Sebelum populer di era sekarang, DC sebenarnya sudah sejak lama menghadirkan adaptasi cerita komiknya dalam bentuk film dan sebagian dari film klasik tersebut justru terlupakan oleh para fans. Film adaptasi buku komik memang menjadi sangat populer dalam satu dekade terakhir ini. Kemunculan konsep jagat sinematik membuat para fans begitu antusias terhadap berbagai film tersebut.

Berbagai rumah produksi pun kemudian berlomba-lomba untuk menghadirkan film dengan adaptasi buku komik tersebut, baik yang diadaptasi secara langsung atau pun tidak. DC adalah salah satu contoh dari hal ini. Sebelum populer seperti saat ini, DC sudah sejak era 1980an menghadirkan film adaptsi dari komiknya. Sayangnya, film klasik DC tersebut justru terlupakan oleh banyak orang. Apa saja filmnya?

Catwoman

Era awal 2000an menjadi masa yang kurang begitu apik untuk berbagai film adaptasi buku komik. Menghadirkan sebuah film yang menghubungkan satu cerita ke cerita lainnya dalam satu universe yang sama merupakan sebuah konsep yang mewah saat itu. Inilah yang kemudian membuat DC mengadaptasi cerita Catwoman sebagai sebuah film solo, di mana Halle Berry yang jadi bintang utamanya.

Sayangnya, Catwoman justru gagal dipasaran. Hal ini karena filmnya hampir tidak ada sama sekali elemen cerita dari komiknya. Sehingga, film ini dianggap sebagai sebuah film tersendiri yang beda dari komiknya. Tidak ada referensi terhadap karakter lain, seperti Batman, juga jadi salah satu alasan lainnya. Belum lagi naskah yang dianggap kurang baik membuat film ini menjadi mimpi buruk bagi Halle Berry.

Swamp Thing

Swamp Thing merupakan film produksi DC yang rilis pada tahun 1982 yang disutradarai oleh Wes Craven. Premis filmnya sendiri tidak jauh dari cerita komiknya, yaitu bagaimana Swamp Thing, yang diperankan oleh dua orang aktor, bertarung menghadapi musuh bebuyutannya yaitu Anton Arcane. Film Swamp Thing merupakan film dengan ongkos produksi yang tidak terlalu besar yaitu 2,5 juta Dollar Amerika.

Dengan ongkos produksi yang dianggap terlalu murah, haslnya film ini pun tidak maksimal. Dalam filmnya diperlihatkan bagaimana sosok Swamp Thing alias Alec Holland justru terlihat seperti mainan dibandingkan sosok avatar dari sang makhluk berwarna hijau itu. Yang menarik adalah DC menghadirkan sekuel dari film ini pada 1989 dengan judul The Return of Swamp Thing.

Human Target

Memiliki nama asli Christopher Chance, dia adalah Human Target seorang detektif swasta dan juga sosok Bodyguard yang bisa disewa jasanya. Di DC Comics sendiri Chance merupakan karakter yang memang tidak terlalu populer. Namun, yang menariknya dia dua kali diadaptasi dalam versi live action. Yang pertama adalah pada 1992 untuk saluran ABC dan 2010 untuk saluran Fox.

Dalam series tahun 2010 diceritakan jika Chance merupakan mantan pembunuh bayaran yang beralih profeso menjadi bodyguard. Dia menggunakan kemampuan spionasenya untuk melindungi kliennya. Musim perdananya sendiri bisa dibilang sukses besar, namun musim keduanya tidak berhasil mengikuti kesuksesan dari musim perdana. Sempat dipertahankan, akhirnya seriesnya dibatalkan di akhir musim kedua.

Powerless

Powerless merupakan sebuah series yang tayang di saluran NBC dan disebut sebagai “Komedi Pertama dari DC.” Powerless merupakan sebuah sitkom yang bersetting di universe DC dan dibintangi oleh Vanessa Hudgens dan Danny Pudi. Meskipun di beberapa awal musim perdana seriesnya nampak sangat meyakinkan, namun pada akhirnya NBC memutuskan untuk membatalkan series ini.

film klasik dc

Pihak NBC bahkan tidak menayangkan tiga episode terakhir dari seriesnya. Meskipun akhirnya Powerless tersedia dalam format streaming, namun dipastikan tidak ada sekuel dari seriesnya. Reaksi dari orang-orang sendiri beragam terkait series ini. Ada yang menikmati humornya, namun ada juga yang justru kurang menikmati hal tersebut. Ada banyak hal yang muncul dalam ceritanya tidak orisinal dan ceritanya tidak memiliki arah yang pasti.

Steel

Shaquille O’Neil pernah membintangi sebuah film DC yang berjudul Steel. Film ini memperlihatkan O’Neil sebagai John Henry Irons alias Steel. Filmnya tidak menghadirkan cerita asal-usul sosok Steel dari versi komiknya serta koneksinya dengan Superman. Steel justru menghadirkan cerita di mana Irons adalah seorang insiyur senjata yang kemudian menjadi pahlawan dengan nama Steel untuk menghentikan teknologinya digunakan untuk kejahatan.

