Seri Attack on Titan saat ini sedang menjadi sorotan banyak penggemar anime dan manga. Ceritanya yang epik, nuansa yang kelam, dan bagaimana ceritanya yang justru membuat mereka yang membaca atau menonton animenya ikut memunculkan emosi menjadi beberapa hal menarik dari serinya. Bisa dibilang Hajime Isayama, sebagai kreator serinya, sukses untuk membuat seirnya populer.

Menjadi seri yang populer di dunia, dan menjadi seri yang ditunggu-tunggu, wajar jika kemudian para fans tidak sabar untuk kembali megikuti cerita terbaru di chapter terbarunya. Hal inilah yang kemudian mendorong munculnya berbagai bocoran dari sebuah chapter terbaru. Biasanya, bocoran tersebut beredar di jagat maya yang bisa diakses oleh banyak orang.

Namun, sepertinya para fans tidak akan bisa mengetahui bocoran atau mendapatkan bocoran untuk chapter 139 atau chapter terakhir dari Attack on Titan. Pasalnya, pihak penerbit mengancam akan membawa kasus tersebut ke ranah hukum. Pihak Kodansha, penerbit dari manga Attack on Titan, pada akhir Maret kemarin memberikan ultimatum terakhir bagi para pembocor (leaker) chapter terbaru.

Hal tersebut disampaikan oleh salah satu staff dari Hajime Isayama di akun Twitter miliknya. Dalam cuitannya, staff tersebut menegaskan bahwa pihak penerbit akan menyeret siapapun yang memberikan informasi mengenai bocoran chapter terbaru atau chapter terakhir Attack on Titan. Bocoran tersebut bisa berupa petunjuk, teks, gambar, atau apapun.

Mereka akan membawa siapapun yang membocorkan cerita terakhirnyanya ke ranah hukum – entah perseorangan ataupun kelompok. Dalam cuitan tersebut juga ditegaskan bahwa ultimatum ini tidak hanya berlaku kepada mereka yang ada di Jepang saja. Ultimatumnya juga berlaku kepada semua pembocor di berbagai negara selain Jepang.

Jepang sendiri sebenarnya sejak beberapa waktu lalu sudah mulai memberlakukan undang-udang perlindungan hak cipta bagi anime dan manga. Dalam undang-undang tersebut, siapapun yang membocorkan cerita – baik manga ataupun anime – sebelum dirilis maka mereka akan berurusan dengan pihak kepolisian. Sudah ada banyak orang yang ditangkap untuk kasus ini.

Pihak kepolisian Jepang juga bekerja sama dengan pihak interpol untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Salah satu contoh kasusnya adalah ketika seorang pria Jepang yang ditangkap di Filipina karena membocorkan salah satu seri anime. Beberapa akun yang sering memberikan info dan bocoran pun berhasil dinon-aktifkan oleh pihak kepolisian.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.