Berapakah usia Geralt of Riviera dalam cerita The Witcher? Jawabannya adalah 150 tahun. Tapi, jika memang usia Geralt sudah mencapai 150 tahun mengapa dia tidak terlihat tua dalam versi TV seriesnya? Hal tersebut dikarenakan adanya perpaduan antara sihir dan mutasi gen, yang membuat Geralt menua lebih lambat dibandingkan dengan manusia pada umumnya.

Jawaban mengenai usia dari Geralt disampaikan langsung oleh showrunner dari The Witcher, Lauren S. Hissrich dalam sebuah wawancara dengan SciFi Now. Lauren mengatakan bahwa Geralt berusia “hampir 100 tahun ketika seriesnya dimulai.” Timeline resmi untuk series The Witcher season 1 sendiri dimulai pada tahun 1210 dan berakhir ketika Geralt bertemu dengan Ciri pada 1263. Memang sebenarnya tidak pasti 150 tahun, tapi angka 150 tahun merupakan estimasi yang paling pas.

Geralt versi TV series dianggap lebih tua dibandingkan versi novel atau video gamenya. Meskipun tidak diketahui secara pasti angkanya, tapi usia Geralt berkisar antara 50-100 tahun untuk versi novelnya (tergantung dari periode waktunya), dan di game The Witcher 3: Wild Hunt usia Geralt hampir mencapai 100 tahun. Meskipun versi gamenya bersetting beberapa tahun setelah persitiwa di novelnya, Andrzej Sapkowski sendiri tidak menganggap ceritanya canon – yang artinya hanya ada tiga versi Witcher canon, dan di masing-masing ceritanya Geralt memiliki usia yang berbeda.

Bagaimana dengan Ciri dan Yennefer, berapa usia mereka? Saat berbicara kepada ComicsBeat, Anya Chalotra yang merupakan pemeran Yennefer menuturkan bahwa usia karakternya adalah 14 tahun ketika dia diceritakan dijual kepada Tissala de Vries di awal seriesnya. Dan di akhir musim pertama, usia Yennefer adalah 77 tahun, yang artinya dia lahir pada tahun 1186. Sedangkan Ciri lahir pada 1249 dan berusia 14 tahun ketika bertemu dengan Geralt di akhir musim perdananya pada 1263.

Geralt bisa awet muda berkat mutasi yang ada dalam dirinya, dan Yennefer bisa tetap muda berkat kekuatan sihir yang dia miliki. Tapi, hidup awet muda yang mereka alami harus dibayar “mahal” karena konsekuensinya mereka tidak bisa memiliki anak (secara biologis). Dalam cerita novelnya dijelaskan bahwa masa kesuburan dan sihir tidak akan pernah bisa menyatu, karena itulah para penyihir tidak pernah memiliki anak biologis.

Sedangkan dalam versi TV seriesnya dijelaskan bahwa alasan Yennefer tidak bisa memiliki anak adalah karena bagian reproduksinya dipotong ketika menjalani upacara pengesahan (ascension ceremony). Yennefer kemudian menyesali keputusan ini, dan menghabiskan banyak waktunya di musim pertama The Witcher untuk mencari cara agar bisa mengembalikan kesuburannya.

Sementara, Ciri tumbuh dan berkembang seperti manusia pada umumnya – untuk sekarang. The Witcher musim kedua mungkin akan memperlihatkan bagaimana Ciri akan mulai menentukan nasibnya sebagai seorang Witcher atau seorang penyihir, mengikuti langkah Geralt atau Yennefer. Ciri sendiri memiliki kekuatan yang dahsyat, yang masih belum diketahui secara penuh tentang kekuatan tersebut. Kita nantikan saja ya Geeks kelanjutan cerita tentang Geralt, Ciri, dan Yennefer di musim kedua The Witcher yang tayang di platform Netflix.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.