Sebelum Will Smith bergabung di film adaptasi buku komik, The Suicide Squad, dan berperan sebagai Deadshot, dia pernah berperan sebagai seorang pahlawan dalam film Hancock. Namun, berbeda dengan pahlawan pada umumnya dia adalah pahlawan yang gemar mabuk-mabukan, sering berbuat onar, sehingga membuat banyak orang yang akhirnya enggan meminta bantuannya.

Film ini sukses menjadi salah satu film blockbuster Hollywood pada saat itu, dan sampai saat ini pun film ini masih banyak ditonton oleh orang-orang. Meskipun filmnya dibungkus dengan komedi – juga beberapa lelucon yang diselipkan dalam cerita – namun sebenarnya film ini awalnya memiliki cerita yang jauh lebih gelap dari apa yang kita lihat di filmnya.

Bagaimana Hancock Berhasil Keluar Dari Masalah Produksi

Sama seperti beberapa film blockbuster lain, film Hancock sempat mengalami masalah produksi yang panjang dan melelakan. Sudah tidak terhitung berapa kali film ini mengalami revisi penulisan cerita dan naskah, sampai akhirnya semuanya disetujui dan proses pengambilan gambar pun dimulai. Peter Berg kemudian menggantikan Vincent Ngo untuk memulai penulisan Screenwriting filmnya – sekaligus menjadi sutradara – dengan tone yang lebih kejam, lebih gelap, dan lebih menyedihkan.

Meskipun kemudian konsep itu banyak menerima pujian, Berg justru lebih ingin membuat film yang lebih “aman.” Dalam sebuah wawancara, Berg menjelaskan bahwa “kami pikir ide tersebut sangat keren, tapi kami tidak mau mengembangkannya.” Berg bahkan menjelaskan jika kemudian akan ada sekuel dari Hancock, dia lebih memilih untuk fokus pada kisah cinta Hancock dan Mary dahulu, dibandingkan kembali ke draft lama film ini.

Lalu, apa saja perubahan yang ditampilkan? Dalam draft asli, seperti di filmnya, Hancock memang tinggal bersama sebuah keluarga suburban. Tapi, dalam versi aslinya, ayah dari keluarga tersebut adalah seorang satuan pengamanan dan bukan seseorang yang bekerja di dunia Public Relation. Istrinya juga tidak tahu siapa Hancock, dan anak mereka memiliki peran besar di kemudian hari. Dijelaskan juga di draft skrip pertamanya, jika Hancock mengalami gelaja PTSD atau gangguan trauma masa lalu yang kemudian berpengaruh terhadap sikapnya yang serampangan.

Akhir yang Lebih Gelap

Dalam draft aslinya, filmnya dibuka dengan narasi tentang pengalaman traumatis. Di sepanjang filmnya, para penonton akan berasumsi bahwa sang narator adalah Hancock dan trauma yang dia maksud adalah tragedi yang terjadi puluhan tahun lalu yang pernah dia saksikan secara langsung. Di filmnya tersebut kemudian dijelaskan bahwa kejadian trauma tersebut memiliki pengaruh besar terhadap kondisi psikologis Hancock.

Dia berusaha untuk membunuh dirinya sendiri, tapi usaha tersebut tidak pernah berhasil. Mendekati akhir cerita filmnya, sebuah gedung yang runtuh kemudian membunuh ibu Hancock. Hancock yang marah kemudian membunuh seluruh dinas kepolisian akibat frustasi yang mendalam. Kejutan kemudian muncul di akhir film.

Ternyata, sosok yang membacakan narasi di sepanjang film tersebut bukanlah Hancock. Melainkan Aaron yang sekarang memiliki kekuatan Hancock, setelah sebelumnya Hancock memberikan kekuatannya kepada Aaron. Setelah Hancock memberikan kekuatannya kepada Aaron, dia pun kembali ke masa lalu untuk bisa menyelamatkan ibunya.

Insiden traumatis yang disebutkan oleh sang narator, Aaron, adalah ketika dia menyaksikan kedua orang tuanya berhubungan badan secara tidak sengaja dan ketika dia menyaksikan ibunya tewas tertimpa reruntuhan. Aaron terjebak dalam lingkaran setan, dimana setiap kali dia mencoba menyelamatkan ibunya dia selalu gagal, karena sepertinya itu sudah menjadi takdir dari sang ibu. Frustasi inilah yang kemudian membuat Hancock – dalam hal ini Aaron – berubah menjadi sosok yang impulsif dan tidak peduli dengan apapun.

Mengapa Mereka Mengubahnya

Pada 2008 lalu, tidak banyak film blockbuster yang mau membuat film dengan rating Restricted atau dewasa, juga dari sedikit angka tersebut bukanlah film adaptasi buku komik atau cerita superhero. Baru sekitar satu dekade kemudian penggemar film mau menerima kemunculan genre superhero atau adaptasi komik dalam rating dewasa.

Contoh nyatanya adalah kesuksesan Deadpool dan juga Joker. Dan sayangnya, sampai saat ini belum diketahui apakah Hancock akan dibuatkan sekuelnya atau tidak. Meskipun di satu sisi hal ini bisa dihargai, tapi di sisi lain banyak yang menyayangkan bahwa filmnya tidak mengadaptasi cerita awal dari Hancock yang lebih gelap. Karena, jika itu terjadi, film ini akan menjadi yang pertama sebagai film dengan tema yang sangat gelap dan mengerikan. Padahal di tahun yang sama, film trilogi Dark Knight versi Christopher Nolan serta Watchmen dari Zack Snyder berhasil melampaui batasan-batasan tersebut.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.