Genjutsu merupakan salah satu dari tiga jutsu atau teknik ninja utama dalam franchise Naruto. Teknik ini membuat penggunanya mampu menciptakan sebuah ilusi dan berbagai hal lainnya terhadap sang target. Teknik Genjutsu menggunakan Yin Release atau teknik pelepasan Yin dan dianggap sangat berbahaya terhadap korbannya. Pasalnya, jika si korban tidak mampu melepaskan teknik ilusi tersebut maka mereka tidak akan bisa membedakan realita dan ilusi.

Dengan menggunakan teknik ini, seorang shinobi tidak perlu repot-repot bertarung yang berpotensi menghilangkan nyawa mereka. Memang, harus diakui bahwa teknik Genjutsu adalah salah satu hal yang sangat sulit untuk dikuasai. Tetapi, teknik ini akan sangat berguna dalam pertarungan. Dan biasanya, Genjutsu yang sangat kuat selalu menghadirkan ilusi yang mengerikan. Berikut adalah beberapa diantaranya.

Bringer of Darkness

Genjutsu ini merupakan teknik yang pernah digunakan oleh Hokage pertama, Hashirama Senju, di cerita manganya dan juga oleh Tobirama Senju dalam versi animenya. Genjutsu Bringer of Darkness adalah sebuah teknik ilusi yang sangat dahsyat. Mereka yang terjebak dalam Genjutsu ini akan menjadi buta, dan membuat mereka menjadi tidak berdaya.

Dalam arc Konoha Crush, kedua karakter tersebut menggunakan teknik ini untuk menghadapi Hiruzen Sarutobi. Rasanya bisa dipahami mengapa teknik ini dianggap sangat mengerikan, mengingat korban yang terjebak akan kehilangan penglihatan mereka. Dan hanya kemampuan mendengar saja yang mereka bisa andalkan.

Genjutsu: Sharingan

Genjutsu: Sharingan adalah salah satu teknik yang sangat dahsyat di mana hanya beberapa orang saja yang mampu menggunakannya, yaitu mereka yang memiliki Doujutsu Sharingan. Kekkei Genkai ini membuat penggunanya mampu menggunakan berbagai teknik jutsu hebat dan membuat korbannya menghadirkan ilusi yang mereka sukai.

Dengan cara itu, pengguna Genjutsu ini bisa perlahan melumpuhkan korbannya atau mungkin menghabisi nyawa mereka. Teknik ini hanya bisa dilakukan melalui mata sharingan, dan kekuatan dari teknik Genjutsu ini akan terus semakin kuat dan kuat jika pemilik Sharingan berhasil melakukan evolusi matanya.

Demonic Illusion

Ini merupakan salah satu teknik Genjutsu yang dihadirkan di awal cerita. Kakashi Hatake mempraktikan teknik ini kepada Haruno Sakura. Jutsunya sendiri cukup efektif, di mana Kakashi berhasil menanamkan ketakutan terhadap orang yang menjadi targetnya. Pengguna teknik ini akan memaksa korbannya untuk melihat berbagai hal-hal mengerikan dan menyeramkan. Sakura sendiri melihat bagaimana Sasuke terluka parah, yang langsung membuatnya pingsan seketika.

Demonic Illusion: Shackling

Teknik Genjutsu ini digunakan oleh Itachi Uchiha dan Orochimaru ketika mereka masih menjadi bagian dari Akatsuki. Genjutsu ini merupakan salah satu teknik yang bisa dibilang luar biasa. Pada awalnya, pengguna teknik ini harus menggunakan teknik Genjutsu: Sharingan, namun kemudian bila teknik ini sudah dikuasai penggunanya bisa dengan mudah menjebak musuh tanpa harus melakukan kontak mata.

Ketika korbannya sudah terjebak, mereka akan langsung lumpuh dan tubuh mereka akan merasakan rasa sakit yang luar biasa. Korbannya memang tidak akan tewas, tetapi rasa sakit yang mereka derita cukup untuk membuat korbannya tersiksa. Artinya tujuan utama dari penggunaan Genjutsu ini adalah menyiksa korbannya.

Demonic Flute: Phantom Sound Chains

Teknik Demonic Flute: Phantom Sound Chains merupakan Genjutsu yang berbasis suara, yang digunakan oleh Tayuya. Dia menggunakan Genjutsu ini dengan memanfaatkan flute miliknya, dan ketika ada seseorang yang mendengar suara dari flute tersebut, mereka akan langsung tidak sadarkan diri. Setelah fase tersebut, korbannya akan mulai melihat berbagai hal yang membuat mental mereka hancur, dan pada akhirnya korbannya akan pingsan. Tayuya pernah menggunakan teknik ini kepada Shikamaru, di mana dalam penglihatannya seluruh tulang dalam tubuhnya meleleh. Shikamaru tidak bisa berbuat apa-apa selain melihat kematiannya.

BERSAMBUNG KE HALAMAN 2

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.