Seri manga Attack on Titan karya dari Hajime Isayama akhirnya selesai dengan dirilisnya chapter 139 pada 9 April kemarin, setelah lebih dari satu dekade muncul. Para fans dibuat penasaran dengan bagaimana cerita akhir dari seri yang berhasil meraih popularitas besar di seluruh dunia ini. Bahkan, mereka sudah dari jauh-jauh hari memprediksi bagaimana cerita akhirnya nanti.

Dan seperti yang diperlihatkan di akhir ceritanya, momen Rumbling yang dimulai oleh Eren pun berhasil dihentikan. Semua berkat kerjasama antara pasukan Warrior Marley dan juga para Survey Corps dari pulau Paradis. Namun, dari semua karakter yang bertarung, Mikasa Ackerman adalah sosok yang paling berjasa karena dia berhasil membunuh sosok yang paling dia cintai dalam hidupnya, Eren Jeager.

Dan di epilognya kemudian kita melihat bagaimana situasi di dunia tiga tahun setelah peristiwa Rumbling. Sebagian yang selamat masih bertahan di benteng Slava, membentuk kamp pengungsian. Pulau Paradis mulai meningkatkan kekuatan militer. Dan masih banyak lainnya yang diperlihatkan di akhir chapter tersebut. Namun, sayangnya, hal itu tidak sesuai ekspektasi para fans.

Buat Geeks yang mungkin belum mengetahui, banyak dari fans Attack on Titan berharap bahwa Hajime Isayama memberikan akhir yang kelam, gelap, dan menyedihkan. Namun, justru para fans beranggapan bahwa chapter 139 kemarin justru berkebalikan dari ekspektasi mereka. Dan hal tersebut seolah menjadi sesuatu yang anti-klimaks. Inilah yang membuat fans pada akhirnya kecewa.

Menanggapi kekecewaan tersebut, salah seorang fan bernama Dr Vibenari, kemudian menulis sebuah petisi terhadap Hajime Isayama di situs Change.org. Salah satu hal yang diminta dalam petisi tersebut adalah perubahan cerita akhir dari chapter 139 kemarin. Dalam petisinya, fan tersebut meminta kepada Hajime Isayama untuk “menulis sebuah akhir yang memuaskan, akhir alternatif dari Attack on Titan!”

Selain meminta untuk menulis ulang cerita di chapter akhir, dan memberikan alternatif cerita akhir yang lain, petisinya juga berisi berbagai kritik terhadap karakter, dan juga perubahan tone cerita yang terjadi secara tiba-tiba. Menurutnya, entah pihak penerbit Kodansha atau justru editor dari Isayama yang bertanggung jawab atas perubahan tersebut yang “berharap untuk bisa memiliki cerita akhir yang lebih tepat dengan genre ‘Shounen.’”

Pembuat petisi ini sendiri meminta para fans untuk tidak “menyerang” Isayama terkait dengan cerita akhir yang mengecewakan ini. Sejauh ini, target jumlah tanda tangan yang diharapkan pembuat petisi adalah 7.500 tanda tangan. Dan sampai artikel ini dibuat, total sudah ada 7.030 tanda tangan yang sudah terkumpul dan kemungkinan akan segera tercapai targetnya tidak lama lagi.

Berdasarkan informasi yang ada, volume terakhir dari manga Attack on Titan akan menghadirkan halaman tambahan yang tidak ditampilkan di akhir chapter 139 kemarin. Dan jadwal perilisan volume ke 34 sendiri akan dilakukan di Jepang pada 9 Juni mendatang dan akan dirilis dalam versi bahasa Inggris pada 19 Oktober mendatang.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.