Berdasarkan definisi yang terdapat di situs Wikipedia, istilah “coming of age” memiliki makna sebuah transisi dari kanak-kanak menjadi dewasa. Definisi tersebut memang tidak salah. Namun definisi ini menjadi sedikit berbeda maknanya ketika digunakan sebagai nama dari salah satu cabang genre film.

Coming of age dalam konteks genre perfilman adalah film yang mengisahkan kehidupan beserta problematika yang kerap dialami remaja atau yang sedang beranjak remaja. Problematika yang dihadapi pun beragam. Dari konflik persahabatan, putus hubungan kasih dan sebagainya (pokoknya masalah remaja).

Nah. Dalam perjalanannya sejauh ini, tak dipungkiri sudah terdapat lumayan banyak rilisan film-film coming of age yang keren banget. Namun dari semua, rasanya hanya 10 rilisan film inilah yang mampu membuat kita kepingin balik lagi merasakan masa-masa remaja yang liar dan indah itu.


10. The Perks of Being a Wallflower (2012)


Sebelum lanjut, bagi Geeks yang penasaran, yap itu adalah Hermione Granger, Percy Jackson dan Barry Allen aka The Flash. Oke back to topic. Disutradarai oleh Stephen Chbosky (The Four Corners of Nowhere), The Perks of Being a Wallflower adalah film coming of age yang diadaptasi dari novel berjudul sama yang juga ditulis oleh Chbosky.

Film ini berlatar di tahun 1992 dan mengisahkan seorang siswa SMA bernama Charlie (Logan Lerman) yang menderita depresi klinis semenjak kanak-kanak. Pada suatu hari, ia dinyatakan telah sembuh dari depresinya. Alhasil, ia pun diperkenankan untuk kembali beraktifitas dan bersosialisasi di dunia luar.

Charlie pun lantas menjalani kehidupannya sebagai anak SMA pada umumnya. Suatu hari ia berkenalan dengan 2 seniornya, Sam (Emma Watson) dan saudara tiri laki-lakinya, Patrick (Ezra Miller). Keduanya langsung bersahabat akrab dan mulai memperkenalkan Charlie terhadap kehidupan sosial gemerlap di luar sana.

Charlie kemudian jatuh hati terhadap Sam. Sayangnya, potensi depresi klinisnya kerap menghantui untuk kembali lagi. Berdasarkan deskripsi plot ini, tak mengherankan apabila Perks kerap dianggap sebagai salah satu film coming of age terbaik yang pernah diprodulsi

Selain plot-nya yang terlihat sangat berbobot tersebut, faktor utama lain yang membuat Perks keren banget tentunya adalah penampilan seluruh cast-nya yang jawara terutama, Lerman yang tak disangka-sangka mampu menampilkan sosok depresif Charlie dengan sangat putus asa.


9. Adventureland (2009)


Semenjak keduanya muncul dan ngetop di depan kamera, tak dipungkiri banyak audiens yang ingin menyaksikan Jesse Eisenberg (Zombieland) dan Kristen Stewart (Twilight Saga) tampil bareng dalam satu layar.

Pasalnya, kedua aktor ini kerap dianggap memiliki kesamaan tingkah dan perilaku yang terlihat sedikit awkward dan introvert. Keinginan tersebut akhirnya terkabulkan ketika keduanya dipertemukan pertama kali melalui film coming of age arahan Greg Mottola (Superbad) ini.

Stewart dan Eisenberg masing-masing memerankan karakter bernama James Brennan dan Emily Lewin yang bertemu di taman hiburan (amusement park) bernama Adventureland yang berlokasi di Pittsburgh, Pennsylvania, AS, setelah Brennan memutuskan untuk bekerja di taman hiburan tersebut.

Setelah melakukan pendekatan beberapa kali, keduanya pun menjadi jatuh cinta dan juga menyadari kalau pada dasarnya, keduanya memiliki kemiripan perilaku dan kepribadian satu sama lain. Dan seperti yang telah diprediksikan dari jauh-jauh hari, terbukti bahwa penampilan sekaligus chemistry antara Stewart dan Eisenberg di film ini terlihat cocok banget.

Bahkan bisa dikatakan ketika beradu akting, keduanya bagaikan “bercermin” walau, di saat yang sama, keduanya saling men-support penampilan satu sama lainnya juga. Berkat chemistry keduanya yang keren banget, alhasil membuat Adventureland sebagai salah satu film coming of age yang wajib banget untuk kamu saksikan.


