Jagat perfilman Indonesia kini sedang bersiap menyambut sebuah film terbaru hasil produksi dari BumiLangit Studios bersama Screenplay Pictures, yaitu Gundala. Film Gundala sendiri bisa dibilang “reboot” dari film Gundala Putera Petir karya Teddy Purba yang dirilis pada 1981 silam. Berbagai sentuhan baru dan modern dijanjikan akan disuguhkan dalam film ini.

Karakter Gundala sendiri memiliki dua desain berbeda dari masing-masing film. Dalam film karya Teddy Purba, Gundala memiliki kostum berwarna biru dengan luaran berwarna merah dan tidak lupa juga sayap yang ada di kedua sisi kepalanya. Sedangkan untuk versi terbaru sendiri desain kostumnya terlihat lebih modern dengan sentuhan warna coklat, dengan detail yang cukup keren.

Namun, saat karakter Gundala ini secara resmi diumumkan jagat dunia maya langsung heboh dengan berbagai diskusi para pengguna media sosial. Kebanyakan dari mereka banyak yang membanding-bandingkan desain Gundala dengan salah satu superhero DC, The Flash. Saat disinggung masalah ini, Abimana, pemeran Sancaka dalam film Gundala, menjelaskan jika The Flash dan Gundala benar-benar berbeda.

itu sudah pasti. Tapi, sebetulnya akan ketahuan nanti (di filmnya) dia gak speedster kok. Tar akan ketauan tiba-tiba dia naik Kopaja dan segala macem. Ini Indonesia Banget. Dari teaser pun sudah keliatan (unsur Indonesianya). Jadi yang terlihat di lingkungan lu, ada di film ini. problematikanya juga masih Indonesia…Bahkan Sri Asih aja yang sudah 100 tahun masih disamain sama superhero luar. Mereka mungkin bukan yang pertama, tapi mereka secara brand lebih kuat.

Seperti yang diungkapkan oleh Abimana, dalam teaser filmnya kita bisa melihat bagaimana dia tersambar petir saat bekerja. Gundala memang memiliki kekuatan listrik untuk menghabisi musuhnya akibat tersambar petir, tapi dia tidak memiliki kekuatan untuk berlari kencang. Jika Geeks penasaran dengan film kekuatan Gundala, filmnya sendiri akan tayang perdana pada 29 Agustus mendatang.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.