Dalam universe Star Wars, para makhluk organik sering kali mendiskriminasi makhluk yang berasal dari kecerdasan buatan, atau yang biasa kita kenal sebagai droids. Memang, sebenarnya sentimen anti-droid ini sendiri sudah ada sejak lama. Tapi, hal ini benar-benar begitu terasa dalam series The Mandalorian. Contohnya di musim pertama kemarin, kita melihat bagaimana Din Djarin tetap memegang aturan “no droids” atau tidak ada droid.

Tapi, apa sebenarnya yang membuat Din Djarin membenci para droid? Sentimen anti-droid memang selalu ada dalam universe Star Wars, tapi sentimen ini terus meningkat saat peristiwa Clone Wars terjadi. Pada masa itu, pihak Confederacy of Independent Systems bertarung melawan pihak Republic dengan seluruh pasukan droid tempur yang mereka milik.

Hal itu secara tidak langsung membuat banyak kesalahpahaman dan juga menjadi sebuah citra buruk terhadap para droid. Meskipun sentimen negatif terhadap para droid perlahan mulai hilang, namun masih ada beberapa bagian/tempat yang masih memegang prinsip rasa tidak percaya terhadap para droid. Bagi para Mandalorian, kebencian terhadap droid ini sepertinya sudah terlalu dalam.

Di episode pertama series The Mandalorian, kita melihat bagaimana Din Djarin menolak untuk menggunakan transportasi yang dikendarai oleh droid. Kemudian dalam misi penyelamatan The Child, Din Djarin memang sempat bekerja sama menghadapi para musuh. Namun, dia kemudian menghancurkan drod IG-11 tersebut di kepalanya.

Kemudian di episode 6 kita melihat bagaimana Din Djarin menolak dengan keras seorang droid bernama Zero, menjadi pilot bagi Razor Crest. Dalam epiode 7, Din Djarin tidak mau mempercayakan IG-11 untuk menjaga The Child meskipun Kuiil sudah meyakinkan Din bahwa droid tersebut sudah dia program ulang.

Meskipun Mando tidak pernah secara gamblang menyebutkan alasannya mengapa da sangat membenci para droid, kemunculan rasa benci terhadap para droid ini kemungkinan berasal dari pengalaman buruk masa lalunya. Ketika dia masih kecil, rumah dari Din Djarin dihancurkan oleh pasukan battle droid. Orang tuanya tewas dalam sebuah ledakan dan Din sendiri nyaris tewas akibat serangan battle droid.

Beruntung, Din berhasil diselamatkan oleh seorang Mandalorian yang menjadi bagian dari kelompok Death Watch. Din kemudian tumbuh dan dibesarkan sebagai seorang Mandalorian, dengan memegang teguh nilai-nilai Mandalore. Karena pengalaman buruk tersebut, Din Djarin menjadi sangat membenci droid.

Meskipun Din sangat membenci droid, dia kemudian mulai belajar untuk menerima keadaan dan menerima posisi mereka di episode 8. Pasca kematian Kuiil, Din terkejut ketika mengetahui bahwa Kuill benar-benar sudah memprogram ulang IG-11, dan droid itu pun berhasil menyelamatkan The Child. Di episode yang sama, Din membiarkan IG-11 untuk membuka helmnya dan mengobati lukanya, menyelamatkan nyawanya.

Ini benar-benar sebuah langkah yang sangat besar, mengingat sebagai bagian dari Mandalorian dia memegang teguh prinsip seorang Mandalore untuk tidak melepas helmnya di depan orang lain. Ketika IG-11 mengorbankan dirinya untuk The Child, Din mungkin tidak akan mengakuinya tapi dia terlihat begitu sedih karena sudah kehilangan droid yang bisa dia percaya untuk pertama kali.

Masih harus kita nantikan apakah pengalaman Din Djarin dengan salah satu droid tersebut akan mengubah keseluruhan opininya terhadap droid yang ada di universe Star Wars. Din sadar bahwa dia trauma dengan apa yang dilakukan oleh para droid terhadap dirinya, tapi dia tahu bahwa akan ada satu droid yang bisa dia percaya dalam hidupnya dan juga yang bisa dipercaya oleh The Child. Apakah hal ini akan diperlihatkan di musim kedua? Kita nantikan saja ya Geeks!

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.