Beerus dan Champa adalah dua dewa penghancur (God of Destruction) dalam cerita Dragon Ball Super. Meskipun mereka adalah dewa penghancur, para fans masih belum mengetahui dari planet mana mereka berasal. Selain itu, kita juga belum mengetahui dari ras mana mereka – yang mana besar kemungkinan bukanlah Saiyan dan manusia. Karena itulah spekulasi dan teori banyak bermunculan.

Salah satu spekulasi yang beredar di kalangan para fans adalah mereka berasal dari Universe 11, mengingat adanya kesamaan antara desain karakter Beerus dan Dyspo. Namun, sebenarnya Dyspo dan Beerus berasal dari dua adaptasi berbeda. Jika Beerus diadaptasi dari seekor kucing, Dyspo diadaptasi dari seekor kelinci. Hal ini bisa dilihat dari telinga yang lebih panjang dari Beerus.

Selain itu, Dyspo juga tidak memiliki ekor seperti halnya Beerus dan Champa. Ada sebuah fakta menarik mengenai sosok Beerus ini. Sebenarnya, pada awalnya karakter Beerus akan diadaptasi dari seekor kadal, tapi Akira Toriyama kemudian memutuskan mengubah desain karakternya berdasarkan kucing berjenis Cornish Rex miliknya, Debo.

Aminoapps.com

Berhasil mencapai usia 14 tahun, Debo mulai sering sakit-sakitan, tapi berhasil hidup lebih lama meskipun pihak dokter hewan mengatakan bahwa hidup Debo mungkin tidak akan lama lagi. Bahkan, sang dokter hewan mengaggap Debo sebagai “iblis”. Akira toriyama juga pada walnya akan membuat karakter Beerus menjadi sosok antagonis dan memiliki kemampuan untuk menginfeksi orang lain dengan kejahatan.

Dan bila dilihat dari namanya, Beerus sebenarnya merupakan permainan kata dari pengucapan kata “virus” dalam bahasa Jepang. salah seorang Youtuber dengan nama ExperGamez, sempat menjelaskan bahwa adanya kesamaan desain antara Dyspo dan Beerus kemungkinan adalah karena para staff yang sering menggunakan desain lama dibandingkan menghadirkan desain baru.

Comicbook.com

Sang Youtuber menjelaskan desain karakter Coome dari Ginyu Force sebagai contohnya. Recoome terlihat seperti manusia bumi, tapi sebenarnya dia berasal dari spesies lain dan planetnya pun bukan dari bumi. Artinya, bukan tidak mungkin memang jika Beerus, Champa, dan Dyspo berasal dari planet yang sama dimana semua penduduknya merupakan binatang yang tidak memiliki bulu, memiliki warna kulit ungu, dan memiliki ukuran telinga yang besar.

Bisa jadi juga Dyspo adalah “gambaran” dari sosok Beerus jika dia tidak menjadi sang dewa penghancur. Beerus tidak peduli mengenai nasib dari orang lain, yang diperlihatkan ketika dia tidak mau menolong ras Saiyan ketika mereka diambang kehancuran. Di sisi lain, Dyspo, memiliki sifat yang lebih peduli dan memiliki tujuan untuk menghilangkan kejahatan dan kegelapan dari universenya.

Karena pada awalnya Beerus seharusnya menyebarkan kejahatan, bisa jadi Dyspo melakukan hal yang sebaliknya. Dyspo dan Beerus bisa jadi adalah dua sisi mata koin yang berlainan. Sampai pihak Akira Toriyama dan tim produksi menghadirkan cerita lengkap dari Champa dan Beerus, para fans mungkin akan terus berspekulasi mengenai cerita asal usul mereka.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.