Dalam cerita buku komik, para pahlawan yang ada dalam ceritanya pasti membutuhkan peralatan khusus untuk membantu mereka memberantas kejahatan atau membantu mereka dalam berbagai misi tertentu. Contohnya adalah armor Iron Man dalam cerita Marvel yang membantu Tony Stark dalam mengalahkan Thanos dan ancaman lainnya.

Contoh lainnya adalah armor Batman yang tahan terhadap tembakan dan tusukan, serta berbagai gear yang membantu Bruce mengalahkan joker dan berbagai ancaman lain. Tapi, gak selamanya armor yang digunakan oleh para pahlawan bisa berguna alias ada juga armor yang gak berfungsi apa-apa. Berikut adalah beberapa armor pahlawan DC yang kurang berguna.

Booster Gold

Kostum yang digunakan oleh Booster Gold merupakan salah satu kostum paling keren yang pernah ada. Perpaduan warna biru dan emas di kostumnya membantu Booster Gold terlihat berbeda diantara para pahlawan DC lainnya, dan kostum tersebut memiliki kesan futuristik yang mana hal itu dirasa pas karena Booster Gold memang berasal dari masa depan.

Tapi, ada masa ketika kostum yang dipakai oleh Booster Gold hancur dan dia dipaksa untuk menggunakan kostum lainnya. setelah Justice League dikalahkan dan hancur oleh Doomsday dalam cerita Death of Superman, Booster terpaksa menggunakan armor yang cukup buruk agar tetap bisa beraksi. Untungnya armor tersebut gak dipakai lama.

Azbat

Ketika Bruce Wayne dalam keadaan kritis setelah pertarungan melawan Bane yang mengakibatkan tulang punggungnya hancur, para pembaca dibuat terkejut ketika Azrael “dipilih” untuk menjadi Batman sementara di kota Gotham dan bukan Nightwing atau anggota dari Bat-Family lainnya. Azrael juga ternyata terus memodifikasi kostum Batman versinya, sehingga terlihat seperti armor.

Armor Azbat merupakan contoh yang sempurna dari penggambaran bagaimana komik di era pertengahan 1990an. Kostum ini terlihat begitu aneh dengan banyaknya kantung di bagian depannya, pisau pisau tajam yang berada di posisi yang kurang pas, dan intinya terlihat tidak begitu nyaman untuk dipakai. Mungkin Azrael juga butuh waktu buat memasang dan melepas armor itu.

Red Rocket Brigade

Dengan negara Amerika memiliki banyak sekali superhero yang bisa mereka manfaatkan, pihak Uni Soviet pun tidak mau kalah dan merasa kalau mereka butuh pasukan atau kekuata militer yang sama untuk mengimbangi kekuatan Amerika tersebut. Oleh karena itulah mereka menciptakan sosok Rocket Red Brigade.

Rocket Red Brigade sebenarnya merupakan manusia biasa yang dilapisi oleh berbagai pelat armor, dan dengan menggunakan berbagai kekuatan dan kemampuan yang ada di armor tersebut Rocket Brigade seolah menjadi kekuatan baru bagi Uni Soviet. Sayangnya, ketika harus berhadapan dengan Guy Gardner yang merupakan Green Lantern, Rocket sepertinya sangat tidak berdaya.

Magog

Dalam komik Kingdom Come, Mark Waid dan Alex Ross sengaja menciptakan karakter bernama Magog sebagai bentuk dari sebuah pemikiran mereka, tentang berbagai hal yang mereka rasa salah dengan industri komik di era 1990an. Magog memiliki bekas luka yang mengerikan, bentuk helm yang sangar, dan armor yang patut dipertanyakan. Bisa dikatakan armor yang dikenakan oleh Magog sama sekali tidak berguna.

Dari segi desain armor pun sudah nampak dengan jelas apa saja kekurangan dari armor ini. Bagian dada yang tidak terlindungi secara penuh, sama halnya dengan bagian lengan, serta bagian bawah yang kurang melindungi bagian lainnya. Kalau ada senjata yang ditembakan ke arahnya peluru pasti langsung menembus bagian perutnya. Desain armor ini juga mungkin gak akan cocok dipakai di cuaca dingin.

Catwoman

Secara konsep karakter Catwoman memang sengaja diciptakan untuk memenuhi ekspektasi karakternya yaitu seorang pencuri handal yang memiliki persona mirip seekor kucing. Dan hal ini juga terlihat dari desain kostumnya. Selina Kyle harus bergerak secara senyap dan cepat, dan kostum ketat dengan cakar di tangannya menjadi gambaran yang sering dimunculkan oleh DC.

Pada tahun 1997, Catwoman pernah mendapatkan desain armor yang cukup buruk. Dibuat oleh seseorang bernama Clutterbuck, armor ini memiliki kuku yang tebal dan panjang yang membuat Selina bahkan mungkin sulit untuk mengambil sebuah benda kecil seperti permata. Warna ungu yang digunakan pun rasanya terlalu mencolok dengan konsep senyap yang harus dia terapkan.

BERSAMBUNG KE HALAMAN 2

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.