Seperti halnya sebuah adaptasi novel, berbagai film Harry Potter nyatanya memiliki berbagai perbedaan antara versi aslinya dan juga adaptasi film. Harry Potter merupakan salah satu franchise film terkenal yang diadaptasi dari novel karya J.K. Rowling. Berkisah tentang sosok Harry Potter, seorang anak yang selamat dari kutukan kematian sosok Voldemort dan menjadi seorang legenda.

Warner Bros. sendiri bisa dikatakan mengadaptasi seluruh novel Harry Potter yang ditulis oleh Rowling. Namun, seperti biasa dalam sebuah adaptasi live-action seperti film dari novel atau karya lainnya tentunya ada beberapa perbedaan yang kemudian muncul. Hal ini demi memberikan perbedaan signifikan antara versi film dan novel. Lalu, apa saja perbedaan Harry Potter versi novel dan film?

Perbedaan Fisik Karakter

Bagaimana penggambaran karakter dalam versi film dan novel Harry Potter menjadi perbedaan pertama yang dihadirkan dalam daftar ini. Terdapat beberapa perbedaan ciri-ciri fisik dari tiga karakter utama dalam ceritanya; Harry Potter, Hermione Granger, dan Ron Weasley. Dalam novelnya, Harry adalah anak yang memiliki bola mata berwarna hijau. Karena Daniel Redcliffe alergi terhadap lensa kontak akhirnya Harry memiliki warna bola mata yang berbeda.

Kemudian, dalam novelnya Rowling menggambarkan Hermione dengan memiliki rambut panjang yang bergelombang dengan gigi depan yang besar. Namun, hal ini berbeda dari versi film. Sedangkan, Ron digambarkan dalam novelnya sebagai pria yang kurus dan tinggi dengan hidung yang panjang dan mata berwarna hijau. Penampilan fisik ini justru berbalik dari apa yang digambarkan oleh Rupert Grint.

Perbedaan Durasi

Yang menarik adalah durasi juga jadi salah satu perbedaan besar antara versi novel dan film. Misalnya, film kedua yaitu Harry Potter and the Chamber of Secrets jadi film yang paling panjang di franchisenya. Namun, justru novel tersebut menjadi yang paling pendek dari judul yang lain. Sebaliknya, buku kelima Harry Potter and the Order of the Phoenix, jadi buku yang paling panjang sedangkan filmnya menjadi yang paling pendek.

Perbedaan durasi ini diketahui karena adanya perubahan sutradara dari filmnya. Melakukan proses produksi dua film berturut-turut (back to back) adalah sesuatu yang sulit. Karena itulah, biasanya sutradara untuk film Harry Potter diputuskan untuk selalu berbeda, kecuali dalam dua film terakhir. Selain itu, menghadirkan drama visual yang jauh lebih baik juga jadi alasan mengapa ada perbedaan durasi antara versi film dan novel.

Perbedaan Kemampuan

Dalam dua film terakhir Harry Potter diperlihatkan bagaimana para Death Eaters mampu untuk terbang. Padahal, dalam versi novelnya dijelaskan jika terbang adalah sebuah kemampuan yang dianggap sebagai kemampuan sihir hitam. Atau dengan kata lain mempelajari atau mampu untuk terbang bisa diartikan mereka menguasai atau tahu tentang Dark Magic.

Inilah alasan mengapa hanya Voldemort dan Severus Snape yang tahu dan bisa melakukannya. Selain para Death Eaters, di film kelima juga dipelrihatkan bagaimana anggota Order of the Phoenix mampu untuk melakukan kemampuan tersebut. Hal ini pun banyak memunculkan keanehan dan tanda tanya di kalangan fans mengapa kemudian mereka membutuhkan sapu terbang jika mereka bisa terbang seperti biasa.

Teknik Duel

Selain terbang, bagaimana teknik duel atau cara berduel dari para penyihir di film Harry Potter berbeda dengan apa yang diceritakan dalam novelnya. Dalam versi novelnya, pertarungan atau duel antar penyihir dilakukan secara “brutal” mirip seperti pertarungan pedang antar Jedi. Saling serang dan melemparkan ilmu sihir mereka menjadi hal yang lumrah dan bukan tentang strategi atau cara efektif dalam menggunakan sihir. Hal ini seperti yang diajarkan oleh Snape dan guru-guru lainnya dalam filmnya, di mana mereka perlu menggunakan secara cerdas memilih ilmu sihir yang efektif.

Perbedaan Sifat Para Karakter

Selain juga filmnya menghadirkan perbedaan secara fisik dari versi novel, ada juga perbedaat sifat dari para karakter dari dua medium ini. Dalam versi film, kita selalu melihat bagaimana Hermione adalah sosok yang menyenangkan, cerdas, baik, dan pemberani. Namun, hal ini berbeda dengan apa yang dihadirkan dalam novelnya. Dia justru adalah karakter yang cukup jahat dan kejam.

Contohnya dia pernah melakukan menyiksa sosok Rita Skeeterdengan cara memerasnya dan melakukan hal jahat lain. Kemudian, dalam filmnya juga kita diperlihatkan jika Ron selalu nampak konyol dan lugu. Namun, dalam novelnya dia tidak selalu seperti itu seperti ketika dia menolong Hermione melewati Devil’s Snare di buku pertama. Hal ini juga terjadi terhadap beberapa karakter lain seperti Sirius Black dan bahkan Snape.

