Rilis perdana pada pertengahan Juni lalu, saat ini penayangan film The Flash di bioskop seluruh dunia sudah mulai memasuki minggu keempat. Mirisnya ternyata jumlah penonton filmnya selama tiga minggu terakhir malah merosot dan makin menjauh dari harapan Warner Bros selaku perusahan film yang memproduksinya. Bahkan jika dilihat dari sudut pandang keuangan, The Flash yang telah menelan anggaran ratusan juta dolar ini layak untuk ditetapkan sebagai film dengan kerugian terbesar dalam sejarah box office DC.
Film yang disutradarai oleh Andy Muschietti dan dibintangi Ezra Miller ini sebenarnya punya premis yang cukup menjanjikan. Di mana upaya Flash untuk melakukan perjalanan waktu ke masa lalu secara tidak sengaja telah memperkenalkan DC Multiverse dengan banyak karakter varian yang sangat menarik di dalamnya. Sayangnya walaupun disebut sebagai ‘film superhero terbaik yang kita butuhkan sekarang’ oleh mega bintang sekelas Tom Cruise dan co-CEO DC Studios James Gunn, tetapi hal tersebut tidak membuat film The Flash bisa lolos dari kerugian yang bisa dibilang cukup tragis.
Sekarang menurut perhitungan finansial terbaru, terungkap bahwa The Flash mengalami penurunan pendapatan box office terburuk dari minggu pertama hingga kedua dalam sejarah DC. Dengan anggaran yang mencapai 220 juta dolar Amerika untuk produksi dan 150 juta dolar untuk pemasaran, The Flash diramalkan akan membuat Warner Bros mengalami kerugian lebih dari 200 juta dolar atau sekitar 3 triliun rupiah. Dengan kata lain salah satu film terakhir DCEU ini merupakan tayangan paling merugikan bagi WB dan DC.
Sebagai pembanding, nilai kerugian yang mencapai 200 juta dolar ini telah melampaui kegagalan film-film superhero DC lainnya. Seperti Shazam! Fury of the Gods ($150 juta), Wonder Woman 1984 ($137 juta), The Suicide Squad ($130 juta), Black Adam ($100 juta), dan Green Lantern ($75 juta). Yang lebih mirisnya lagi jika dirunut ke belakangan artinya Warner Bros terus-menerus mengalami kerugian selama empat tahun berturut-turut karena film superhero DC terakhir yang berhasil adalah Shazam! yang rilis tahun 2019.
Terlepas dari ceritanya yang cukup menarik, sebenarnya ada banyak alasan mengapa The Flash mengalami total kerugian yang sangat fantastis. Beberapa di antaranya disebabkan masalah produksi, penundaan jadwal, dan kontroversi Ezra Miller. Semoga saja dua film terakhir WB/DC tahun ini, yaitu Blue Beetle dan Aquaman and the Lost Kingdom, tidak mengalami hal yang sama ya, Geeks. Karena tidak bisa kita pungkiri, sebagai penggemar kita semua masih membutuhkan film-film live action DC di layar lebar.