Ketika sebuah seri manga mendapatkan popularitas tinggi dan juga mendapatkan reaksi positif dari berbagai pihak, sudah bukan hal yang asing jika kemudian seri manga tersebut akan mendapatkan adaptasi versi animenya. Biasanya, kedua medium tersebut akan saling berjalan beriringan. Contoh nyata dari hal ini adalah Chainsaw Man, One-Punch Man, Jujutsu Kaisen, atau Spy X Family.

Anime memang memberikan gambaran yang lebih luas dan detail dari apa yang dihadirkan dalam versi manganya, dengan berbagai soundtrack, pengisi suara, koreografi, dan sebagainya. Namun, meskipun adaptasi manga ke anime adalah sesuatu yang lumah terjadi, ada juga beberapa judul yang terlalu sulit untuk diadaptasi ke versi animenya karena berbagai alasan. Lalu, apa saja seri manga yang sulit diadaptasi ke versi anime?

Vagabond

Vagabond diakui oleh banyak fans sebagai salah satu seri manga yang paling epik dan menarik yang pernah ada. Vagabond menghadirkan cerita luar biasa yang berfokus pada Takezo Shinmen, seorang petualang sekaligus petarung handal yang hidup di abad 17 Jepang. Takezo berkeliling Jepang untuk mencari sosok yang kuat untuk ditantang bertarung.

Meskipun ceritanya dianggap menarik, yang membuat Vagabond banyak pengakuan dari berbagai pihak adalah kualitas gambar yang dihadirkan oleh Takehiko Inoue. Dengan kualitas gambar yang luar biasa, rasanya tidak banyak studio anime yang sanggup untuk mengadaptasi hal tersebut. Yang paling mendekati kualitasnya mungkin hanya MAPPA.

Yotsuba&!

Selain shonen, genre slice-of-life menjadi salah satu genre yang cukup banyak diminati dalam beberapa tahun terakhir ini baik untuk berbagai seri di anime atau pun manga. Karena mengangkat tema sehari-hari, jangan berharap akan ada cerita yang menegangkan atau momen pertarungan yang menguras emosi yang akan muncul di serinya.

Kegiatan atau momen yang minimalis ini terkadang menjadi hal yang menarik bagi para penggemar, dan contoh nyata dari hal ini adalah Yuru Camp. Namun, untuk manga seikonik Yotsuba&! rasanya akan sangat sulit jika dihadirkan dalam format anime. Dengan cerita pendek yang dihadirkan di manganya, tidak akan menghadirkan tensi atau apa pun. Sehingga, akan lebih baik jika serinya tetap dalam format manga.

Ultra Heaven

Manga bergenre drama psikologis, Ultra Heaven, akan membawa para pembacanya ke sebuah masa depan surealis. Dalam masa depan tersebut, diperlihatkan bagaimana obat-obatan terlarang menjadi sesuatu yang legal atau dibolehkan dan tersebar secara luas. Cerita dari serinya sendiri berfokus pada sosok Kabu, seorang pria yang sangat kecanduan obat-obatan terlarang.

Suatu hari, dia mengalami sebuah pengalaman yang “luar biasa” setelah sebelumnya Kabu mengonsumsi narkotik jenis baru yang misterius yaitu Ultra Heaven. Disebutkan bahwa efek dari Ultra Heaven benar-benar sangat kuat, dengan kandugan halusinogen yang begitu kental. Dengan tema yang kontroversial, rasanya sulit bagi seri ini untuk bisa diadaptasi ke versi animenya, meskipun mungkin rating akan diarahkan khusus dewasa.

Killing Stalking

Bukan hanya Ultra Heaven yang dianggap sebagai seri manga kontroversial, ada juga seri manga produksi Manhwa Korea yang menghadirkan cerita terlalu kontroversial jika diadaptasi versi animenya yaitu Killing Stalking. Serinya sendiri menggambarkan hubungan yang mengerikan antara sosok pria yang memiliki gangguan mental bernama Yoon Bum, dan sosok yang selalu menyiksanya, Oh Sangwoo.

Seri ini memang cukup populer di kalangan penggemar manga atau komik, bahkan serinya sempat mendapatkan penghargaan. Tema tentang romansa pasangan sejenis akan menghadirkan rasa takut yang luar biasa jika diadaptasi dalam versi anime. Selain itu, ambiguitas moral yang dihadirkan juga akan menghadirkan situasi yang tidak menyenangkan bagi studio animasi yang mengerjakan proyeknya.

Goodnight PunPun

Horor psikologis mungkin bukanlah genre yang populer dibandingkan genre lain. Namun, ada juga sebagian dari para fans yang menyukai genre seperti ini. Buktinya adalah cerita horor karya Ito Junji menjadi sangat populer di hampir semua kalangan. Karya dari Ino Asano, Goodnight Punpun, juga cukup banyak dikenal para penggemar seri manga horor.

Seri yang dirilis pada 2007 ini menghadirkan cerita tentang sosok Punpun Onodera yang harus menemukan sisi yang mengerikan dari menjadi seorang yang dewasa. Meskipun manganya banyak dipuji penggemar karena karakter yang dianggap bisa relate dengan banyak orang dan tema yang tidak biasa, tetapi cerita yang kompleks serta visual yang rumit dan unik membuat Goodnight Punpun hampir mustahil untuk diadaptasi ke anime.

Satu hal lainnya yang juga menjadi alasan lain mengapa seri manga ini hampir mustahil diadaptasi ke versi anime, karena sang protagonis utama, Punpun Onodera, sama sekali tidak pernah berbicara. Hal ini tentu akan menjadi tantangan berat bagi format audio-visual seperti halnya anime. Membuat Punpun berbicara tentu akan membuatnya keluar dari jalur karakternya.

Kepopuleran adaptasi anime dari seri manga harus diakui ikut mendongkrak kepopularitas dari seri manga itu sendiri. Mereka yang hanya menyaksikan animenya, tentu akan mulai tertarik membaca manga yang menjadi sumber ceritanya. Namun, faktanya, tidak semua manga cocok atau bisa diadaptasi dalam versi anime.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.