Mutant atau Homo superior adalah salah satu bangsa manusia super yang sudah eksis sejak Marvel Universe diperkenalkan pada tahun akhir tahun 30-an. Hal tersebut dibuktikan dengan debut Namor the Sub-Mariner yang dikenal sebagai raja Atlantis sekaligus mutant pertama di semesta komik Marvel. Seperti yang kita tahu, mutant sendiri adalah istilah yang disematkan kepada para karakter dengan DNA manusia super sejak lahir. Menariknya saat ini mutant Marvel sendiri telah dibagi menjadi beberapa subspesies, dan yang paling langka adalah Externals, mutant abadi yang sering dianggap dewa. Begini penjelasannya!

Subspesies Mutant Paling Tua

Pertama kali diungkap di komik X-Force #10 (1992), Externals adalah subspesies mutant yang sering dianggap juga sebagai kelompok villain karena sebagian besar anggota adalah antagonis populer di Marvel Universe. Karena abadi, para Externals sendiri mempunyai sejarah yang sangat panjang di timeline Marvel, mulai dari Selene yang sudah eksis sejak 17.000 tahun yang lalu, sampai Apocalypse yang lahir 5.000 tahun lalu. Tidak diketahui secara pasti bagaimana dan kapan para Externals bisa berkumpul, yang jelas batin mereka saling terhubung satu sama lain dan bisa merasakan apa yang dialami oleh External lain.

Masing-masing Externals yang eksis di Marvel Universe digadang-gadang mewakili sebuah konsep sifat, misalnya Nicodemus = kebijaksanaan dan Apocalypse = evolusi/kehancuran. Begitu juga dengan anggota Externals lainnya, seperti Gideon = kesempatan, Absalom = keputusasaan, Burke = ketabahan, Crule = Keganasan, Saul = kesabaran, Candra = tipu muslihat, Selene = korupsi, dan Cannonball = harapan. Menurut Cable, yang terkenal sebagai mutant penjelajah waktu, para Externals nantinya akan memainkan peran penting pada masa depan, termasuk menjadi pendukung supervillain Apocalypse.

Walaupun begitu, sebelum ramalannya terwujud, para Externals ternyata malah saling membunuh. Seperti di kisah Excalibur Vol. 4 (2020), di mana awalnya Apocalypse memanggil semua Externals untuk menciptakan gerbang Arak Maw di rumah para mutant, Krakoa. Dalam prosesnya, secara mengejutkan para Externals tiba-tiba saling membunuh karena gerbangnya harus ditenagai oleh energi kehidupan mereka. Singkat cerita, setelah Saul, Crule, Nicodemus, dan Candra tewas, energi kehidupan mereka langsung mengisi kristal yang menghidupkan gerbang menuju Arakko, markas baru para mutan di Mars.

Mutant Abadi dengan Kekuatan Dewa

Seperti yang sudah disinggung di atas, terlepas dari kekuatannya masing-masing, para Externals pada dasarnya adalah mutant abadi yang saling terhubung dengan anggota lain. Hubungan mereka tidak sebatas merasakan kehadiran masing-masing, tetapi juga bisa saling memanggil meskipun jaraknya sangat jauh. Makin tua seorang Externals biasanya mempunyai tingkat kepekaan yang lebih tinggi daripada anggota yang lebih muda. Yang lebih hebatnya lagi, mereka hanya bisa mati di tangan sesama Externals, di mana kekuatan dari Externals yang mati langsung diambil alih oleh yang membunuhnya.

Hal inilah yang membuat para Externals bisa bertindak layaknya dewa di Marvel Universe, seperti yang dilakukan oleh Apocalypse. Sebagai patokan, Apocalypse sendiri dikenal sebagai salah satu mutant tertua yang kekuatan fisiknya sangat luar biasa, mampu melakukan teleportasi, telepati, telekinesis, berubah bentuk, memanipulasi energi, memperbesar ukuran tubuhnya, mempunyai healing factor, bahkan terbang. Berdasarkan semua itu cukup masuk akal jika pada akhirnya seorang Externals bisa lebih superior dari mutant pada umumnya, dan makhluk hidup lainnya menganggap mereka sebagai dewa.

Eksistensi Externals Sekarang

Sejak terakhir kali menciptakan gerbang Arak Maw yang dapat menghubungkan Krakoa di Bumi dengan Arrako di Mars, para Externals masih belum diceritakan berkumpul kembali di Marvel Universe. Namun itu bukan berarti mereka semua telah menghilang, faktanya jika suatu saat nanti salah satu dari mereka ingin kembali mengumpulkan para Externals, setiap anggota yang masih hidup akan langsung datang, bahkan yang mati sekalipun konon mempunyai kesempatan untuk hidup kembali jika mereka mau. Yang jelas jika ada salah satu anggota Externals yang masih hidup artinya kelompok mereka masih eksis.

Hal yang sama juga bukan tidak mungkin berlaku di jagat sinema Marvel. Misalnya di Fox-Verse, di mana Apocalypse yang diperankan oleh Oscar Isaac sempat menjadi antagonis di film X-Men: Apocalypse (2016). Meskipun tidak diceritakan, ada kemungkinan Externals lain juga eksis, hanya saja tidak berkumpul sebagai sebuah kelompok. Kemudian di MCU, sepertinya akan sangat menarik juga jika suatu saat nanti jagat sinema favorit penggemar ini bisa membawa para mutant termasuk subspesies Externals. Bahkan jika mau, dengan eksistensi Externals, pada masa mendatang MCU bisa menghadirkan saga khusus mutant.

Itulah pembahasan tentang subspesies atau kelompok mutant Externals yang lebih superior dari mutant biasa. Dengan kekuatan yang nyaris seperti dewa, tidak aneh jika pada akhirnya para Externals memilih untuk hidup di wilayah masing-masing sebagai penguasa bahkan sesembahan bagi para pengikutnya, seperti yang sering dilakukan Apocalypse di berbagai kisah Marvel.

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.