Dalam sebuah cerita fiksi ataupun cerita di kehidupan nyata, kematian merupakan sesuatu hal yang sangat menyakitkan dan menyedihkan. Kehilangan sosok karakter yang kita cintai atau sukai tentunya membuat kita menjadi emosional, terlepas dari bagaimanapun karakter tersebut mati. Misalnya apakah mereka mati karena dibunuh oleh lawan atau justru tewas karena dikhianati oleh orang lain.

Sejak awal cerita One Piece dimulai sampai saat ini, ada banyak sekali kematian yang terjadi.Namun, dari semua kematian yang terjadi ada beberapa diantaranya yang benar-benar sangat menyentuh. Bahkan, kematiannya sampai memberikan pengaruh terhadap jalannya cerita. Berikut adalah kematian paling emosional dalam cerita One Piece.

Yasuie

Tonoyasu alias Yasuie, tewas dieksekusi oleh Shogun Wano yang jahat, Orochi. Hal ini terjadi di babak kedua arc Wanokuni. Kematian Yasuie benar-benar membuat seluruh penduduk di wilayah Rasetsu bersedih. Yasuie sudah menjadi pahlawan bagi para kaum miskin di wilayah tersebut. Gerakan pemberontakan juga semakin gencar untuk dilakukan.

Yasuie sendiri dulunya adalah Daimyo di wilayah Hakumai. Yasuie juga merupakan salah satu sekutu kuat dari Kozuki Oden. Yasuie juga tahu benar sejarah Orochi dulunya sebelum berkhianat dan membunuh dirinya. Kematian dari Yasuie justru menjadi motivasi lebih bagi para kru Topi Jerami, khususnya Zoro, untuk menghabisi Kaido.

Bell-Mere

Bell-Mere merupakan sosok yang sangat berjasa dalam kehidupan Nami dan Nojiko. Dia adalah ibu angkat dari mereka berdua, seperti yang diperlihatkan dalam cerita flashback dalam arc Arlong Park. Bell-Mere dulunya merupakan salah satu pasukan angkatan laut, yang kemudian merasa kasihan kepada Nami dan Nojiko. Akhirnya dia pun mengangkat keduanya sebagai anak, dan mencintai mereka layaknya anak sendiri.

Tapi, kemudian tragedi mengerikan datang ketika Arlong muncul ke pulau mereka dan menyerbu rumahnya. Ketika Arlong meminta uang sebagai ganti dari nyawa para penduduk, Bell-Mere menyerahkan seluruh hartanya untuk kedua anaknya. Mungkin nyawa Bell-Mere masih akan selamat jika dia mengikuti nasihat Genzo, dimana dia membayar untuk dirinya sendiri karena Arlong tidak mengetahui jika Bell-Mere memiliki Nami dan Nojiko. Karena hal ini, Arlong kemudian menembak Bell-Mere di hadapan Nami dan Nojiko.

Nico Olivia

Kematian yang juga tidak kalah emosional adalah ketika ibu dari Nico Robin, Nico Olivia, tewas dalam penyerangan Ohara oleh angkatan laut. Olivia sadar bahwa Pemerintah Dunia sangat menentang apa yang dilakukan oleh para penduduk Ohara, tentang penelitian Poneglyph. Tapi, dia tetap bersikukuh ingin dunia mengetahui rahasia apa yang tidak diketahui dunia, seperti apa yang terjadi saat abad yang hilang.

Missing you | One Piece AminoOlivia sendiri memutuskan untuk tidak pergi dari pohon pengetahuan demi melindungi buku-buku yang sangat berharga. Dia memilih untuk meninggalkan anaknya, Robin, kepada Saul untuk kabur. Dia berharap bahwa Robin suatu saat akan berhasil melanjutkan perjuangan ibunya dan para penduduk Ohara.

Jaguar D. Saul

Jaguar D. Saul adalah seorang raksasa dan mantan wakil admiral angkatan laut, yang mana dia justru menjadi pelindung bagi para penduduk Ohara. Saul diperkenalkan dalam momen flashback dari Nico Robin dalam arc Enies Lobby. Jaguar D. Saul sendiri adalah salah satu orang yang sangat berpengaruh dalam hidup Robin. Dia adalah orang pertama, selain para arkeolog Ohara, yang berteman dengan Robin setelah dia pertama kali terdampar di pantai Ohara.

One piece 30 day challenge day#14: Saddest scene? | One Piece AminoSaul adalah sosok yang mengajari Robin untuk bisa tetap tertawa dan tersenyum meskipun dia dalam keadaan sedih. Saul sendiri adalah orang yang melindungi Robin dari serangan angkatan laut yang menyerbu Ohara. Sebelum kematiannya, Saul sempat mengatakan bahwa Robin akan menemukan teman-teman yang akan melindunginya dan mau hidup bersamanya suatu hari nanti. Saat itu, Robin bukan hanya kehilangan ibunya tapi juga sahabat satu-satunya.

Pedro

Aksi Pedro mengorbankan dirinya demi membuat kru Topi Jerami bisa kabur dari kejaran bajak laut Big Mom, bukan hanya menjadi salah satu aksi heroik yang luar biasa namun juga menjadi kematian yang emosional. Di akhir cerita arc Whole Cake Island, Pedro mencoba untuk menahan serangan pasukan bajak laut Big Mom yang terus mengejar Luffy dan yang lain ketika mereka akan kabur.

Pedro saat itu bertarung melawan Charlotte Perospero. Sadar bahwa dia mungkin tidak akan menang, akhirnya dia meledakan dirinya dengan granat dengan harapan Perospero dan kapalnya akan ikut hancur. Jika biasanya mereka yang selamat kembali terlihat setelah asap tebal membumbung tinggi, nyatanya Pedro tidak terlihat kembali. Justru Perospero yang telihat dibalik asap tersebut.

Dr. Hiluluk

Hiluluk merupakan sosok dokter yang berjasa besar bagi Chopper. Dia merupakan mentor sekaligus “ayah” bagi Chopper. Mereka memiliki ikatan yang sangat dekat satu sama lain, dan meskipun tidak jarang mereka juga saling adu argumen mereka tetap saling peduli. Contohnya ketika Chopper mengetahui penyakit yang menggerogoti tubuh dari Hiluluk.

Kematian Hiluluk benar-benar sangat menghancurkan hidup Chopper dan sangat emosional. Momen itulah yang kemudian membuat Chopper semakin bersemangat untuk menjadi dokter terhebat di dunia, dan dia pun mulai belajar bersama Doctor Kureha. Meskipun Chopper lebih sering bersama Kureha dan kemampuan Kureha pun lebih mumpuni dibanding dokter lain, tapi Chopper mengakui Hiluluk sebagai “dokter paling hebat di seluruh dunia.”

BERSAMBUNG KE HALAMAN 2

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.