Terlepas dari berbagai kontroversi yang ada dan pendapat sebagian besar orang yang cenderung negatif, tidak bisa dipungkiri lagi jika pengaruh dari situs ulasan online, Rotten Tomatoes, sangat luar biasa terhadap industri perfilman. Sebagian pecinta film akan memutuskan film mana yang akan ditonton setelah melihat ulasan dan score yang diberikan oleh situs ini.

Tidak jarang Rotten Tomatoes memberikan nilai tinggi – bahkan sempurna, meskipun jarang – kepada sebuah film, tapi tidak jarang juga situs ini memberikan skor kritik yang mencapai 0%. Berikut adalah berbagai film yang mendapatkan nilai kritik 0% dari situs Rotten Tomattoes

The Last Days of American Crome

Film berdurasi 149 menit ini dibintangi oleh Olivier Megaton, dan merupakan hasil adaptasi dari novel grafis karya Greg Tocchini yang dirilis pada 2009. Meskipun dari segi premis, film ini memiliki potensi yang sangat besar – sebuah pemerintah berencana untuk menyiarkan sinyal dimana orag-orang tidak bisa melihat berbagai tindakan kriminal – tapi, banyak yang berpendapat jika filmnya sangat buruk.

Selain skrip yang kurang menarik, penampilan para cast yang bermain pun dirasa sangat kurang. Film ini seakan menjadi bukti nyata bahwa kebebasan yang diberikan oleh Netflix kepada para pembuat film untuk memproduksi karya mereka, tidak sepenuhnya bisa menghasilkan sesuatu yang baik. Jika durasinya lebih pendek, mungkin film ini bisa menjadi film thriller medioker. Tapi, karena durasinya sama dengan film MCU dan sangat melelahkan dan membosankan film ini sangat sulit untuk ditonton sampai akhir.

Grand Isle

Meskipun Nicholas Cage saat ini senang untuk melakukan berbagai eksperimen di film yang dia bintangi, seperti Mandy dan Color Out of Space, tidak jarang juga film eksperimental tersebut berujung kegagalan. Contohnya adalah Grand Isle, sebuah film melodrama yang bersetting di Lousiana yang berkisah tentang seorang veteran perang yang berencana untuk membunuh istrinya.

Cage benar-benar berbeda di film ini, dia tampak begitu bosan dan hal ini sesuai dengan ekspresi sebagian besar orang yang menonton film ini. Durasi filmnya mungkin hanya sekitar 97 menit saja, tidak terlalu buruk. Tapi, yang membuat film ini “berdosa” adalah ada sosok aktor ternama Hollywood yang menjadi pemeran utama.

Father of the Year

Film “komedi” ini dibintangi oleh David Spade dan diproduksi oleh rumah produksi Happy Madison Production. David Spade benar-benar berbeda di film ini, dimana dia berperan sebagai sosok yang nyeleneh tapi merupakan sosok orang tua yang sangat penyayang. Dia kemudian harus terlibat dalam sebuah perkelahian dengan sesama ayah lainnya di lingkungan rumahnya.

Kira-kira itulah yang menjadi plot utama dari film komedi yang seharusnya lucu tersebut. Penulisan naskah skrip yang buruk dan dari segi visual pun kurang begitu meyakinkan. Film ini bisa dibilang merupakan film yang terlupakan, dan orang-orang yang menonton filmnya tidak tahu apa yang mereka harapkan dari filmnya.

Dark Crimes

Jim Carrey berperan serius sebagai seorang detektif di Polandia? Terdengar sangat meyakinkan di atas kertas, tapi nyatanya hal itu terbukti tidak benar. Jim Carrey selama ini dikenal sebagai sosok yang konyol, dengan berbagai lawakan dan humornya. Tapi, entah apa yang kemudian menginspirasi Carrey untuk terlibat dalam film thriller kriminal ini.

Durasi filmnya memang hanya 92 menit, tapi ceritanya berjalan begitu lambat dan kurang begitu jelas plot yang disampaikannya. Dark Crimes sendiri sempat “disimpan” selama 18 bulan sejak tayang perdana dalam sebuah festival film, dan ada alasan yang bagus mengapa mereka melakukan hal itu. Sama seperti Grand Isle, terlepas dari kehadiran Jim Carrey yang tentunya membuat banyak orang penasaran, film ini sangat buruk.

365 Days

Fifty Shades of Grey bukan hanya satu-satunya film yang menghadirkan sisi erotisme di dalam filmnya secara jelas. Film produksi Polandia, 365 Days jauh lebih aneh meskipun sama-sama bergenre drama erotis. Film ini diadaptasi dari trilogi novel dengan judul yang sama, dan menariknya novelnya juga banyak mendapatkan ulasan buruk dari berbagai pihak.

Ceritanya sendiri cukup sederhana, seorang wanita diculik oleh seorang pria kriminal yang memiliki wajah tampan. Wanita tersebut dikurung bersama penjahat tersebut selama satu tahun, dengan harapan wanita tersebut jatuh cinta terhadap si pria tersebut. Untuk tahun 2020, rasanya setting cerita tersebut sangat tidak relevan, ditambah lagi plot yang yang sangat bermasalah. Film ini sendiri sekarang menjadi viral akibat kontroversi di dalamnya, dan Netflix mungkin akan segera membuat sekuel filmnya.

BERSAMBUNG KE HALAMAN 2

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.