Sebagai penggemar setia Transformers, kita semua mungkin sudah paham bahwa Autobot dan Deception merupakan dua kelompok alien robot yang mampu berubah bentuk menjadi kendaraan atau mesin lainnya. Namun tahukah kalian bahwa di kisah lain yang mungkin jarang orang tahu, ternyata ada versi alternatif Autobot dan Decepticon yang merupakan gabungan antara makhluk organik dan robot. Sering disebut Pretender, kemampuan utama dari bangsa Transformers ini memungkinkan mereka untuk berbaur dengan makhluk Bumi secara lebih efektif dan efisien. Begini penjelasan asal-usul dan keunikan mereka!

Berubah Karena Teknologi Pretender

Pertama kali diperkenalkan di komik Transformers Generation 1 dari penerbit Marvel Comics UK, Pretender adalah sebutan bagi Decepticon dan Autobot yang mengunakan teknologi Pretender untuk berubah menjadi makhluk organik. Semuanya bermula dari para ilmuwan Decepticon yang berhasil menciptakan teknologi Pretender berbentuk pod synthoplasmic. Pod tersebut lantas digunakan untuk melapisi tubuh robot dari enam Decepticon dengan kulit luar yang tampak seperti monster organik. Tadinya cara ini mereka pakai untuk menyembunyikan identitas aslinya dari para Autobot.

Menariknya pada saat yang bersamaan ternyata Optimus Prime berhasil menyusup ke laboratorium Decepticon dan mencuri semua data terkait teknologi Pretender. Untuk menandingi para Pretender Decepticon, lantas Optimus bersama Autobot lain memutuskan untuk menciptakan Pretender Autobot menggunakan pod synthoplasmic versi mereka. Bedanya, teknologi milik Autobot ini justru melapisi tubuh mereka dengan cangkang yang terlihat seperti manusia. Pada titik inilah banyak Pretender yang pergi ke Bumi dengan beragam tujuan, misalnya Decepticon Skullgrin yang malah menjadi bintang Hollywood.

Makin Unik di Super-God Masterforce

Selain di komik Transformers, konsep dari bangsa Pretender ini pernah diadaptasi juga menjadi sebuah anime berjudul Super-God Masterforce (1988). Sekitar delapan ribu tahun yang lalu, sekelompok Pretender Autobot yang terdiri dari Metalhawk, Lander, Diver, dan Phoenix diceritakan sengaja terbang dengan pesawat ruang angkasa mereka ke Bumi, untuk mengejar tiga Pretender Decepticon yang bernama Blood, Dauros, dan Gilmer. Selama ribuan tahun mereka saling bertempur dan akhirnya menjadi para pelindung sekaligus ancaman bagi Bumi yang sering menyamar sebagai makhluk organik.

Secara garis besar para Pretender di anime ini sebenarnya sama seperti versi komiknya, di mana Autobot mampu menyamar sebagai manusia, sedangkan Decepticon menjadi monster. Namun, ada satu pembaruan konsep yang membuat para Pretender ini terasa lebih unik, khususnya Autobot. Ketika dalam wujud manusia, jika menyentuh pergelangan tangan kirinya dan berteriak ‘Suit On!’, mereka akan langsung berubah menjadi manusia yang mengenakan kostum robot. Selanjutnya jika meneriakan kata ‘Pretender!’, mereka akan berubah jadi robot yang punya bentuk alternatif seperti Transformer pada umumnya.

Bisakah Diadaptasi Menjadi Versi Live Action?

Jawabannya tentu saja bisa, dengan catatan efek visual atau CGI yang digunakan untuk menghadirkan Pretender harus terlihat nyata di mata penggemar. Faktanya, salah satu contoh nyata Pretender sebenarnya sudah pernah dihadirkan juga di film live action Transformers: Revenge of the Fallen garapan sutradara Michael Bay. Di film ini Decepticon bernama Alice mencoba mendapatkan informasi dari Sam Witwicky dengan mendekatinya, tetapi sejurus kemudian dia langsung mengungkapkan jati dirinya sebagai sesosok Pretender manusia yang tubuh aslinya sangat mengerikan.

Itulah pembahasan tentang bangsa Transformers Pretender yang merupakan gabungan robot dengan makhluk organik seperti manusia atau monster. Sepertinya akan sangat menarik jika suatu hari nanti kita bisa mendapatkan tayangan live action khusus Pretender, di mana ceritanya lebih mengadaptasi anime Super-God Masterforce, di mana mereka bisa berubah layaknya tokusatsu Jepang, tetapi masih tetap mempunyai bentuk alternatif kendaraan.

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.