8. Sing Street (2016)


Semenjak mencapai kepopulerannya melalui film musikal romantis Once (2007), sosok sineas John Carney bisa dikatakan sukses menelurkan hits-hits serupa selanjutnya yang mana salah satunya disini adalah Sing Street ini.

Dibalut dengan musik-musik 80an Eropa, Sing Street, tidak hanya sukses mengisahkan Conor Lawlor (Fredia Walsh-Peelo) yang harus menyeimbangkan kehidupan kerasnya sebagai murid sekolah Kristen di Synge Street dan asmaranya dengan Raphina (Lucy Boynton), Sing Street juga bisa dikatakan sebagai film  yang sukses menggambarkan secara gamblang kehidupan remaja Eropa di era tersebut.


7. The Edge of Seventeen (2016)


Bisakah kamu bayangkan ketika beranjak 17 tahun, bukannya mengalami momen sweet 17, yang ada kamu malah terus mengalami kesialan demi kesialan seperti salah satunya “ditikung” oleh sahabat terbaik sendiri?

Nah, premis miris tersebutlah yang dijadikan dasar dari film coming of age arahan Kelly Fremon Craig (Post Grad) ini. Sebenarnya plot unik tersebut bisa berakhir datar-datar saja. Tapi dengan kemumpunian pengarahan Craig serta yang paling utama, naskah yang memiliki vibe ala film-film coming of age milik (alm) John Hughes (Home Alone), membuat kisah miris yang dialami oleh Nadine Franklin (Hailee Steinfeld) ini menjadi begitu spesial.

Belum lagi aspek-aspek tersebut diperkuat oleh penampilan Steinfeld dan Woody Harrelson (The Hunger Games) yang benar-benar super brilian yang pada akhirnya makin membuat The Edge of Seventeen, film wajib tonton bagi kamu-kamu yang juga baru menginjak usia 17 tahun.


6. Eight Grade (2018)


Satu-satunya rilisan coming of age teranyar di daftar, Eight Grade merupakan “sleeper hit” yang tak disangka-sangka.

Siapa yang mengira kalau seorang YouTuber, juga mampu membuat film yang menampilkan segala problematika yang dihadapi seorang gadis remaja kelas 8 sembari di saat yang sama, juga sukses men-tackle isu-isu gaya pergaulan remaja generasi saat ini (Generasi Z)?

Yap. Hanya sutradara sekaligus penulis naskah film ini, Bo Burnham yang mampu melakukannya. Dan salah satu kunci kesuksesan besar dari Eight Grade adalah Burnham menampilkan keseluruhan filmnya dengan sangat natural.

Penampilan pemeran Kayla Day, Elle Fisher, juga sama naturalnya yang alhasil membuat kita yang sedang menyaksikan filmnya, tidak hanya membuat kita turut berempati terhadap Kayla, namun juga berintrospeksi sekaligus beretrospektif terhadap perbandingan masiv antara kehidupan sosial remaja dulu dan sekarang.


5. Lady Bird (2017)


Bisa dikatakan premis film ini bagaikan versi wanita dari Sing Street namun tidak musikal. Pasalnya, film ini berfokus pada Christine McPherson aka Ladybird (Saoirse Ronan) yang suka tidak suka karena beban ekonomi keluarga harus melanjutkan SMA-nya di SMA Katolik di daerah Sacramento, California, AS.

Film coming of age arahan aktris sekaligus sutradara Greta Gerwig (20th Century Women) ini ketika dirilis mendapatkan review yang sangat bombastis bahkan, sukses dinominasikan sebagai film terbaik (Best Picture) di ajang 90th Academy Awards awal Maret 2018 lalu.

Dan salah satu kunci utama selain kemumpunian Gerwig dalam mengarahkan dan menuliskan naskahnya, tentunya adalah penampilan Saoirse Ronan (Brooklyn) yang sangat cuek namun di saat yang sama, tetap terlihat sangat hillarious.


4. Juno (2007)


Semenjak tampil memerankan Hayley Stark di film Hard Candy (2005), nama Ellen Page, langsung digadang-gadang sebagai calon bintang besar di Hollywood. Dan prediksi tersebut terbukti sekali ketika ia tampil memerankan Juno MacGuff di film ini.

