X-Men: The End

Penulis senior X-Men, Chris Claremont, bekerja sama dengan Sean Chen, menulis cerita “terakhir” bagi superhero mutan X-Men. Tapi, sebenarnya ceritanya sendiri tidak benar-benar berakhir. Cerita itu menjadi jembatan bagi seri terbaru yang bernama GeNext. Dengan setting waktu 10 tahun setelah komik The End, GeNext berfokus pada anak-anak dari karakter X-Men yang bersekolah di sekolah khusus mutan milik Xavier.

Menceritakan sisi “manusia” dari mutan, seperti bekeluarga dan memiliki anak, tentunya akan menjadi sebuah kesempatan untuk memperlihatkan dunia yang baru. Dibandingkan terus menerus para pembaca disuguhi oleh peperangan yang tiada akhir. Setidaknya kita bisa melihat bahwa para mutan pun memiliki sisi tersebut.

Marvel Comic 2

Marvel Comic 2merupakan salah satu judul komik lainnya yang muncul di tahun akhir 90an. Komik ini terasa seperti versi “asli” dari Marvel Universe dalam berbagai macam cara, seperti cara penyampaian cerita yang lebih klasik sambil juga memperlihatkan bagaimana cerita masa depan dari para karakter tersebut.

Sebenarnya, Marvel Comic 2 sendiri bukanlah salah satu komik yang laku keras dipasaran. Namun, kesuksesan dari karakter Spider-Girl menunjukan jika ada sesuatu yang bisa dijadikan fokus utama penjualan dalam komik ini. Salah satu contohnya adalah dnegan lebih mengedepankan cerita para karakter, dibandingkan dengan hanya satu saja.

2099

Di awal 90an, Marvel merilis sebuah komik terbaru yang bercerita tentang 100 tahun kemudian. Dengan tidak terpaku kepada kontinuitas, para kreator yang menulis ceritanya diberikan kebebasan untuk menentukan karakter baru, yang beberapa diantaranya memiliki origin yang unik dan luar biasa. Sebagian lainnya mungkin familiar bagi kita.

Marvel 2099 merupakan salah satu cerita masa depan Marvel Comics yang dirasa sangat realistis, dengan setting cerita dimana para pahlawan Marvel mencoba untuk kembali menyerang balik perusahaan besar yang sudah mengendalikan masyarakat.

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.