Umbrella Corporation atau singkatnya disebut Umbrella, gak dipungkiri adalah nama yang sangat identik dengan franchise game zombie-apokaliptik hit, Resident Evil (1996-sekarang). Gimana gak? Perusahaan ini yang bertanggung jawab atas seluruh kekacauan zombie baik di Racoon City, maupun di seluruh dunia. Melihat kenyataan ini, gak heran apabila banyak dari kita yang pastinya penasaran abis dengan latar belakang sesungguhnya dari perusahaan berlogo Oktagonal merah putih ini.
Spesiknya, apakah perusahaan ini dari awal memang sudah niat buat jadi perusahaan pengembang virus-virus zombie yang berbahaya itu? Nah biar gak nanya-nanya lagi, yuk langsung simak pembahasan lengkapnya berikut ini!
Berawal Dari Bunga Mitos di Afrika
Umbrella Corporation dibangun di tahun 60an oleh trio Virologis: Dr. Oswell E. Spencer, Dr. Edward Ashford, dan Dr. James Marcus. Di tahun 1966, Marcus sangat tertarik buat meneliti sebuah bunga di daerah Afrika Barat yang bernama Stairway of the Sun (buset panjang amat namanya). Alasan kenapa Marcus tertarik dikarenain kisah mitos yang ada di dalam bunganya itu. Menurut kisah tersebut, salah satu suku di Afrika Barat, Ndipaya, percaya banget bahwa siapa aja yang bisa bertahan (survive) setelah makan bunganya, maka ia dipercaya bakalan ngewarisin kekuatan yang terdapat di dalam bunganya.
Dan ketika Marcus sampai di lokasi, ia nemuin bahwa di dalam bunga tersebut terkandung juga sebuah virus yang dikenal juga dengan Progenitor Virus. Bukannya langsung cabut pergi, Marcus malah nekad ngebawa sampel bunganya buat dijadiin contoh penanaman balik di Amerika Serikat.
Pengembangan Progenitor Virus
Sayang penanaman balik (replikasi) yang dilakukan gagal total. Melihat hal ini, Spencer ngewakili Ashford dan Marcus yang sudah bersikap bodo amat, lantas membentuk Umbrella Pharmaceuticals yang mana merupakan nama awal dari Umbrella Corporation. Didiriin secara independen, Spencer berinisiatif buat ngebenerin kegagalan Marcus tersebut. Dengan tekad ini, Spencer pun lantas meneransfer contoh virus Progenitor tersebut ke daerah Atlantik.
Ia juga berinisiatif buat ngembangin bibit virusnya agar nantinya bisa dijual sebagai senjata ke pihak militer Amerika Serikat. Mungkin Geeks jadi bertanya, kenapa sih si Spencer “ngebet” banget dengan Virus ini? Well, di dalam benak impian gilanya, ia beranggapan kalo virus ini bisa “memperbaiki” umat manusia (baca: manusia jauh lebih kuat dalam menghadapi hidup). Nah dalam visinya, apabila semua manusia udah terinfeksi virus ini, ia dan tim Umbrella bakalan punya potensi besar buat me-remake seluruh tatanan kehidupan di dunia ini (baca: menciptakan dunia baru). WOW GILA NIH ORANG!
T-Virus
Walau visi Spencer gila, pada akhirnya Marcus pun turut ngebantu proyek pengembangan virus Progenitor itu. Dan pada tahun 1978, pengembangan virus menemui titik eksperimen baru. Spesifiknya, Marcus nemuin bibit virus baru setelah ia nguji virus Progenitor di sebuah lintah. Nah virus baru ini kemudian dinamai T-Virus. Penasaran dengan virus baru ini, Marcus pun menguji ke individu yang udah terinfeksi.
Betapa terkejutnya ia ketika melihat bahwa individu tersebut langsung rusak seluruh mental dan otaknya. Di otaknya sekarang hanyalah ingin makan, makan, dan makan (baca: kanibalistik). Walau sudah jelas-jelas mengerikan, namun Marcus tetap “gas” aja buat lanjutin penelitiannya. Ironisnya di tahun 1988, Marcus tewas dibunuh atas perintah Spencer. Alhasil, penelitian T-Virus pun diberikan oleh salah satu ilmuwan di Umbrella, Dr. William Birkin (yap, babenya jagoan Resident Evil 6, Sherry Birkin).
Melalui penelitian yang dilakukan, Birkin lantas nebuin sebuah bibit virus baru lagi yang kemudian dikenal dengan nama G-Virus. Pasca nemuin virus ini, Birkin pun terus neliti virus ini dengan mengujinya langsung ke manusia bernama Lisa Trevor (kalau Geeks ngaku fans berat RE, pasti gak mungkin gak tau dengan nama ini). Lalu bagaimana virus ini bisa menyebar? Simak kronologisnya di halaman kedua artikel ini Geeks.