Film Steel sendiri sebenarnya masih bisa dinikmati secara santai, meskipun secara keseluruhan filmnya sangatr buruk. O’Neil cukup baik dalam berakting sebagai John Henry Irons yang mana sayangnya dia tidak bisa menghadirkan emosi yang pas dalam beberapa momen. Kualitas dari battle armor Steel juga nampak sangat buruk, sehingga terlihat seperti pesta kostum dibandingkan armor untuk bertarung.

Justice League Of America

Di tahun 1997, saluran TV CBS pernah membuat sebuah proyek pilot series Justice League of America. Seriesnya sendiri tidak berlangsung lama, namun beberapa episode seriesnya berhasil menghadirkan karakter yang kurang populer. Contohnya adalah Fire, Ice, the Atom, Green Lantern Guy Gardner, dan bahkan Barry Allen the Flash serta Martian Manhunter.

film klasik dc

Konyolnya, CBS coba untuk menghadirkan konsep series legendaris “Friends” yang diaplikasikan kepada Justice League of America yang hasinya adalah kurang baik dan kacau. Seriesnya juga menghadirkan unsur komedi yang mana hal itu tidak sesuai dengan gambaran karakter dari para superhero tersebut.

Birds Of Prey

Warner Bros. pernah memproduksi sebuah series berjudul Birds of Prey yang merupakan adaptasi lepas dari cerita komiknya. Bersetting di Gotham yang tidak lagi dilindungi Batman, Barbara Gordon kemudian menggunakan identitas Oracle. Bersama-sama dengan the Huntress alias Helena Kyle, yang merupakan putri dari Catwoman dan Batman, serta Dinah Lance, mereka membentuk kelompok Birds of Prey.

film klasik dc

Series yang berjumlah 13 episode ini pada awalnya mendapatkan sambutan dan tanggapan yang positif. Namun, seiring berjalannya cerita, series ini justru mulai ditinggalkan oleh para penonton. Meskipun ceritanya cukup menarik, namun ada banyak hal yang dirubah dari sumber aslinya. Dan banyak fans yang tidak senang akan hal tersebut. Mereka sempat muncul dalam crossover “Crisis on Infinite Earths” dalam Arrowverse.

Jonah Hex

Pada 2010, rumah produksi WB dan Legendary Pictures sempat memproduksi sebuah film layar lebar yang diadaptasi dari karakter bounter hunter populer yaitu Jonah Hex. John Brollin ditunjuk untuk memerankan karakter utama dan John Malkovich sebagai villain utamanya. Namun, Jonah Hex justru gagal di pasaran yang mana banyak mendapatkan ulasan negatif serta kritik dari berbagai pihak.

film klasik dc

Beberapa alasan kegagalan dan dari filmnya adalah karena alur cerita yang membosankan dan kurang fokus. Para fans tidak mampu menangkap apa maksud dan inti dari cerita yang disuguhkan dalam filmnya. Terlepas dari hal itu, penampilan Josh Brolin sebagai Hex banyak dipuji. Dan hal ini membuat Jonah Hex banyak muncul dalam berbagai proyek animasi dan muncul dalam seres Legendens of Tomorrow.

The Batman vs. Dracula

film klasik dc

The Batman vs. Dracula merupakan film animasi yang rilis pada 2005. Film crossover ini diadaptasi dari seri animasi The Batman dan novel Dracula yang rilis pada 1897. Filmnya sendiri berfokus pada upaya Batman untuk menghentikan sang raja vampir tersebut yang menjalin kerja sama dengan Joker dan Penguin. Yang menarik adalah ini bukan kali pertama Batman dan Dracula melakukan crossover. Dalam cerita Elseworld ada juga cerita lainnya yaitu Batman & Dracula: Red Rain. Film The Batman vs. Dracula sendiri sebenarnya cukup menarik untuk ditonton. Sayangnya, ini justru jadi salah satu film klasik DC yang terlupakan.

Supergirl

Film klasik DC yang terlupakan terakhir adalah Supergirl. Film Superman yang dibintangi oleh Christopher Reeves merupakan salah satu film paling sukses pada era 1980an. Namun, sayangnya, banyak fans yang lupa jika filmnya memiliki sebuah spinoff yang berjudul Supergirl. Film ini dirilis pada 1984 dan merupakan garapan dari Tri-Star Pictures.

film klasik dc

Helen Slater ditunjuk untuk menjadi pemeran utama filmnya dan Marc McClure ditunjuk sebagai Jimmy Olsen, peran yang dia mainkan di film Superman. Yang banyak disayangkan para fans dari film ini adalah meskipun Supergirl dan Superman berada di kontinuitas yang sama, namun keduanya tidak pernah bertemu. Namun, dalam film The Flash kemarin keduanya akhirnya muncul bersama.

Berbagai film klasik DC yang terlupakan ini seharusnya bisa menjadi pelajaran berharga bagi WB Discovery serta DC Studios yang sekarang akan membangun jagat sinematik yang baru. Mereka tidak boleh melakukan kesalahan yang sama seperti sebelumnya. Di sisi lain, mereka juga bisa mengambil beberapa poin positif dari berbagai proyek terlupakan itu.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.