Pedang Demon Slayer dan juga berbagai jenis teknik pernafasan – seperti matahari, air, dan angin – adalah senjata utama para pembunuh iblis dalam cerita Demon Slayer. Hal ini seperti yang ditunjukan oleh protagonis utama dalam serinya, Tanjiro Kamado. Dalam serinya kita melihat perjuangan dari Tanjiro Kamado untuk bisa mengalahkan sang raja iblis, Muzan Kibutsuji.

Dalam seriesnya para pembaca diperlihatkan bahwa Tanjiro dan Hashira berhasil meningkatkan kekuatan untuk mendapatkan Demon Slayer Marks milik mereka. Demon Slayer Marks sendiri mampu meningkatkan kekuatan, kecepatan, dan indera mereka. Ketika Tanjiro, Giyu Tomioka, dan Hashira, sedang bertarung melawan Akaza, Tanjiro berusaha mencari cara untuk bisa melacak semangat bertarung mereka. Pada momen inilah Tanjiro kemudian menggunakan teknik Transparent World, yang diajarkan ayahnya di usia 18 tahun.

Tanjiro Mengingat Pelajaran Ayahnya

Dengan kekuatan Compass Needle atau jarum kompas, Akaza mampu merasakan semangat musuh, yang mana membuatnya bisa menebak kemana arah serangan musuh. Ketika Tanjiro sedang mengingat bagaimana Inousuke bisa merasakan dimana seseorang akan menyerangnya berdasarkan niat jahat mereka, Tanjiro pun kemudian kembali mengingat kenangan bersama sang ayah, Tanjuro.

Tanjiro dan ayahnya sedang berdiskusi tentang tradisi keluarga mereka yaitu Hinokami Kagura Dance, dimana sebuah persembahan dibuat bagi dewa api dengan menari sejak matahari terbit sampai matahari tenggelam. Meskipun kesehatannya tidak lagi seperti dahulu, Tanjuro mengatakan bahwa dia tidak merasa kelelahan saat menari karena dia sudah menyempurakan gerakan tariannya sehingga mencapai suatu titik yang disebut Transparent World.

Tepat satu malam sebelum kematiannya, Tanjuro mengajak anaknya keluar, dimana mereka menghadapi seekor beruang besar yang sedang menyelnap di dekat rumah mereka. Di hadapan wajah beruang tersebut, Tanjuro tetap bersikap tenang, bahkan dia berhasil memotong kepala beruang tersebut. Tanjiro menyadari bahwa aroma sang ayah tidak berubah, dan tidak ada rasa takit atau gentar terhadap sang beruang.

Tanjuro meminta anaknya untuk mempelajari apa yang dia lakukan, namun Tanjiro sendiri tidak memahami hal tersebut sampai akhirnya dia memahami maksud sang ayah sekarang dan akhirnya membuat Tanjiro mampu mencapai ke dunia transparan atau Transparent World.

Tanjiro Melihat Transparent World

Dengan mencapai tingkat ketenangan yang tinggi, Tanjiro, sama seperti ayahnya, akhirnya bisa fokus pada sebuah titik dimana dia mampu mengontrol aliran darahnya dan juga otot-ototnya. Transparent Wolrd membuat Tanjiro bisa melihat dunia seperti dia sedang melihat semuanya dengan bantuan sinar X. Tanjiro bisa menganalisa nafas mereka, aliran darah mereka, bahkan bisa melihat otot dan juga sendi-sendi mereka.

Dengan berada di Transparent World, semuanya berjalan dengan sangat lambat. Dengan kemampuan baru ini, Tanjiro berhasil mendeteksi semangat juang musuh dan juga mempermudah pertarungannya melawan Akaza. Tanjiro kemudian menganalisa gerakan dari Akaza sampai dia menemukan momen yang tepat untuk menyerang, dengan menggunakan Hinokami Kagura untuk memotong kepalanya dengan sempurna. Meskipun kepalanya sudah terpisah, bagian tubuhnya masih lanjut bertarung melawan Tanjiro. Namun, kemudian Akaza mengaku kalah dan bersyukur kepada Tanjiro.

Pertarungan Muzan Dengan Yoriichi

Hashira yang lain dan jua Yoriichi Tsugikuni, kreator dari teknik pernafasan pertama, juga mampu menggunakan kemampuan ini. Teknik ini terbukti juga mampu memberikan keuntungan untuk melawan Muzan, baik ketika pertarungan Yoriichi melawan Muzan ataupun ketika pertarungan terakhir melawan Muzan. Sama seperti teknik Sun Breathing, teknik Transparent World masih tetap terjaga sampai sekarang berkat keluarga Kamado, yang juga melanjutkan berbagai nilai tradisi dari Yoriichi.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.