Power: Jean Grey


Sebelumnya kita sudah membahas mengenai kekuatan dari kedua karakter ini. Untuk hal ini, sudah jelas jika Phoenix mampu mengalahkan kekuatan Thanos dalam pertarungan ini. Jean Grey memiliki kemampuan Telekinesis dan juga Telepati yang bahkan membuatnya lebih kuat dibandingkan Professor X. Jean bisa menggeriakan barang dengan pikirannya, melindungi dirinya, membaca pikiran orang bahkan memberikan pengaruh terhadap orang.

Thanos cukup kuat dan mampu bertahan dari siapapun dan bisa melakukan apapun dengan Infinity Gauntlet di tangannya. Sekali lagi dijelaskan, jika tanpa Infinity Gauntlet maka Thanos akan dapat dengan mudah dihabisi oleh Phoenix Force. Pertarungannya melawan Wanda di film Endgame, memperlihatkan bagaimana dia cukup lemah terhadap serangan sihir.

Kepemimpinan: Thanos


Jean Grey sendiri bukanlah seorang pemimpin. Meskipun dalam beberapa kesempatan dia sempat berlatih kemampuan kepemimpinan. Jean tidak memiliki rasa percaya diri untuk mampu memotivasi timnya untuk sebuah aksi. Dia sendiri sering mempertanyakan pikirannya dan Dark Phoenix sendiri tidak percaya kepada siapapun, sehingga dia sering kali menjadi penyendiri.

Thanos merupakan seorang pemimpin yang hebat dan kuat. Dia mampu meyakinkan ribuan pejuang dan petarung untuk bertarung di medan perang demi dirinya dan juga membantu Thanos menaklukan banyak planet. Thanos bisa dibilang merupakan citra atau bentuk nyata dari seorang pemimpin yang ambisius. Dia bisa membuktikan setiap ucapan ambisius yang dijanjikan dengan kekuatan dari tekad yang diikuti oleh para pengikutnya.

Pengalaman: Thanos


Baik Thanos ataupun Jean Grey sama-sama sudah lama muncul dalam cerita Marvel, baik di film maupun di komiknya. Dengan sejarah yang panjang, keduanya juga sama-sama memiliki pengalaman yang banyak. Untuk Jean Grey tergantung versi dan usia, karena berbeda versi dan usia memiliki pengalaman yang berbeda pula dalam adaptasinya. Tapi, yang pasti Phoenix Force sering kali terlalu kuat untuk dia kendalikan, terlepas seberapa memahaminya Jean Grey terhadap kekuatannya.

Jika berbicara masalah pengalaman, Thanos bisa dibilang lebih unggul dibanding Jean Grey. Dia memiliki banyak sekali pengalaman dalam cerita di Marvel Universe. Dalam urusan pertarungan Thanos lebih berpengalaman dan sudah siap dengan situasi apapun. Bahkan Thanos memiliki rencana untuk menghadapi para pahlawan Avengers.

Kelemahan: Thanos


Phoenix memang memiliki beberapa kelemahan, tapi satu-satunya kunci dari kelemahan tersebut adalah moral compass atau nilai moralnya. Secara garis besar, Jean Grey akan selalu bertarung melawan the Phoenix force, dengan teman-teman dan keluarganya yang ingin Jean melakukan hal yang benar. Jean Grey pada dasarnya bukanlah seorang pembunuh. Dia hanyalah mutan perempuan yang “dipengaruhi” oleh kekuatan alien di dalam dirinya.

Kelemahan Thanos juga adalah keluarga, dengan kedua anaknya yang merupakan dua hal yang dia cintai di alam raya tersebut. Tapi berbeda dengan Jean, dia sering kali mampu “menahan” dan mengalahkan kelemahan ini. Contohnya adalah dia rela mengorbankan Gamora untuk mendapatkan Soul Stone. Hal ini menunjukan jika ego dari Thanos tidak bisa dikompromikan. Meskipun kedua anaknya merupakan hal yang dia cintai, dia tidak akan mudah dikalahkan dengan menggunakan kelemahan ini.

Winner?


Meskipun Thanos memiliki keunggulan di beberapa poin, kekuatan kosmik yang dahsyat dari Phoenix Force mampu menghabisi semua poin plus yang dimiliki Thanos. Keadaan akan berbeda dan pertarungan akan menjadi seimbang jika Thanos memiliki Infinity Gauntlet. Meskipun Jean Grey memiliki X-Men yang menjadi rekannya, hal itu tidak akan menjadi masalah bagi Thanos yang memiliki ribuan pasukan.

Jika pertarungan ini merupakan pertarungan tangan kosong, Thanos tentunya akan menang dengan mudah melawan Jean Grey. Intinya Thanos baru bisa menandingi Jean grey jika dia memiliki Infinity Stones di tangannya. Apa kalian setuju dengan perbandingan ini? atau mungkin kalian memiliki pendapat sendiri Geeks?

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.