Di abad-21 ini, sebuah film tak hanya berfokus pada segi cerita saja, tetapi juga berfokus pada visualnya. Visual menjadi elemen penting dalam sebuah film. Dengan visual, nasib sebuah film tergantung padanya. Jika memiliki visual menarik, tentu saja banyak penonton akan tertarik. Dan dengan visual buruk, itu akan menghancurkan filmnya. Saat ini, membuat visual yang ciamik tidaklah sesulit puluhan tahun lalu. Apalagi dengan teknologi yang semakin berkembang. Dan ternyata Geeks, ada beberapa film yang menawarkan visual yang sangat fantastis. Apa saja film tersebut? Simak berikut ini Geeks!

Dune

Dune adalah film besar yang rilis tahun 2021. Visual yang coba Denis Villeneuve tampilkan dalam film ini memang sangat memukau. Kita bisa melihat keindahan planet fiksi bernama Arrakis. Planet yang dipenuhi dengan gurun itu terlihat nyata. Gurunnya seperti tidak berujung, dan nuansa yang dihadirkan membuat penonton benar-benar tenggelam di dalamnya. Efek khusus yang digunakan membantu menghidupkan suasana di planetnya. Selain itu, kita juga bisa melihat kemunculan monster cacing mengerikan. Dengan bantuan sinematografer Greig Fraser dan designer Patrice Vermette, Villeneuve sukses besar dengan Dune.

Annihilation

Annihilation memang memiliki cerita yang berat. Mungkin tidak banyak orang yang bisa menikmati ending yang dihadirkan film ini. Tetapi siapapun sepertinya akan sepakat bahwa Annihilation menampilkan visual yang luar biasa. Filmnya sendiri menceritakan tentang sekelompok penjelajah yang harus menyelidiki area misterius bernama The Shimmer yang ditutup oleh pemerintah Amerika Serikat karena konon terdapat makhluk misterius. Berbagai visual epik coba ditampilkan dalam film ini, seperti rawa, hutan, dan gurun yang memberikan kesan bahwa penonton tengah berada dalam mimpi.

Avatar 2

Tentu saja Avatar 2 alias Avatar: The Way of Water masuk dalam daftar. Film garapan James Cameron ini menjadi sekuel dari film pertama yang rilis di tahun 2009. Nilai jual utama film ini (selain dari segi cerita) adalah visualnya yang memukau. Disini kita disuguhkan pemandangan Pandora yang memukau berkat efek visual yang dihadirkan. Sutradara James Cameron juga memanfaatkan teknik motion capture yang inovatif untuk menciptakan karakter yang fotorealistik dan untuk menciptakan ekosistem yang tampak nyata. Dengan visual yang ciamik, wajar jika Avatar 2 baru-baru ini mendapat penghargaan Oscar kategori Best Visual Effects.

Ready Player One

Disutradarai Steven Spielberg, Ready Player One adalah film yang berlatar di tahun 2045, di mana kala itu manusia menggunakan OASIS, sebuah semesta virtual yang digunakan untuk “melarikan diri” dari dunia nyata. Dalam semesta virtual itu, sang karakter utama mengikuti sebuah perlombaan dengan hadiah kepemilikikan OASIS. Rilis di tahun 2018, Ready Player One mendapat banjir pujian selama penayangan perdananya. Bagaimana tidak? Film ini menampilkan visual dan cerita yang apik. Spielberg dan krunya mampu menggambarkan bahwa dunia virtual bisa seasyik dunia nyata, dan manusia akan tenggelam di dalamnya.

Gravity

Berbeda dengan film lainnya dalam daftar ini, Gravity hanya menampilkan Sandra Bullock dan George Clooney sebagai pemeran utama. Filmnya berfokus pada dua astronot Amerika yang terdampar di luar angkasa. Keduanya pun harus mencari cara agar bisa kembali ke Bumi dengan selamat, mengingat pesawat yang mereka naiki hancur. Efek visual yang ditampilkan sangat memukau. Filmnya memberikan penggambaran bumi yang begitu indah, yang menjadi latar belakang utama. Bahkan para mantan astronot di dunia nyata juga memuji bagaimana penggambaran bumi yang begitu indah di film ini. Pengembangannya memang dilakukan selama 4 tahun, sehingga hasilnya pun tidak main-main.

