Terdapat beberapa cara dari film The Flash yang akan tayang pada Juni mendatang untuk reset jagat sinematik DC. Sempat mengalami berbagai kendala produksi dan juga tersandung berbagai skandal dan kontroversi, proyek film The Flash pada akhirnya akan segera tayang pada 16 Juni 2023 mendatang. Yang juga menarik adalah film ini dikabarkan akan jadi film terakhir di DCEU.

Seperti yang diketahui, WB dan DC Studios memutuskan untuk menghadirkan sebuah jagat sinematik baru. Beberapa waktu lalu, James Gunn sudah menyebutkan berbagai proyek yang akan muncul di Chapter 1 DCU. Sebagai bentuk “perpisahan” dengan jagat sinematik sebelumnya, DC Studios kabarnya akan menggunakan film The Flash untuk melakukan reset atau mengatur ulang jagat sinematik baru dan ada beberapa hal yang bisa dilakukan filmnya.

Perkenalan Supergirl

Dalam film Man of Steel terdapat sebuah momen singkat yang jadi salah satu easter egg di filmnya. Momen tersebut memperlihatkan sebuah kapal luar angkasa Krypton yang rusak dan terbuka. Filmnya sendiri tidak pernah menyebutkan hal tersebut dan banyak penonton yang bahkan tidak menyadarinya. Zack Snyder kemudian menyebutkan jika kapal tersebut awalnya digunakan untuk memperkenalkan Kara Zor-El alias Supergirl.

Supergirl sendiri akhirnya bergabung dengan franchise ini dan akan diperankan oleh Sascha Kale. Meskipun versi Supergirl yang akan muncul berbeda dengan versi sebelumnya, hal tersebut wajar karena film Supergirl versi ini berasal dari timelineyang berbeda. Hal ini juga bisa memberikan petunjuk bahwa Kara sudah muncul terlebih dahulu secara teknis di DCU. Kemunculan Kara di film The Flash bisa jadi jembatan untuk kemunculannya di film Supergirl: Woman of Tomorrow.

Kembaliny Ben Affleck Sebagai Batman

Mungkin Geeks bingung dengan poin ini. Pertama kali diumumkan pada 2013, para fans kemudian mengenal Ben Affleck sebagai pemeran dari Bruce Wayne dalam film Dawn of Justice. Dia juga kemudian membintangi film Justice League dan berencana untuk menghadirkan film solonya sendiri. Namun, jalan terjal harus dialami oleh Ben selama dia menjadi Batman. Belum lagi permasalahan lainnya muncul saat proses produksi ulang Justice League.

Akhirnya, Ben digeser posisinya oleh Robert Pattinson. Banyak yang kemudian menyayangkan hal tersebut, karena Ben Affleck hanya berkarir sebentar saja sebagai Batman. Dengan kemunculannya kembali di film The Flash, hal ini bisa jadi momen perpisahan yang baik untuk Ben dan bukan perpisahan yang sebelumnya terjadi. Pihak kreatif akan memberikan satu momen terakhir Ben Affleck sebagai Batman sebelum semuanya direset.

Michael Keaton Sebagai Batman

Yang menarik adalah Ben Affleck bukan hanya satu-satunya Batman yang akan muncul di film The flash. Michael Keaton juga akan kembali sebagai Batman setelah 21 tahun perilisan film Batman Returns. Meskipun Batman versi Keaton bukan bagian dari jagat sinematik yang dibangun oleh Zack Snyder, namun sosok Keaton dianggap menjadi landasan bagi kemunculan jagat sinematik tersebut.

Hal ini karena film Batman yang rilis pada 1989 dan dibintangi oleh Keaton jadi salah satu film yang berpengaruh besar di industri budaya pop. Banyak yang terinspirasi dari film tersebut, termasuk apa yang muncul di jagat sinematik Zack Snyder. The Flash bukan hanya jadi perpisahan bagi jagat sinematik pertama DC, namun juga jadi momen perayaan sejarah mereka yang panjang.

Elemen Man of Steel Lengkapi Semuanya

Sadar atau tidak momen perilisan film The Flash pada 16 Juni mendatang merupakan tanggal yang tepat dengan perilisan film Man of Steel. Film yang dibintangi oleh Henry Cavill tersebut merupakan film yang memulai jagat sinematik DC ini. Meskipun banyak kritik dan jadi film yang kontroversial bagi sebagian orang, tidak bisa dipungkiri jika Man of Steel adalah bagian penting dari jagat sinematiknya.

Karena hal inilah sangat masuk akal jika kemudian The Flash menghadirkan berbagai elemen penting dari film Man of Steel. Hal tersebut akan menandai akhir dari franchise awal DC dan mengembalikan semuanya seperti sedia kala. Dengan Flash mengubah cerita yang jadi momen awal jagat sinematik DC artinya hal tersebut juga akan mengubah alur cerita keseluruhannya.

Melakukan Sesuai Versi Komik

Film The Flash, seperti yang diketahui, sebagian besar ceritanya diadaptasi dari salah satu cerita populer di DC Comics yaitu Flashpoint. Dalam ceritanya, Barry kembali ke masa lalu untuk menyelamatkan sang ibu dan efeknya dia tidak sadar sudah membangun sebuah universe atau realita baru. Meskipun awalnya cerita ini dihadirkan untuk momen musim panas, namun DC Comics menggunakan cerita tersebut untuk mereset keseluruhan DC Universe dan menamainya sebagai New 52.

Sekarang, 12 tahun setelah penerbitan komiknya, film The Flash akan dan bisa melakukan hal yang sama dengan DCU. Berawal dari proyeknya yang akan menjadi film solo The Flash, proyek ini kemudian bergeser secara drastis menjadi momen untuk mereset keseluruhan jagat sinematik/universe yang sudah terbangun. Filmnya akan menjadi sebuah perpisahan bagi seluruh elemen yang ada di universe tersebut.

The Flash akan jadi film yang sangat penting bagi DC Studios dan juga Warner Bros. karena film ini akan jadi titik balik bagi semuanya. The Flash akan jadi akhir dan awal bagi masa depan baru DC Universe. Melalui lima poin di atas, rasanya memang cukup masuk akal jika pihak rumah produksi kemudian memilih film The Flash sebagai momentum besar untuk reset jagat sinematik lama dan menghadirkan jagat sinematik baru.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.