Monkey D. Luffy merupakan protagonis utama dalam seri One Piece, karya Eiichiro Oda. Luffy selalu bercita-cita untuk menjadi seorang raja bajak laut, dan pergi ke pulau terakhir untuk menemukan One Piece. Namun, untuk bisa mewujudkan mimpinya Luffy harus menghadapi berbagai rintangan. Seperti melawan bajak laut lain, angkatan laut, bahkan Yonko.

Beruntung, Luffy memiliki kekuatan yang tangguh serta kemampuan buah iblis Gomu Gomu, dimana berkat buah iblis tersebut Luffy bisa memiliki badan dan anggota tubuh yang sangat lentur seperti karet. Tapi, akan lebih baik tentunya jika kru Topi Jerami lain juga memiliki kekuatan buah iblis. Sejauh ini baru Nico Robin, Chopper, dan Luffy saja yang memiliki kekuatan buah iblis.

Berkaitan dengan hal tersebut, ada hal menarik muncul di kolom SBS Volume 98 kemarin dalam manga One Piece. Di kolom tersebut seorang fan bertanya mengenai buah iblis apa yang dirasa pantas menurut Oda Sensei untuk dikonsumsi oleh Zoro, Nami, Usopp, Sanji dan Franky. Oda Sensei kemudian menjawab jika Zoro cocok mengkonsumsi Uo Uo no Mi, Model Seiryu.

thelibraryofohara.com

Nami mengkonsumsi Goro Goro no Mi, Usopp mengkonsumsi Poke Poke no Mi (Pocket Fruit), Sanji mengkonsumsi Sui Sui no Mi, dan Franky adalah Buki Buki no Mi. Yang menarik dari jawaban Oda adalah buah yang dirasa cocok untuk zoro yaitu Uo Uo no Mi. Pemilik dari buah iblis tersebut saat ini tidak lain adalah Kaido, yang mana masih dinantikan wujud asli atau hybridnya oleh para fans dalam pertarungan melawan lima Worst Generation.

Apa maksud Oda menyampaikan jawaban tersebut? apakah ada rahasia di dalamnya? Bagaimana mungkin Zoro dan Kaido bisa memiliki kesamaan sehingga Oda berpikir bahwa Zoro pantas memiliki buah iblis Uo Uo no Mi? Ada kemungkinan Oda berpikir bahwa Zoro dan Kaido memiliki kesamaan dari segi kepribadian. Zoro tidak pernah bertarung dengan cara yang konyol seperti halnya kru Topi Jerami yang lain.

Zoro juga tidak terlalu senang berbicara atau berinteraksi, termasuk dia juga tidak terlalu senang dengan hal-hal berbau romantis atau romansa. Zoro akan lebih memilih untuk fokus dengan latihannya dan terus bekerja keras untuk bisa mewujudkan mimpinya menjadi ahli pedang terbaik di dunia. Dia mengerahkan semua fokusnya terhadap satu tujuan dan jarang sekali Zoro diperlihatkan keluar dari jalurnya.

Zoro juga dikenal sering menilai kekuatan orang lain atau lawannya, dan ketika dalam pertarungan Zoro masih akan terus memaksakan pertarungan tersebut meskipun dia tahu akan resiko dan bahaya yang harus dia hadapi. Meskipun begitu, Zoro memiliki sisi lainnya. Siapapun yang tidak terlibat dalam pertempuran atau perselisihan dengan Zoro tidak akan terluka karenanya.

Gamek.vn

Zoro sangat bangga dengan kemampuan berpedangnya dan juga kemampuan bertarungnya. Bahkan, bertarung adalah satu-satunya hal yang sangat dia senangi selain pedang dan juga alkohol. Hal ini juga nyatanya sama dengan apa yang terjadi dengan kaido. Meskipun pada normalnya Kaido adalah sosok yang arogan dan kejam, dia justru berubah 180 derajat ketika mulai minum-minuman beralkohol.

Ketika Kaido sedang mabuk, seluruh kepribadiannya bisa berubah total, berubah menjadi sosok yang melankolis. Kaido juga memiliki kesamaan dengan Zoro dalam hal kehormatan, dimana Kaido meyakini bahwa kematian yang paling luar biasa, yang paling dihormati, disegani, adalah dengan cara bertarung. Kaido memiliki kesamaan dalam hal kecerobohan, dimana dia sering berpikir pendek dalam melakukan sesuatu. Dia tidak takut mati, dia malah sangat menginginkan untuk mati.

Namun, meskipun dengan kekuatannya Kaido mampu menghancurkan apapun, dia lebih memilih untuk menghindari pertarungan yang tidak perlu, apalagi ketika dia menyadari bahwa lawannya sangat luar biasa. Kaido mungkin kejam dan jahat, tapi dia sangat mengormati sebuah pertarungan yang seimbang dan menarik. Itulah mengapa Kaido kemudian membunuh Higurashi saat pertarungannya melawan Kozuki Oden, karena dia dianggap mengganggu.

Onepiece.ru

Salah satu hal yang membedakan Kaido dengan Zoro mungkin adalah kemampuan Zoro untuk bisa berubah menjadi naga raksasa. Dengan kekuatan fisik yang dia miliki, mungkin mudah saja bagi Kaido mengendalikan tubuhnya ketika berubah menjadi seekor naga. Namun, bagi Zoro berubah menjadi naga akan menjadi sebuah hal yang menyiksa fisiknya.

Tapi, dalam penjelasannya di kolom SBS, Oda menjelaskan bahwa jika Zoro memiliki Uo Uo no Mi, dia akan mengkombinasikannya dengan salah satu pedangnya dibandingkan dengan merubah dirinya sendiri menjadi naga. Sejauh ini, memang sudah ada beberapa bukti dimana objek mati atau tidak bergerak – seperti halnya pedang – bisa memakan/mengkonsumsi buah iblis.

Jadi, penjelasan dari Oda bahwa Zoro akan memberikan buah iblisnya kepada salah satu pedang miliknya dirasa masuk akal mengingat dia lebih ingin dikenal sebagai sosok yang ahli dalam berpedang dibandingkan yang lain. Zoro rasanya lebih memilih untuk tidak memiliki kemampuan buah iblis sambil tetap berlatih dan mewujudkan mimpinya, dibandingkan harus dikenal karena kemampuan buah iblis.

Featured image: pinterest.com

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.