Salah satu pemeran Batman di layar lebar, Michael Keaton, sepertinya bisa kembali ke peran lamanya tersebut setelah kabar mengejutkan datang bahwa Keaton disebut-sebut akan muncul dalam film The Flash. Setelah bertahun-tahun menghadapi kendala teknis yang membuat jadwal produksi harus tertunda beberapa kali, proses produksi film The Flash akhirnya mulai mengalami perkembangan.

Meskipun belum ada detail lebih lanjut, tapi kabarnya film solo Flash tersebut akan mengadaptasi event populer dari DC Comics yaitu Flashpoint. Dalam ceritanya, Barry Allen kembali ke masa lalu untuk mencegah kematian ibunya. Tapi, hal tersebut justru membuat Barry merusak timeline yang ada tanpa dia sadari. Akhirnya Barry harus berjuang sekuat tenaga untuk mengembalikan semuanya seperti semula.

Tapi, sepertinya selain memperkenalkan cerita the Flash, para penonton juga akan disuguhkan oleh sesuatu hal yang baru yaitu konsep multiverse versi DCEU. Dan sepertinya kehadiran Michael Keaton di film The Flash akan menjadi “pembuka” dari konsep multiverse tersebut. Lalu, bagaimana caranya Michael Keaton bisa masuk ke dalam cerita The Flash?

Konsep Multiverse Jelaskan Kembalinya Michael Keaton Sebagai Batman

Multiverse merupakan sebuah “taman bermain” bagi para penulis komik untuk bereksplorasi, terutama mengenai cerita dimana mereka akan menghadirkan cerita yang tidak biasa dan unik dari karakter populer atau karakter yang sudah ada; misalnya Gotham by Gaslight atau Kingdom Come. Multiverse memberikan kesempatan kepada tim kreatif untuk menghadirkan cerita yang belum pernah ada sebelumnya, misalnya ketika pahlawan berubah menjadi penjahat.

Konsep multiverse tidak terikat dengan kontinuitas, dan karena itulah para penulis bisa bebas untuk berekspresi. Untuk DCEU sendiri, konsep multiverse terletak di berbagai seriesnya yaitu Arrowverse dimana The Flash sudah mengunjungi berbagai Earth atau universe yang berbeda-beda. Ceritanya kemudian berujung pada event Crisis on Infinite Earths yang menggabungkan seluruh film DC dan series yang ada. Bahkan, Ezra Miller yang berperan sebagai The Flash di layar lebar juga bertemu dengan Grant Gustin yang berperan sebagai Barry Allen di Arrowverse.

Dengan semua film dan series yang terhubung – termasuk film Batman produksi 1989 yang disutradarai oleh Tim Burton – artinya eksplorasi multiverse adalah sesuatu yang memungkinkan. Film Batman yang dibintangi oleh Michael Keaton bisa dijelaskan di dalam filmnya bukan berasal dari universe utama DCEU melainkan dari universe alternatif.

Batman Versi Michael Keaton Jadi Mentor Bagi Superhero Lain

Dalam laporan awal yang muncul hari ini, menyebutkan bahwa dalam setiap universe yang ada, planet bumi merupakan tempat yang memiliki jumlah superhero yang sangat banyak. Jika laporan tersebut benar, artinya Batman versi Michael Keaton juga membentuk tim pahlawan dengan para karakter lainnya. Bahkan juga ada kemungkinan jika di universe Batman Michael Keaton memiliki Justice League versi mereka sendiri – dan juga karakter the Flash.

Melalui suatu cara, mungkin melalui interaksi dengan para pahlawan tersebut, Batman kemudian menemukan rahasia tentang multiverse dan mulai melakukan perjalanan antar universe atau antar Earth. Hal itu kemudian bisa menjelaskan bagaimana caranya Michael Keaton bisa muncul di Earth DCEU, dimana Keaton dikabarkan akan menjadi mentor bagi superhero lain (seperti Nick Fury).

