Menjadi alat untuk menghancurkan dunia, senjata kuno atau ancient weapons adalah tiga buah senjata legendaris yang memiliki bentuk berbeda-beda. Ketiga senjata kuno tersebut adalah Pluton, Poseidon, dan Uranus. Yang menarik adalah senjata kuno ini tidak hanya dalam bentuk benda saja tapi juga berbentuk makhluk hidup. Namun, masih ada banyak misteri tentang senjata kuno ini.
Sejauh ini, baru dua buah senjata kuno saja yang sudah diketahui bentuknya. Pertama adalah Pluton, yang merupakan sebuah kapal yang memiliki daya hancur kuat. Kemudian Poseidon, yang ternyata adalah putri duyung – yaitu Shirahoshi – yang bisa mengendalikan semua makhluk laut. Uranus sendiri masih menjadi misteri, yang mana itulah alasan mengapa banyak fans berteori tentang Uranus.
Salah satu teori yang menarik adalah Uranus merupakan senjata yang erat kaitannya dengan cuaca. Dan berbicara mengenai cuaca, dalam teorinya disebutkan bahwa Nami adalah sosok yang bisa mengendalikan senjata kuno tersebut. Lalu, mengapa hanya Nami yang bisa mengendalikannya? Apa hubungannya Nami dan senjata kuno Uranus tersebut?
Eiichiro Oda dikenal sebagai mangaka yang sering menghadirkan berbagai referensi, bukan hanya referensi dari Jepang saja melainkan juga dari seluruh dunia. Nami dispekulasikan terinspirasi dari sosok seorang dewi yang sangat cantik, yaitu dewi Aphrodite – dalam bahasa Yunani – atau Venus dalam bahasa Romawi. Ada beberapa hal yang mendukung keterkaitan Nami dan Aphrodite.
Pertama, Aphrodite atau Venus lahir dari buih laut yang mana adalah ombak. Nami sendiri dalam bahasa Jepang artinya adalah ombak. Kemudian Venus adalah pelindung bagi para pelaut atau angkatan laut. Sosok Venus juga erat dikaitkan dengan planet paling terang, yaitu Venus, dan karena hal inilah sosok Venus atau Aphrodite sering membantu navigasi bagi para pelaut.
Intinya, Aphrodite atau Venus erat kaitannya dengan laut dan navigasi. Nami sendiri merupakan seorang navigator bagi kelompok Topi Jerami. Kemudian Venus juga erat dengan dewi kecantikan. Di Eropa dan di wilayah Barat, sang dewi sering dijadikan sebagai simbol kecantikan wanita. Tidak ada manusia ataupun para dewa yang mampu menahan kecantikannya.
Nami sendiri adalah salah satu karakter wanita yang paling cantik di One Piece. Hampir semua karakter pria – bahkan fans – yang juga terpesona dengan sosok Nami. Oda sendiri mengatakan dalam kolom SBS bahwa, teknik Happiness Punch milik Nami – yaitu ketika Nami memperlihatkan bagian dadanya – dihadapan orang-orang akan mampu melampaui Conqueror Haki Luffy. Namun, hal itu mungkin hanya sekedar lelucon dari Oda Sensei saja.
Kemudian petunjuk selanjutnya adalah jeruk merupakan apel emas dalam mitosnya. Dalam banyak bahasa – seperti Latin atau bahasa Yunani – jeruk sering kali disebut sebagai “apel emas.” Nami, seperti yang kita ketahui, sangat menyukai jeruk. Di kapal Thousand Sunny bahkan terdapat pohon jeruk, yang tidak boleh dipegang atau buahnya tidak boleh dimakan oleh siapapun – selain dirinya.
Lalu, tentang Aphrodite sendiri, apa yang diketahui tentang mitologi tersebut? Aphrodite merupakan anak dari Uranus. Uranus sendiri merupakan sosok mitologi Yunani yang dianggap menjadi penguasa wilayah udara. Mengapa kemudian Nami dianggap bisa menjadi sosok yang mengendalikan Uranus? Nami memiliki Clima Tact, yang mana membuat dia bisa mengendalikan cuaca.
Namun, yang menarik adalah Usopp berhasil memodifikasi Clima Tact miliknya, sehingga membuat Clima Tact tersebut menjadi seolah seperti halnya tongkat sihir. Dan tidak jarang juga Nami kemudian disebut sebagai penyihir akibat hal tersebut. Jadi, kesimpulan dari semuanya adalah ada kemungkinan bahwa Nami adalah representasi atau terinspirasi dari sosok dewi Aphrodite.
Clima Tact bisa menjadi kunci bagi Nami untuk bisa mengendalikan Uranus. Mungkin juga Clima Tact bisa menciptakan Uranus yang selama ini dicari, sebagai bagian dari “awakening” kemampuan Nami selama di Wheateria. Sehingga, wajar jika kemudian hanya Nami yang bisa mengendalikan Uranus karena memang dialah yang mampu mengendalikan Clima Tact dan paham tentang cuaca.
