Dalam sejarahnya, Marvel Comics beberapa kali menghadirkan rasisme yang sangat kontroversial di universe milik mereka sendiri. Rasisme merupakan salah satu masalah yang masih dihadapi oleh berbagai kalangan dan pihak hingga saat ini. Rasisme juga sering terjadi di berbagai sektor kehidupan, mulai dari kehidupan normal bahkan sampai alur cerita komik pun terkadang ada unsur rasisme.

Marvel Comics diketahui pernah menghadirkan beberapa kali rasisme yang kontroversial di universe Marvel. Bentuk dari rasisme tersebut muncul baik dalam ceritanya atau pun dalam wujud karakter. Memang, harus diakui jika Marvel Comics di era modern sudah tidak lagi melakukan hal tersebut. Namun, ada catatan sejarah yang memperlihatkan jika mereka pernah melakukan hal tersebut.

Asal-usul Sam Wilson

Kepopuleran dari Sam Wilson alias The Falcon memang meningkat drastis dalam dua dekade terakhir ini. Hal ini berkat peran dari Anthony Mackie yang berhasil untuk memerankan karakter tersebut dalam versi live action. Namun, Marvel Comics sempat menghadirkan rasisme yang cukup kontroversial di universe tersebut dengan memperkenalkan asal-usul dari Sam Wilson.

rasisme marvel universeSebenarnya, kemunculan Sam di tahun 1969 sangat disambut baik oleh orang-orang. Apalagi, karakter karya Gene Colan dan Stan Lee ini muncul pasca kemunculan hak kesetaraan di Amerika dan Marvel Comics pun menghadirkannya sebagai rekan dari Steve Rogers. Namun, di tahun 1975, Steve Anglehart sempat menghadirkan cerita asal-usul dari Sam Wilson yang sangat stereotip dengan kaum kulit hitam saat itu.

Kekuatan Super Shamrock

Dalam cerita komik tidak jarang kita diperkenalkan dengan para karakter superhero yang biasanya erat kaitannya terhadap sebuah negara. Contohnya adalah Captain Britain, yang erat kaitannya dengan negara Inggris. Namun, Marvel Comics pernah menghadirkan karakter yang dianggap memunculkan rasisme kontroversial di Marvel universe yaitu sosok superhero bernama Shamrock. Karakternya dianggap rasis dengan negara Irlandia.

Ada berbagai hal yang dianggap rasis dari karakter Shamrock, pertama dari namanya sendiri. Kedua, penampilan juga dianggap rasis karena warna rambut yang merah (ginger hair) yang memang erat kaitannya dengan para penduduk dari Irlandia. Kemudian, kekuatan supernya, yaitu keberuntungan, juga diadaptasi dari perkataan atau ungkapan lama penduduk Irlandia yang mana dianggap sebagai hal rasis.

Asal-Usul The Mandarin

The Mandarin dianggap sebagai puncak rasisme yang pernah dihadirkan oleh Marvel Comics di era lama. Diketahui jika Marvel Comics saat itu menghadirkan sosok The Mandarin seperti halnya stereotip bangsa Barat terhadap bangsa Timur, dalam hal ini adalah Asia. Mereka menganggap jika bangsa Asia adalah sosok yang jahat dan gemar untuk menaklukan dunia.

rasisme marvel universe

Dan hal inilah yang coba untuk dihadirkan dalam sosok Fu Manchu, yang merupakan sosok karakter dalam cerita Shang-Chi. Hampir semua hal dari stereotip bangsa Asia di Barat dihadirkan dalam karakter ini, mulai dari pakaian, aksen, gaya bicara, bahkan motivasi untuk menguasai dunia. Fu Manchu sendiri merupakan karakter yang awalnya dikenal sebagai The Mandarin sebelum Marvel menghadirkan berbagai perubahan.

Sebutan Rasis Negara Lain

Seperti yang disebutkan di atas, Asia sering kali menjadi objek rasisme yang kontroversial dalam cerita komik termasuk di Marvel universe. Selain stereotip jika mereka adalah penjahat, seperti yang dihadirkan dalam karakter Fu Manchu, Geeks juga bisa menemukan rasisme yang dilakukan oleh Steve Rogers dalam salah satu cerita komik. Seperti yang Geeks ketahui, Steve merupakan kekuatan yang dihadirkan oleh Amerika untuk bisa memenangi perang dunia kedua.

rasisme marvel universe

Dalam fakta sejarah, Jepang merupakan lawan dari Amerika dan negara sekutu saat perang dunia kedua terjadi. Dalam salah satu cerita komik diperlihatkan bagaimana Steve Rogers bertarung menghadapi salah satu tentang Jepang. Namun, yang kemudian jadi permasalahan adalah bagaimana Steve menyebut pasukan Jepang tersebut dengan sebutan “yellow monkey” atau “monyet kuning” yang memang sering disebut oleh orang-orang.

Ulah Grim Reaper

Muncul pertama kali dalam komik Avengers (vol. 1) #52, The Grim Reaper dan Lethal Legion sudah sangat sering bertempur dengan para Avengers. Namun, Grim Reaper sebenarnya bukan sebuah ancaman besar. Meskipun begitu, Eric Williams merupakan sosok supervillain yang dikenal sangat bermasalah karena sering kali menghadirkan hal-hal yang sangat rasis, terutama kepada dua anggotanya yang berkulit hitam.

Sejak saat itu, Grim Ripper sering kali dikenal sebagai supervillain yang rasis. Grim Ripper memang sudah sering bertempur menghadapu Avengers, namun sering juga dia akhirnya kalah dan tewas. Meskipun begitu, Marvel Comics selalu berhasil untuk menghadirkan kembali Grim Reaper dalam ceritanya dan setiap kali karakternya dibangkitkan, level rasisme yang dihadirkan perlahan berkurang atau menurun.

Masalah rasisme yang sangat kontroversial nyatanya ada juga di Marvel universe, bahkan sudah terjadi sejak lama. Dan masalah rasisme tersebut sepertinya masih terus terjadi hingga sekarang, meskipun pihak Marvel sendiri saat ini sudah berusaha untuk memperkuat inklusivitas mereka seperti menghadirkan karakter yang senang dengan pasangan sejenis.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.