Sosok Sabo di cerita One Piece diketahui menguasai sebuah tejnik bela diri unik yang disebut sebagai Ryusoken, namun apa sebenarnya teknik Ryusoken tersebut? Sempat diuga sudah tewas oleh sosok Luffy akhirnya diketahui jika Sabo ternyata masih hidup setelah dia diselamatkan oleh Monkey D Dragon dalam peristiwa kebakaran besar di Terminal Gray. Dia pun kemudian dirawat hingga sembuh dan jadi bagian dari Pasukan Revolusi.

Sabo juga sempat kehilangan ingatan sampai kemudian dia melihat berita kematian Ace. Sabo kemudian bertemu dengan Luffy dan saat ini mereka berjanji untuk saling menjaga satu sama lain. Selama menjadi bagian dari Pasukan Revolusi, Sabo benar-benar berkembang dengan sangat cepat. Dia menjadi sosok nomor dua di kelompok tersebut menguasai sebuah teknik  bela diri unik yaitu Ryusoken.

Apa Itu Ryusoken

Lalu, apa sebenarnya Ryusoken? Ini adalah sebuah teknik bela diri di mana gerakannya sangat bergantung pada gerakan tangan dari si pengguna, terutama pada bagian jari. Jari lengan tersebut diketahui memiliki kekuatan cengkraman yang sangat dahsyat. Dan yang juga unik adalah biasanya jar Sabo tersebut akan membentuk naga. Sehingga inilah alasan kemudian teknik bela diri tersebut diberi nama Ryusoken yang bisa diartikan sebagai “Dragon Claw Fist” atau ‘Pukulan Cakar Naga.”

Saking kuatnya kekuatan cengkraman lengan dari Sabo saat menggunakan teknik ini, dia bisa menghancurkan hampir apa pun. Teknik Ryusoken sendiri pertama kali diperkenalkan dalam cerita One Piece dalam turnamen di Corrida Colosseumdalam arc Dressrosa. Dengan teknik ini, dia bahkan berhasil mengalahkan banyak musuh kuat. Dan yang luar biasa adalah Sabo mengkombinasikannya dengan kekuatan buah iblis Mera Mera.

Selain mengkombinasikannya dengan buah iblis Mera Mera, Sabo juga diperlihatkan mampu memasukan atau memadukannya dengan Armament Haki. Dengan menggabungkan teknik Ryusoken bersama Armament Haki, Sabo membuat kekuatan dari teknik ini meningkat berkali-kali lipat. Contoh nyata dari hal ini adalah dia mampu menghancurkan topeng anggota angkatan laut yaitu Bastille dan mengalahkannya.

Dia juga berhasil mengalahkan Jesus Burgess, yang merupakan salah satu dari Ten Titanic Captains dari kelompok Blackbeard.Teknik bela diri Ryusoken dikembangkan sendiri oleh Sabo, setelah sebelumnya dia dilatih oleh Dragon dan juga para anggota Pasukan Revolusi lainnya. Melihat dari bentuk jarinya, banyak yang menduga jika Ryusoken adalah teknik bela diri yang terinspirasi dari Southern Dragon Kung Fu.

Serangan dari Ryusoken biasanya mengincar bagian inti dari musuh, dengan memfokuskan kekuatannya ke titik tersebut untuk memberikan daya hancur yang dahsyat. Yang menarik, Sabo juga sempat mengajarkan Nico Robin pentingnya menyerang bagian utama musuh saat timeskip terjadi. Dan efek dari latihan bersama Sabo tersebut memberikan dampak besar di mana doa mampu mengalahkan salah satu Flying Six yaitu Black Maria.

Berbagai Kedahsyatan Teknik Ryusoken

Di arc Dressrosa sejak Sabo pertama kali memperkenalkan teknik bela diri Ryusoken, sudah ada beberapa teknik dahsyat yang dihadirkan dalam ceritanya. Dan kedahsyatan dari teknik tersebut kemudian dikombinasikan dengan kedahsyatan lain dari buah iblis Mera Mera. Teknik Ryusoken yang pertama kali diperkenalkan adalah Ryu no Kagizume atau Cakar/Kuku Naga.

Saat menggunakan teknik ini, Sabo akan menggunakan tiga jari tangannya untuk melakukan sebuah serangan. Dalam turnamen di Corrida Colloseum, Sabo menggunakan teknik ini untuk menahan serangan dari Burgess dan menetralkan armor miliknya yang dilapisi Armament Haki. Teknik ini juga bisa dilapisi Armament Haki untuk meningkatkan kekuatannya.

Teknik dahsyat lainnya dari Ryusoken adalah Ryu no Ibukiatau Nafas Naga. Menggunakan teknik ini, Sabo benar-benar menghancurkan semua yang ada di Corrida Colloseum. Setelah dia melapisi pukulannya dengan Armament Haki, Sabo kemudian menghantamkan pukulan tersebut ke tanah yang membuat efek getaran dahsyat ke seluruh arah yang membuat semua yang ada di sekitarnya hancur. Semua peserta yang ada di sana pun akhirnya merasakan jurus tersebut.

Pasca mengonsumsi buah iblis Mera Mera, Sabo bahkan  semakin kuat dan mengerikan dengan teknik Ryusoken tersebut. Dia bahkan menggabungkan Ryusoken dengan teknik lain seperti Hiken atau Tinju Api. Teknik kombinasi ini pun menjadi bagian dari arsenal Sabo. Sabo bahkan memiliki nama untuk serangan kombiinasi ini misalnya Moeru Ryusoken: Kaen Ryuo. Sabo akan menggunakan pukulannya yang dipadukan dengan Armament Haki dan juga api dari Mera Mera.

Sabo kemudian menghantamkan musuhnya ke tanah, memutarnya, dan menghajarnya dengan api. Teknik ini berhasil membuat semua orang terkejut, karena Burgess dikenal sebagai salah satu petarung terkuat dan juga sallah satu kru Blackbeard yang memiliki kekuatan fisik dahsyat.  Sayangnya, saat ini, masih belum lagi memperlihatkan aksi Sabo menggunakan teknik Ryusoken.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.