Setelah menjadi ancaman besar bagi Konoha dan dunia, pada akhirnya Isshiki Otsutsuki berhasil dikalahkan oleh Kawaki dan Naruto. Bahkan, dengan menggunakan teknik Baryon Mode miliknya, Naruto berhasil “membunuh” Isshiki. Meski pun Isshiki sudah tewas, pada kenyataanya ancamannya masih belum selesai. Dia menyerahkan tugas tersebut kepada salah satu anak buahnya yaitu Code.

Code merupakan salah satu wadah yang dianggap gagal oleh Isshiki. Meski pun begitu, Code mewarisi Karma putih milik Isshiki yang bisa dibilang tidak kalah kuat dari Karma yang biasanya. Saat ini, Code sedang menjalankan perintah yang diberikan oleh Isshiki untuk menculik Kawaki dan Boruto dan menghabisi Naruto. Konoha pun berada dalam kondisi siaga.

Kematian dari Isshiki sendiri memunculkan pertanyaan menarik di kalangan fans, apakah Isshiki bisa dibangkitkan dengan salah satu teknik membangkitkan orang mati, Edo Tensei? Salah satu asumsi yang bisa dipahami mengenai Edo Tensei adalah teknik ini merupakan teknik yang digunakan untuk membangkitkan kembali makhluk – yang biasanya manusia – yang sudah tewas.

7 Fakta Edo Tensei, Teknik Berbahaya di Naruto yang Menggunakan Tumbal

Dalam prosesnya, mereka yang berusaha membangkitkan sosok tersebut membutuhkan chakra dalam jumlah yang banyak. Meski pun Otsutsuki memiliki chakra dalam diri mereka, namun sepertinya mereka tidak mewarisi chakra tersebut seperti halnya manusia. Simpelnya, mereka tidak ditakdirkan untuk memiliki chakra di dalam tubuh mereka seperti manusia.

Sejak dilahirkan, manusia memang sudah langsung memiliki chakra. Sedangkan Otsutsuki mendapatkan chakra dari buah chakra yang dihasilkan Pohon Suci. Dan seperti yang dijelaskan di ceritanya, buah chakra merupakan hasil dari penyerapan chakra atau energi kehidupan dari makhluk lain. Urashiki sendiri bahkan memberikan petunjuk bahwa mereka tidak bisa mengendalikan chakra mereka sendiri.

Hal ini menjelaskan mengapa Jigen dan Isshiki butuh untuk “diisi ulang” secara buatan oleh Amado, dibandingkan dengan beristirahat seperti biasa. Dan Isshiki pun mendapatkan suplai energi dari monster ekor 10. Jika kemudian memang begitu, maka bisa diasumsikan bahwa jiwa manusia bisa hidup karena adanya chakra di dalamnya. Kita melihat contohnya dari Obito di mana dia mampu memberikan chakranya kepada Kakashi meski pun dia sudah tewas.

Dan itu artinya, ketika seorang Otsutsuki, yang notabene tidak memiliki chakra alami dalam tubuh mereka, tewas maka artinya mereka akan benar-benar “mati.” Tidak ada jiwa, tidak ada chakra. Hal inilah yang mungkin menjadi alasan mengapa kemudian klan Otsutsuki sangat bergantung kepada Karma sebagai cara mereka untuk “bertahan hidup.”

Naruto: 5 Kage Terkuat yang Terlibat dalam Perang Shinobi Keempat

Seperti yang dijelaskan oleh Amado – dan juga Isshiki – Karma sendiri merupakan “data” yang ada di tubuh seorang Otsutsuki. Artinya mereka bisa tetap hidup selama data tersebut ada – entah di tubuhnya atau di tubuh wadahnya. Dan ini juga yang membuat mereka mencari wadah sempurna untuk kemudian menjadi “pengganti” mereka ketika  tewas.

Jadi, pada intinya adalah ada perbedaan besar antara manusia biasa dan klan Otsutsuki. Edo Tensei bisa dilakukan ketika ada jiwa di dalam tubuh tersebut. Manusia memiliki jiwa, sedangkan Otsutsuki kemungkinan tidak memilikinya. Karena itulah mereka menyebut jiwa dari Otsutsuki sebagai “data.” Sehingga apakah Isshiki bisa dibangkitkan kembali dengan menggunakan Edo Tensei? Kemungkinan hal tersebut tidak akan bisa dilakukan.

Karena bagaimana cara kerja seorang Otsutsuki dan juga manusia berbeda sangat jauh. Seperti yang banyak diungkapkan oleh klan Otsutsuki lainnya, mereka menganggap diri mereka sebagai dewa. Sehingga kecil kemungkinannya “dewa” dibangkitkan kembali dengan menggunakan sebuah teknik. Terlepas dari semua hal teknis yang ada, bangkitnya Isshiki ke dunia tentu akan membawa mimpi buruk bagi semua orang. Maka, mungkin akan lebih baik jika Isshiki tidak dibangkitkan dari kematiannya.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.