Momen Harry Potter Di Keluarga Dursley

Dalam film Harry Potter and the Sorcerer’s Stone kita melihat bagaimana asal-usul Harry Potter yang harus tinggal di keluarga Dursley pasca kematian kedua orang tuanya. Kita kemudian melihat Hagrid mengunjungi Harry di ulang tahunnya. Keesokan harinya, mereka kemudian pergi ke Diagon Alley untuk membeli perlengkapan sekolah di Hogwarts sebelum kemudian Hagrid membawa Harry menuju stasiun King’s Cross untuk naik Hogwarts Express.

Dalam versi novelnya, pasca dari Diagon Alley untuk membeli perlengkapan sekolah Hogwarts Harry memutuskan untuk kembali ke rumah keluarga Dursley untuk menghabiskan sisa musim panasnya. Vernon yang kemudian mengantar Harry ke stasiun pada 1 September. Ini artinya, di filmnya Harry pergi satu bulan sebelum versi novelnya yaitu pada 31 Juli. Dan ini juga yang jadi alasan kita tidak banyak melihat momen musim panas Harry di keluarga tersebut.

Mimpi Koneksi Harry Potter dan Voldemort

Terdapat sebuah momen yang hilang dari filmnya yang memiliki peranan signifikan. Sesampainya Harry di Hogwarts pada malam pertamanya di sekolah tersebut dia kemudian mengalami mimpi aneh. Dalam mimpinya dia menggunakan turban milik Professor Quirrell dan kemudian turban tersebut meminta Harry untuk pindah dari Gryffindor menuju Syltherin. Harry juga melihat Draco Malfoy yang berubah menjadi Snape.

Sebenarnya adegan ini akan dihadirkan dalam film Sorcerer’s Stone, namun kemudian adegan ini diputuskan untuk dihilangkan saat proses editing. Inilah yang kemudian jadi alasan mengapa kemudian Geeks akan kesulitan untuk mencari tahu alasan mengapa Harry bisa menaruh curiga terhadap Quirrell dan juga Snape serta Malfoy. Padahal, adegan ini bisa dibilang cukup penting.

Dua Tantangan Yang Hilang

Selain tentang mimpi Harry Potter, yang juga dihilangkan dari novelnya dalam film Sorcerer’s Stone adalah tantangan pertama dari Harry, Ron, dan Hermione. Dalam bukunya dijelaskan bahwa enam professor dan kepala sekolah mendapatkan tugas untuk melindungi Sorcerer’s Stone yang ada di Hogwarts dengan berbagai sihir perlindungan mereka. Namun, hanya ada lima yang kemudian dihadirkan di filmnya. Tantangan pertama Ron, Hermione, dan Hermione harus berhadapan dengan anjing berkepala tiga Fluffy.

Kemudian, mereka juga terjebak dalam tanaman Devil’s Snare milik Professor Sprout. Selanjutnya mereka mendapatkan kunci dari professor Fltwick dan memainkan catur dari professor McGonagall. Dan akhirnya Harry mendapatkan batu ajaibnya dengan bantuan Mirror of Erised milik Dumbledore. Diketahui ada beberapa tantangan yang hilang seperti tantangan racun dari Professor Snape. Hal ini ternyata sengaja mereka lakukan, karena tujuh adalah angka yang dianggap keramat. Meskipun begitu, filmnya sendiri masih menghilangkan beberapa dari tantangan tersebut.

Penjelasan Mengenai Squib

Dalam cerita Harry Potter terdapat istilah untuk menggambarkan sosok yang bukan penyihir atau penyihir seutuhnya. Misalnya, ‘Mud-blood’ atau ‘full-blood’ dan juga terdapat sebuah istilah yang mungkin kurang banyak didengar yaitu ‘Squib.’ Dalam novel Chamber of Secrets, para pembacanya diperlihatkan cerita tentang Mr. Filch. Kita juga dijelaskan bahwa di ruangannya terdapat sebuah buku mantra untuk pemula.

Hal ini dikarenakan dia adalah Squib. Squib sendiri merupakan sosok yang bukan penyihir, namun terlahir di sebuah keluarga penyihir atau salah satunya adalah penyihir. Penjelasan mengenai hal ini sama sekali tidak dijelaskan dalam versi filmnya yang mana membuat para fans pun penasaran. Bahkan, dalam film Order of the Phoenix, karakter Arabella Figg muncul dan menjelaskan bahwa dia adalah Squib namun tidak pernah ada penjelasan mengenai hal ini dan mengapa dia bisa menjalin koneksi dengan Dumbledore.

Koneksi Dunia Sihir dan Dunia Nyata

Meskipun penggunaan sihir tidak diperbolehkan untuk diperlihatkan di dunia para manusia, namun sebenarnya ada koneksi yang terjalin antara dunia sihir dan juga dunia nyata atau dunia manusia. Dalam novel Harry Potter yang pertama, terdapat beberapa hal yang ternyata muncul juga di dunia para manusia. Hal ini diketahui ketika Vernon Dursley melihat bagaimana beberapa orang berpakaian dan dia mendengar kata “Potters” dan “Muggles.”

Bahkan, Sirius Black sendiri sempat menjadi headline utama di surat kabar para manusia ketika dia diceritakan berhasil kabur dari penjara Azkaban. Di filmnya sendiri koneksi antara dunia sihir dan dunia sihir memang sangat jarang dan sangat sedikit dihadirkan. Hanya sedikit saja momen yang memperlihatkan hal tersebut, seperti ketika adegan para Death Eaters menghancurkan London.

Berbagai perbedaan dalam novel Harry Potter dan filmnya mungkin banyak dikritik oleh sebagian fans yang mungkin penggemar dari novelnya. Meskipun begitu, perlu dipahami jika kedua medium ini berbeda sehingga rasanya masuk akal jika kemudian ada perbedaan yang muncul antara versi novel dan film. Di sisi lain, perbedaan ini juga memberikan warna tersendiri bagi kedua medium.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.