Dalam cerita One Piece, benarkah Pemerintah Dunia menyembunyikan fakta Luffy? Pemerintah Dunia sepertinya sudah mulai ketakutan dengan bangkitnya klan D di cerita seri One Piece. Mereka mulai khawatir bahwa klan D akan mulai mengambil alih kekuasaan, dan juga memulai badai besar yang pernah mereka janjikan. Padahal, sebelumnya mereka nampak masih santai dengan semua kejadian yang ada. Dan berbagai cara pun mereka lakukan untuk menyembunyikan hal tersebut.

Seperti yang kita ketahui di One Piece chapter 1053 kemarin, di awal chapternya kita melihat bagaimana Gorosei nampak panik. Namun, bukan kabar tentang tersebarnya berita tentang nilai buruan baru dan juga terpilihnya dua Yonko baru yang membuat mereka panik. Melainkan bagaimana munculnya nama “D” di dalam poster buruan yang baru tersebut.

Sekilas mungkin tidak ada yang aneh dari reaksi yang mereka perlihatkan. Namun, jika Geeks ingat kembali ini pertama kalinya Gorosei atau pihak Pemerintah Dunia nampak panik dengan adanya nama “D” dalam poster nilai buruan. Mengapa demikian? Sejauh ini, di sepanjang serinya mereka nampak biasa saja saat poster buruan terbaru muncul. Para Gorosei nampak tidak mempermasalahkan nama “D” dalam poster buruan tersebut.

Hal ini bisa kita lihat dari poster buruan Luffy atau Blackbeard dan bahkan Gol D. Roger. Selain terkait nama “D” dalam poster tersebut, jika Geeks perhatikan juga bahwa nilai atau angka buruan milik Blackbeard dan Luffy nampak tidak sebesar ekspektasi banyak orang. Nilai buruan Blackbeard sendiri saat ini adalah 2,247,600,000 Belly. Sedangkan, Luffy memiliki nilai buruan sebesar 3,000,000,000 Belly.

Pemerintah Dunia Sengaja Hadirkan Nilai Buruan Kecil?

Secara logika, seharusnya nilai buruan kedua karakter tersebut memiliki angka yang sedikit lebih besar. Misalnya, Blackbeard mungkin bisa memiliki nilai buruan mencapai 3 miliar Belly. Hal ini karena kekuatan dua buah iblis yang dia miliki, di mana hal tersebut tentunya bisa menjadi ancaman besar bagi seluruh dunia. Belum lagi berbagai peristiwa yang sudah Blackbeard lakukan sejauh ini.

Kita tahu bahwa dialah yang mengalahkan Ace dan menyerahkannya kepada angkatan laut. Karena hal ini juga dia kemudian menjadi Shichibukai. Kemudian, dia yang bertanggung jawab atas kematian Whitebeard yang mana membuka jalannya untuk menjadi Yonko. Dia menyerbu Impel Down, menghabisi banyak tahanan, dan bahkan membawa tahanan berbahaya keluar dan menjadikan mereka krunya.

Sama halnya dengan Luffy, di mana dia juga melakukan banyak hal dalam petualangannya. Misalnya dia menerobos Impel Down, membawa para tahanan berbahaya keluar, mengalahkan Shichibukai, menantang pihak Pemerintah Dunia, dan yang paling epik tentunya adalah mengalahkan Kaido. Padahal, Kaido sendiri adalah makhluk paling kuat di dunia dan sosok paling kejam.

Namun, faktanya, pasca Luffy berhasil mengalahkan Kaido justru dia hanya mendapatkan nilai buruan 3 miliar Belly. Seharusnya, angka nilai buruan Luffy bisa jauh lebih besar misalnya di angka 4-5 miliar Belly mengingat nilai buruan Kaido sendiri mencapai 4 miliar Belly. Artinya, Pemerintah Dunia sepertinya sengaja menyembunyikan nilai buruan Luffy dan Blackbeard.

Hal tersebut kemungkinan mereka lakukan agar semua orang tidak menyadari tentang bangkitnya klan D. Atau setidaknya dengan tidak adanya nama “D” tersebut orang-orang tidak akan membicarakan mereka. Dengan begitu mereka tidak akan tahu tentang kebangkitan dari klan D ini.

Kesimpulannya

Pemerintah Dunia sepertinya mulai gencar untuk berusaha menutupi jejak sejarah tentang klan D. Caranya adalah dengan menghilangkan huruf “D” yang ada di poster buruan Luffy dan Blackbeard. Juga, mereka coba untuk meredam hal tersebut dengan tidak memberikan nilai buruan besar, agar orang-orang tidak menaruh curiga atau memunculkan topik pembicaraan yang memicu bangkitnya gerakan perlawanan. Kita nantikan saja ya Geeks seperti apa “badai besar” yang akan Luffy bawa untuk menghancurkan kaum naga langit dan juga Pemerintah Dunia.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.