Era pahlawan mungkin baru saja dimulai di DCEU, tapi Batman versi Michael Keaton sudah familiar dengan semua yang dikhawatirkan oleh para pahlawan “baru” tersebut. Dia tahu siapa mereka dan apa kemampuan dan kelemahan mereka, bahkan lebih paham dari para pahlawan itu sendiri. Tidak sulit untuk mengimajinasikan saat Michael Keaton Batman memberikan saran kepada Barry Allen versi DCEU tentang bagaimana caranya untuk memanipulasi Speed Force.

Sudah menjadi ciri khas Batman dimana dia selalu dua langkah lebih maju, Michael Keaton Batman juga bisa memberi tahu apa ancaman yang akan datang kepada para pahlawan di DCEU. Hal itu dikarenakan Justice League versi Earth-89 sudah terlebih dahulu menghadapi ancaman tersebut, dan Michael Keaton melihat pola yang sama di DCEU sehingga dia bisa memberi tahu yang lainnya.

Crisis on Infinite Earths Menjadi Pintu Masuk Michael Keaton Batman

Seperti yang Geeks tahu, bahwa dalam event Crisis on Infinite Earths kemarin para fans disuguhkan oleh banyak sekali Easter eggs menarik. Dan berbagai Easter eggs tersebut bisa berubah menjadi eksplisit atau menjadi nyata di DCEU. Pertanyaannya kemudian adalah seberapa dekat dan terhubung berbagai Easter eggs tersebut.

Earth-89 merupakan salah satu Earths yang terkena dampak serangan Anti-Monitor dalam eventnya, dengan langit di universe tersebut berubah menjadi merah darah sebelum kemudian dihancurkan oleh gelombang antimatter. “I hope you’re watching this, big guy (aku harap kau melihat ini semua, jagoan)” ujar Alexander Knox, karakter jurnalis dari film Batman yang juga muncul sebagai cameo di event tersebut.

Apa yang diungkapkan oleh Knox bisa jadi mereferensikan sosok Bruce Wayne alias Batman, dan kemungkinan besar Bruce Wayne menyaksikan peristiwa itu semua dan dia belajar tentang konsep multiverse dari peristiwa itu. Dengan asumsi Batman mendapatkan kembali ingatan tentang Crisis, dia mungkin akan menyadari bahwa Earths atau universe bisa dihancurkan – dan perubahan timeline yang ada baik sengaja atau tidak bisa sangat berbahaya.

Penjelasan itulah yang kemudian bisa menjadi alasan mengapa dia muncul di film The Flash. Dalam cerita komiknya, kita melihat bagaimana Barry Allen menggunakan kemampuan yang dia miliki untuk melakukan hal yang tidak seharusnya dia lakukan dan akhirnya dia menciptakan sebuah realita baru dimana semua yang terjadi berbeda dengan sebelumnya; Barry bukan the Flash, tidak ada Justice League, dan yang cukup mengerikan adalah Thomas Wayne merupakan Batman dan bukan Bruce Wayne.

Di sepanjang cerita, Barry menyadari bahwa usahanya untuk mengubah takdir dan timeline yang ada justru sudah menghancurkan realita yang sudah terbangun. Pada akhirnya Flash harus menerima takdir menyedihkan dimana dia kembali ke masa lalu dan membiarkan ibunya tewas di tangan Reverse-Flash. Dengan eksekusi yang baik dan terstruktur, cerita adaptasi Flashpoint di film The Flash bisa sangat fenomenal, dan Warner Bros tentunya harus belajar dari kesalahan Justice League.

Warner Bros dan DC Film perlu sangat berhati-hati dan mempertimbangkan semuanya, jika tidak ingin kembali mengulang kesalahan yang sama. Dan jika filmnya sukses, maka ini akan menjadi sebuah pintu masuk bagi berbagai kemungkinan film lainnya dan menjadi sebuah era baru bagi DCEU.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.