Dalam genre fiksi ilmiah, dikenal dengan istilah pseudo science (atau ilmu pengetahuan semu) yang artinya berbagai informasi berkaitan tentang ilmu pengetahuan yang dijelaskan dalam karya tersebut tidak 100% benar. Salah satunya adalah tentang teori perjalanan waktu. Sudah banyak fiksi ilmiah yang coba mengangkat tema atau cerita tentang perjalanan waktu.

Yang menarik, dan disadari atau tidak, masing-masing film nyatanya memiliki aturan sendiri terkait dengan perjalanan waktu. Aturan tersebut menyangkut banyak hal, misalnya bagaimana mereka melakukan perjalanan waktu dan semua hal tentang paradoks waktu. Berikut adalah berbagai film fiksi ilmiah yang memiliki aturan tentang perjalanan waktunya sendiri.

Back to the Future

Film ini tentunya sudah tidak asing untuk Geeks pecinta film, karena film ini sangat populer di era 80an bahkan sampai sekarang. Berkisah tentang Marty McFly yang tidak sengaja kembali ke masa 30 tahun sebelumnya yaitu 1955, bersama ilmuwan nyentrik, Emmet Brown. Di masa tersebut Marty bertemu dengan kedua orang tuanya saat mereka masih muda.

Metode yang digunakan untuk melakukan perjalanan waktu: DeLoreanyang dilengkapi dengan Flux Capacitor.

Aturannya:

  • Kita bisa pergi ke tanggal dan waktu tertentu (masa depan atau masa lalu)
  • Jika Flux Capacitornya rusak, untuk bisa kembali ke masa sekarang mereka butuh sumber listrik dengan kekuatan tegangan yang sangat tinggi sebesar 1.21 gigawatt.
  • Jangan pernah bertemu atau menyapa dengan diri kita di masa lalu, karena akan menimbulkan kebingungan dan masalah.
  • Timelinenya bisa dirubah, tapi hal itu akan membuat kita kembali ke masa sekarang/masa depan dalam versi alternatif.
  • Jika kita pergi ke masa depan, apa yang kita lakukan di masa lalu akan berubah. Karena memang hal tersebut belum ada.
  • Jika kita merubah sesuatu, kita hanya akan mengingat apa yang terjadi dari kenangan sebelumnya, dan bukan dari timeline baru.

Bill & Ted’s Excellent Adventure

Film Bill & Ted juga menjadi film yang populer di era 80an dan sekarang, bahkan film ini juga menjadi bagian dari budaya pop. Filmnya sendiri berfokus pada dua orang karakter, Bill dan Ted, yang pergi ke masa lalu untuk bertemu dengan berbagai figur-figur penting di masa lalu. Mereka melakukan itu demi sebuah tugas sekolah dalam mata pelajaran sejarah.

Metode yang digunakan untuk melakukan perjalanan waktu: Sebuah kotak telepon umum

Aturannya:

  • Kita bisa pergi ke tanggal, ruang, dan waktu tertentu (masa depan atau masa lalu) – kapanpun dan dimanapun
  • Jika antenanya rusak, untuk bisa kembali melakukan perjalanan waktu mereka butuh permen karet dan kaleng coklat puding.
  • Apapun yang kita lakukan di masa lalu, tidak akan mempengaruhi kita di masa sekarang.
  • Kita bisa pergi ke masa depan dan merasakan apa yang sudah mereka raih selama ini.
  • Kita bisa memerintahkan diri kita dari masa depan untuk melakukan hal di masa sekarang.

The Terminator Series

The Terminator berfokus pada seorang terminator atau robot dari masa depan, yang ditangkap dan diprogram ulang oleh John Connor untuk kembali ke masa lalu dan mencoba melindungi John. Selain itu, terminator tersebut juga memiliki misi agar perang besar akibat SkyNet tidak terjadi.

Metode yang digunakan untuk melakukan perjalanan waktu: Time Displacement Equipment (TDE)

Aturannya:

  • Untuk bisa kembali ke masa lalu, tubuh kita harus terbungkus oleh material organik, tapi pakaian atau senjata apapun yang kita gunakan tidak akan hancur.
  • Apapun yang kita lakukan tidak akan mengubah apapun. Semuanya memang akan terjadi. Jika sesuatu dicegah di masa lalu, hal itu hanya akan menggeser waktu yang sebenarnya. Sama seperti film Final Destination, dimana kita tidak bisa menghindari maut hanya menundanya saja.

The Lake House

The Lake House merupakan film yang dirilis pada 2006 silam, dan merupakan adaptasi dari film asal Korea Selatan, II Mare, yang dirilis pada tahun 2000. Filmnya sendiri berkisah tentang seorang arsitek yang tinggal di tahun 2004 dan seorang dokter yang tinggal di 2006. Keduanya bertemu dan berkomunikasi selama dua tahun melalui surat yang dikirim pada sebuah kotak surat di rumah danau.

Metode yang digunakan untuk melakukan perjalanan waktu: kotak surat

Aturannya:

  • Kita tidak bisa benar-benar melakukan perjalanan waktu, tapi apapun yang kita masukan ke dalam kotak surat ajaib tersebut bisa ditemui oleh orang yang tinggal di dua tahun sesudah atau sebelumnya.
  • Kita bisa mengubah apapun yang terjadi di masa lalu jika kita memberikan informasi tentang sebuah peristiwa terhadap rekan kita di masa lalu. Tapi, hal itu tidak akan memberikan pengaruh terhadap masa depan.
  • Untuk bisa bertemu, kita harus menunggu selama dua tahun.

Donnie Darko

Donnie Darko adalah film yang menceritakan karakter bernama sama yang memiliki kemampuan untuk bisa melakukan perjalanan waktu melalui mimpinya walaupun selama ini dia tidak sadar akan kemampuannya itu. Suatu saat, Donnie Darko bertemu dengan sosok Frank yaitu monster dengan kostum kelinci. Frank mengatakan bahwa dunia akan hancur dalam 28 hari.

Metode yang digunakan untuk melakukan perjalanan waktu: Tidak ada. Hanya sebuah kerusakan space-time continuum.

Aturannya:

  • Berdasarkan penjelasannya, terkadang dimensi keempat mengalami kerusakan yang mengakibatkan terbentuknya Tanget Universe. Timeline alternatif ini akan bertahan selama beberapa minggu sebelum hancur sendiri.
  • Ketika universe tersebut muncul, sebuah artefak akan muncul, dan biasanya terbuat dari besi. Agar universe tersebut bisa hancur dengan aman dan semuanya kembali normal, artefak tersebut harus dikembalikan ke linimasa yang asli melalui sebuah portal. Tapi, resikonya adalah kita bisa mati.
  • Seseorang yang disebut “Living Receiver” akan dipilih secara acak dan akan menjadi orang yang harus mengembalikan semuanya seperti normal lagi.
  • Semua orang yang kita ajak bicara sebenarnya tidak ada, dan mereka akan membujuk kita untuk mengorbankan diri kita agar semuanya bisa kembali normal.

BERSAMBUNG KE HALAMAN 2

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.