Seri animasi Shaman King menghadirkan cerita tentang manusia yang memiliki partner yang berasal dari dunia arwah. Terdapat sebuah turnamen yang diadakan setiap 5.000 tahun sekali di mana pemenang dari turnamen tersebut akan mendapatkan titel tertinggi sebagai seorang Shaman. Kebanyakan para arwah yang menjadi partner seorang Shaman merupakan manusia yang sudah meninggal sebelumnya.

Meski pun begitu, ada anggapan bahwa sebenarnya arwah manusia merupakan yang paling lemah diantara arwah lainnya. Dan dengan tema cerita di serinya, mencoba menjelaskan maksud dari hal tersebut, di mana manusia memang selalu memliki agendanya sendiri, yang mana hal tersebut membuat mereka menjadi arwah yang paling lemah. Berikut adalah penjelasan mengenai arwah manusia di seri Shaman King.

Kelemahan Dari Arwah Manusia

Momen pertama kali arwah manusia dianggap sebagai yang paling lemah adalah ketika Yoh harus bertarung menghadapi seorang Shaman yang merupakan suku asli Amerika, Silva. Berbeda dengan Yoh dan juga Shaman lainnya, yang mana partner mereka merupakan samurai, ahli bela diri, dan juga berbagai profesi lainnya yang mendukung , justru arwah yang menjadi partner Silva merupakan arwah hewan.

Silva dan para hewan yang menjadi partnernya sempat mengejek Yoh dan Shaman lainnya, karena memiliki arwah manusia sebagai partner mereka. Dan hal ini juga yang dianggap menjadi alasan Silva mengapa dia tidak bisa menguasai Mana. Serinya sendiri tidak memberikan penjelasan detail mengenai alasan mengapa arwah manusia merupakan arwah yang lebih lemah untuk dijadikan partner para Shaman. Namun, ada beberapa hal yang mungkin bisa menjadi petunjuk untuk menjelaskan hal ini.

Mengapa Arwah Manusia Dianggap Lemah

Banyak dari para arwah yang dihadirkan di serinya digambarkan layaknya hantu yang kita kenal. Mereka adalah arwah yang bergentayangan, yang untuk alasan yang tidak diketahui mereka tidak bisa pergi ke surga atau pun neraka. Sering kali hal tersebut terjadi dikarenakan adanya urusan yang belum selesai atau bahkan dendam yang sudah sejak lama dipendam.

Contoh dari hal ini bisa kita lihat dari Tokageroh. Setelah dia melepaskan atau melupakan ambisi dan juga koneksi yang sempat muncul dalam dirinya, akhirnya Tokageroh bisa pergi ke alam lain. Inilah yang kemudian menjadi alasan mengapa arwah manusia dalam cerita Shaman King digambarkan sebagai kekuatan yang lemah. Karena, pada dasarnya, mereka masih memiliki sifat dasar manusia yang menginginkan sesuatu, ambisi, dan sebagainya.

Di sisi lain, hal ini tidak diperlihatkan oleh awah binatang milik Silva. Mereka tidak memiliki ambisi atau sesuatu yang diinginkan, seperti halnya manusia atau arwah manusia. Terlepas dari maksud dan tujuan mereka, pada dasarnya mereka adalah hewan. Dan karena mereka sudah berubah menjadi arwah, mereka tidak lagi membutuhkan hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan bologis. Mereka semua sudah bebas.

Semua hal tersebut berkaitan dengan tema cerita dari Shaman King yaitu tentang lingkungan dan juga keseimbangan harmoni dengan alam. Inilah alasan mengapa kemudian sosok Silva yang jauh lebih “natural” bisa dengan mudah membuat Yoh dan yang lainnya kewalahan. Silva mampu menyatu dengan alam dan menolong sekitarnya. Hal ini juga bisa dilihat dari karakter Horohoro.

Horohoro merupakan salah satu arwah dan musuh yang kuat. Dirinya tidak digerakan oleh materi atau ambisi. Dia justru memiliki keinginan untuk mengembalikan lahan atau tanah milik temannya, Koropokkuru. Dan yang menarik adalah Horohoro sendiri merupakan bagian dari suku asli Jepang, Ainu. Berdasarkan hal tersebut, rasanya masuk akal jika dalam serinya arwah manusia merupakan arwah yang lemah dibandingkan dengan non-manusia.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.