan menemukan sebuah planet yang membuatnya kenyang yaitu bumi. Semkain kenyang Galactus, semakin kuat dan semakin berbahaya kekuatannya. Sehingga hal itu bisa menjadi sebuah tantang besar baru bagi Avengers di masa mendatang, bila teori ini benar.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.