Dalam cerita komik, perjalanan waktu adalah sesuatu yang sudah lumrah atau lazim terjadi. Sudah ada banyak cerita dan karakter yang melakukan sesuatu yang luar biasa tersebut. Marvel Studios sendiri, melalui Marvel Cinematic Universe, saat ini sedang mengembangkan konsep tentang perjalanan waktu yang diperlihatkan di film Avengers: Endgame, di mana para Avengers kembali ke masa lalu untuk mengambil Infinity Stones.

DCEU juga sempat memperkenalkan konsep ini dengan dirilisnya film Justice League, di mana Barry Allen pergi ke masa lalu untuk memperingatkan Bruce Wayne tentang kedatang Darkseid ke bumi. Berbicara mengenai perjalanan waktu dan Batman, bisa dibilang Batman adalah salah satu karakter DC yang jarang sekali melakukan perjalan waktu. Namun, bukan berarti dia tidak pernah melakukannya.

DC Comics pernah menghadirkan cerita di mana Batman dan Robin melakukan perjalanan waktu. Akan tetapi, karena semua hal yang berkaitan dengan perjalanan waktu tersebut dirasa sangat aneh, akhirnya DC Comics mencoba untuk memperbaiki itu semua. Momen tersebut terjadi di tahun 1944 dalam komik Batman #24, yang dikerjakan oleh Joe Samachson dan Dick Sprang.

Dalam komiknya, kita diperkenalkan dengan sosok Dr. Carter Nichols, seorang ilmuwan jenius yang bisa mengirim Dick Grayson dan Bruce Wayne melakukan perjalanan waktu. Namun, yang menarik adalah metode yang digunakan oleh Dr. Nichols untuk melakukan perjalanan waktu. Bukan menggunakan mesin atau alat, namun dia mengirimkan keduanya menggunakan metode hipnosis.

Bagaimana mungkin seseorang bisa melakukan perjalanan waktu dengan menggunakan hipnosis? Jika kita berpikir, mungkin hal itu hanyalah mimpi belaka. Semua petualangan dan perjalanan waktu tersebut hanya terjadi di dalam mimpi. Namun, inilah masalahnya. Semua yang terjadi kepada Bruce dan Dick ternyata bukanlah mimpi. Mereka benar-benar melakukan perjalanan waktu, dengan menggunakan metode hipnosis.

Mereka berdua benar-benar mengubah sejarah dalam cerita itu, meskipun metode yang digunakan tidak masuk akal. Metode ini terus digunakan selama beberapa waktu. Bahkan, DC Comics menghadirkan metode yang jauh lebih aneh lagi di mana Dr. Nichols hanya perlu melambaikan tangannya saja. Hal ini sempat diperlihatkan dalam komik Batman #98 di mana Batman dan Robin kembali ke Paris zaman dahulu.

Konyolnya, sebenarnya Bill Finger sebelumnya pernah menulis cerita tentang Dr. Carter Nichols di Batman #43 di mana dia berhasil menciptakan mesin waktu. Namun, kemudian diketahui bahwa semua hal itu hanyalah tipuan oleh sekumpulan penjahat. Meskipun begitu, pada akhirnya di tahun 1957, pada Batman #112 sosok Dr. Nichols benar-benar menggunakan mesin waktu untuk mengirim Bruce dan Dick Grayson dalam sebuah misi perjalanan waktu, namun tetap mempertahankan metode hipnosisnya.

Nichols terus menggunakan mesin waktu ciptaannya ini selama lima tahun kedepan, sampai akhirnya editor dari komik Batman dan World’s Finest Comics, Jack Schiff, kehilangan pekerjaannya. Tugasnya sendiri kemudian digantikan oleh Julius Schwartz pada 1964 dan memberikan pandangan serta pendekatan baru bagi karakternya. Semua konsep yang sebelumnya digunakan oleh Schiff diganti dari komik Batman, termasuk cerita tentang Carter Nichols. Professor Carter Nichols sendiri terakhir kali muncul di komik World’s Finest Comics #138 pada 1963. Semenjak saat itu, Batman diperlihatkan jarang pergi ke masa lalu atau melakukan perjalanan waktu.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.