Interstellar

Visual dalam film perjalanan waktu garapan Christopher Nolan ini memang luar biasa karena menampilkan perpaduan antara CGI, pratical sets, dan lokasi nyata. Dalam film ini kita bisa melihat lubang cacing hingga planet yang jauh dengan beragam ekosistem yang dihadirkan. Interstellar menyuguhkan cerita saat sang karakter utama berjuang untuk membangun dunia yang lebih baik bagi keturunan mereka. Tentu saja apresiasi terbesar diberikan kepada Richards Stammers, Lou Pecora, dan Tim Crosbie sebagai tim produksi visual efeknya. Mereka sukses menciptakan pesona alam semesta yang sangat rinci, termasuk bagaimana ganasnya luar angkasa.

Rogue One

Meski Rogue One bukanlah film Star Wars paling baru, tetapi banyak penonton yang merasa bahwa visualnya jauh lebih baik ketimbang Star Wars: The Last Jedi dan Star Wars: The Rise of Skywalker. Para kru dari Industrial Light and Magic (ILM) yang sebelumnya menggarap film Doctor Strange mampu membuat visual di Rogue One sangat ciamik. Mulai dari baku tembak di pantai, dogfight antar pesawat tempur, hingga kehancuran Star Destroyer yang dibuat dengan sangat megah. Ditambah lagi dengan panorama planet-planet yang eksotis dan gersang yang khas dari franchise Star Wars. Selain memanjakan mata, Rogue One juga berhasil memuaskan telinga para penontonnya dengan score garapan Michael Giacchino.

Blade Runner 2049

Film Blade Runner 2049 memberikan gambaran seperti apa jadinya Bumi dalam beberapa tahun ke depan. Film bergenre fiksi ilmiah besutan Denis Villeneuve ini merupakan sekuel dari Blade Runner (1982) yang disutradarai Ridley Scott. Sebagai latar, Los Angeles di era 2049 digambarkan suram dan gelap. Hanya ada gedung-gedung tinggi yang menampilkan layar LED besar, lengkap dengan hologramnya. Visual yang ditampilkan memang luar biasa, dan sukses membawa kita ke tahun 2049. Visual menjadi nilai jual utama (selain cerita) yang coba dihadirkan. Tentu saja keindahan visualnya tak lepas dari campur tangan sang sinematografer, Roger Deakins.

The Grand Budapest Hotel

Rasanya Geeks akan setuju jika visual The Grand Budapest Hotel sangat memukau. Film bertabur bintang ini menghadirkan beberapa aktor papan atas Hollywood seperti Ralph Fiennes, Bill Murray, Saorise Ronan, Jude Law, dan Tilda Swinton. Filmnya menceritakan seorang petugas hotel yang dijebak atas pembunuhan seorang tamu dan sekarang dia harus membuktikan bahwa tidak bersalah. Setiap bidikan dalam film ini menawarkan palet warna yang menarik. Dan luar biasanya lagi, setiap gedung yang dijadikan setting adegan di filmnya hanyalah sebuah miniatur yang di zoom oleh kamera saja, dan sisanya hanyalah dekorasi yang disesuaikan dari desain gedung tersebut. Tidak ada green screen sama sekali yang digunakan sebagai latar belakang.

Ex Machina

Cerita dari Ex Machina berpusat pada robot humanoid. Meski dibuat dengan budget kecil, namun filmnya berhasil menampilkan visual yang luar biasa. Visual ciamiknya lahir dari studio DNEG. Dengan tangan dingin mereka, karakter Ava terlihat sangat nyata dan meyakinkan. Dan untuk memerankan Ava, aktris Alicia Vikander juga harus melakukan syuting satu adegan lebih dari dua kali. Sekali dengan menghadirkan Vikander di dalamnya, dan sekali lagi tanpa menghandirkan Vikander, sehingga memungkinkan sinematografer Rob Hardy bisa merekam latar belakang adegannya. Memang ada proses yang melelahkan membuat film ini, namun hasilnya pun luar biasa.

Itulah dia Geeks beberapa film dengan visual yang sangat fantastis. Mayoritas film-film di atas memang memiliki anggaran pembuatan yang masif sehingga sang pembuat film mampu memberikan hasil maksimal kepada visualnya. Tetapi untuk Ex Machina, film itu hanya memiliki anggaran yang terbatas, namun mampu memberikan visual yang ciamik.

Restu
https://www.greenscene.co.id/author/restuprawira/