Inquisitor adalah kelompok pengguna Force yang akhir-akhir ini sering menjadi topik pembicaraan di kalangan penggemar Star Wars. Hal itu bisa terjadi karena baru-baru ini beberapa anggota terhebatnya telah muncul kembali sebagai antagonis di serial Obi-Wan Kenobi. Adapun para Inquisitor yang muncul di serialnya adalah Grand Inquisitor, Third Sister, Fourth Sister, dan Fifth Brother. Mereka muncul sebagai kaki tangan Sith Lord Darth Vader (Hayden Christensen) dalam memburu Jedi Knight Obi-Wan (Ewan McGregor).

Terlepas dari pengaruh mereka di serialnya, sebenanya tidak sedikit penggemar yang bertanya-tanya siapa sebenarnya para Inquisitor ini. Karena seperti yang bisa kita lihat, mereka ternyata mampu mengeluarkan medan energi Force sekaligus menggunakan lightsaber merah. Namun, di sisi lain kedudukan mereka tidak lebih dari Sith Lord. Di episode terbaru Obi-Wan Kenobi, bahkan mulai terungkap bahwa Third Sister alias Reva sebenarnya adalah mantan ‘youngling‘ Jedi. Hal tersebut secara tidak langsung telah menyingkap sedikit fakta tentang bagaimana para Inquisitor tercipta.

BACA JUGA: Simak Armor Lengkap Thor di Love and Thunder!

Berawal Dari Mantan Jedi

Sebelum muncul di serial Obi-Wan Kenobi, sebenarnya Inquisitor sudah lebih dahulu terlihat di komik Star Wars. Seperti komik Ahsoka dan Darth Vader: Dark Lord of the Sith. Selain itu, mereka juga sempat muncul di serial animasi Rebels yang berlangsung sekitar empat tahun setelah peristiwa Obi-Wan Kenobi. Dalam sejarahnya, Inquisitor sendiri adalah hasil dari Inquisitorious Program yang diprakarsai oleh Emperor Sheev Palpatine alias Darth Sidious. Saat dia tengah aktif sebagai Supreme Chancellor Galactic Senate, Palpatine mencanangkan dua metode perekrutan untuk Inquisitorious Program.

Pada metode yang pertama, Palpatine akan turun langsung untuk mencari para pengguna Force yang berpotensi untuk menjadi Inquisitor. Dia menggunakan semua sumber dayanya untuk menggali kelemahan sekaligus rahasia dari para Jedi Knight atau Padawan. Nantinya, setelah dia menemukan kandidat yang tepat, Palpatine akan mendatangi sekaligus memanipulasi para pengguna Force tersebut agar mau menjadi bagian dari Inquisitorious Program. Dengan jaminan keselamatan saat Order 66 terjadi, banyak para Jedi yang pada akhirnya memutuskan untuk berkhianat pada Jedi Council dan menjadi Inquisitor.

Metode kedua adalah Project Harvester, di mana Palpatine menggunakan cara yang lebih kejam. Dengan bantuan bounty hunter Cad Bane, Palpatine akan menculik para youngling Jedi dan membawa mereka ke Planet Mustafar. Di mana nantinya dia akan mencuci otak para youngling dan mengubah mereka menjadi Inquisitor. Alasan mengapa Palpatine menciptakan Inquisitor dengan dua metode ini adalah karena dia percaya bahwa yang bisa membunuh para Jedi adalah Jedi sendiri. Ditambah lagi karena mereka sudah cukup berpotensi untuk menjadi Inquisitor yang syarat akan kekuatan Force.

BACA JUGA: Mengenal Kekasih Baru Iron Man di Marvel!

Inquisitor Bukan Sith Lord

Meskipun para Inquisitor berperan sebagai kaki tangan Emperor Palpatine dan Darth Vader, tetapi mereka bukan bagian dari Sith. Hal itu bisa terjadi karena dalam tradisi Sith Order ada peraturan ‘Rule of Two’ yang hanya membolehkan Sith berjumlah dua orang dalam sekali waktu. Sith pertama yang memulai tradisi ini adalah Darth Bane, di mana dia menetapkan hanya boleh ada satu master dan satu murid. Itulah mengapa Palpatine akhirnya menciptakan para Inquisitor di luar Sith. Mereka tidak perlu mengetahui apa nilai-nilai Sith Order, karena tugas utama Inquisitor hanyalah menuruti semua perintah Sith.

Itulah pembahasan mengenai penciptaan Inquisitor sebagai kaki tangan Sith. Inquisitorius Program sendiri bisa kita anggap sebagai salah satu taktik paling cerdar dari Palpatine. Karena selain dia berhasil menciptakan kelompok pengguna Force untuk melawan Jedi, Palpatine juga telah membuat mereka tidak lebih hebat dari dirinya dan Darth Vader. Itulah mengapa meskipun para Inquisitor bekerja sama, tidak ada satu pun di antara mereka yang bisa mengalahkan seorang Sith. Cara ini sangat efektif untuk meminimalisir pengkhianatan di kubu Sith Order dan Galactic Empire dalam cerita Star Wars.

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.