Penampilannya sebagai remaja yang harus menghadapi realita miris hamil di luar nikah, sangat memukau siapapun yang menyaksikan. Atas penampilan briliannya ini, Juno tak hanya sukses menjadi salah satu film coming of age terbaik, namun juga sukses menjadi media pengingat efektif atas perilaku pacaran super bebas yang kerap dilakukan banyak remaja hingga detik ini.


3. The Breakfast Club (1985)


Nama sineas John Hughes, memang tidak bisa dipisahkan sama sekali setiap kali kita membahas / membicarakan genre coming of age. Faktanya, Hughes memang salah satu sosok sineas pertama yang sukses mempopulerkan genre ini di tahun 80an dulu.

Seluruh karya-karyanya sukses besar yang tentunya salah satunya adalah film coming of age sejuta umat ini. Kami yakin 100% bahkan mungkin 100000%, tidak ada yang tidak tahu dengan The Breakfast Club.

Pasalnya, film ini tidak hanya menampilkan kisah detensi sekolah Sabtu yang super relevan saja. The Breakfast Club juga sukses menampilkan kelima karakter murid bengal yang memiliki latar kehidupan dan kepribadian yang sangat berbeda nan colorful satu sama lain.

Dan oh ya. Jangan lupakan juga dengan soundtrack Don’t You (Forget About Me) milik Simple Minds yang juga tidak kalah abadi dan kerap kita nyanyikan hingga detik itu.

 


2. Ferris Bueller’s Day Off (1986)


Lagi-lagi karya emas John Hughes di tahun 80an. Dan di film yang dibintangi oleh Matthew Broderick sebagai si remaja bandel yang ingin bolos sekolah satu hari saja ini, Hughes sukses mewujudkan fantasi seluruh remaja sekolahan di zamannya.

Ya siapa sih yang tidak ingin memiliki hari bolos super gokil seperti Ferris? Jalan bersama kedua sahabatnya dengan menggunakan mobik kesayangan ayah sahabatnya, cuci mata di Sears Tower, Chicago, bahkan hingga berpartisipasi di acara parade meriah dengan melakukan lip-sync hit legendaris The Beatles, “Twist & Shout“.

Selain faktor tersebut, yang membuat film ini juga sukses kala itu, adalah film ini sukses menerapkan teknik fourth wall break  dari awal hingga akhir. Saking populernya teknik tersebut, bagian post credit scene film ini lantas dijadikan inspirasi parodi oleh Ryan Reynolds untuk adegan post credit di Deadpool (2016).


1. Boyhood (2014)


Tidaklah mengherankan sama sekali apabila karya jenius Richard Linklater (Before Trilogy) ini menempati posisi pertama di daftar ini. Boyhood bisa dikatakan epitom dari genre coming of age.

Pasalnya, film yang dibintangi oleh Ellar Coltrane (Fast Food Nation) dan Ethan Hawke (Predestination) ini literally melakukan syuting filmnya selama 12 tahun! Tentunya proses syuting bukan terus dilakukan setiap harinya melainkan, dilakukan sesuai jadwal yang telah disepakati oleh Linklater dengan aktor dan aktrisnya di setiap tahunnya.

Proses syuting dimulai di tahun 2002 dan berakhir di tahun 2012-2013. Boyhood pun dirilis di tahun 2014. Gokil tidak tuh Geeks? Tentunya bukan tanpa alasan Linklater melakukan metode gokil ini.

Sutradara asal Texas tersebut, memang ingin menyorot kisah perkembangan hidup yang dialami oleh Mason Evans Jr. (Coltrane) secara alami. Alhasil, ketika menyaksikan filmnya, tidak hanya kita menyaksikan tumbuh kembang Mason saja. Namun, kita juga menyaksikan pergantian trend, politik, dan tentunya teknologi pengambilan gambarnya dengan sangat alami dan gamblang.

Berkat visi jeniusnya ini, tak mengherankan apabila Boyhood sukses dinominasikan sebagai salah satu nomine Best Picture di penghargaan 87th Academy Awards tahun 2015. Bagi yang belum menyaksikan karya jenius ini hingga tulisan ini diturunkan? Well, what are u waiting for Geeks?

 

Nah Geeks. Itulah tadi 10 film coming of age terkeren yang saking kerennya, membuat kita ingin kembali menikmati masa-masa remaja dulu. Dari kesepuluh film yang ada di daftar, yang makah yang merupakan favorit kalian?