DC Universe mempunyai segudang materi yang bisa dijadikan berbagai macam tayangan menarik. Dari mulai superhero sampai supervillain, DC mempunyai karakter yang cukup kuat dengan kisahnya yang kaya dan beragam. Bahkan hal tersebut didukung dengan basis penggemar yag sangat besar di seluruh dunia.

Namun, ternyata semua keuntungan tersebut tidak menjamin suatu tayangan live-action DC untuk berhasil, karena seperti yang kita tahu, sejauh ini DC dan Warner Bros. masih belum begitu berhasil dengan semestanya sendiri. Di antara film-film DC yang kita tahu sekarang, ternyata ada banyak juga proyek yang dibatalkan. Berikut 8 film DC yang dibatalkan!

Green Lantern 2

Dari sekian banyak film superhero DC, mungkin Green Lantern (2011) adalah film yang mempunyai prestasi terburuk. Padahal awalnya film ini digadang-gadang akan menjadi film awal DC yang akan membangun Cinematic Universe seperti MCU. Pada akhirnya kegagalan film Green Lantern memaksa Warner Bros untuk membatalkan banyak proyek DC lainnya.

Satu tahun sebelum filmnya dirilis, bahkan penulis skenario Greg Berlanti, Michael Green, dan Marc Guggenheim dikabarkan sudah bersiap untuk mengerjakan Green Lantern 2. Sayangnya, sebelum Green Lantern 2 sempat dikerjakan, film Green Lantern dianggap tidak berhasil memenuhi ekspektasi penggemar, dan pada akhirnya ditinggalkan oleh sutradara Martin Campbell dan aktor Ryan Reynolds yang berperan sebagai Hal Jordan alias Green Lantern.

Justice League: Mortal

Hampir semua penggemar setia DC sepertinya pernah mendengar proyek Justice League: Mortal. Film ini awalnya akan disutradarai oleh George Miller, yang terkenal mengerjakan Mad Max: Fury Road (2015). Bahkan beberapa aktor sudah terpilih untuk berperan di dalam filmnya. Saat syuting filmnya akan dimulai pada tahun 2008 di Australia, George Miller justru memutuskan untuk mundur karena pada saat itu undang-undang pajak Australia membuat syuting filmnya sulit untuk dimulai.

Justice League: Mortal awalnya akan menceritakan semesta DC yang sudah mempunyai banyak superhero di dalamnya. Kisahnya dimulai dengan Batman yang mengumpulkan informasi tentang kelemahan para anggota Justice League dalam sebuah data. Namun, data tersebut dicuri oleh villain misterius, yang akhirnya memaksa para superhero untuk bersatu dan saling melindungi dari serangan villain misterius tersebut.

Batman: Year One

Pada tahun 2000, sebenarnya Warner Bros. pernah hampir mengerjakan film Batman yang diadaptasi dari komik Batman: Year One yang dirilis pada tahun 80-an. WB bahkan sudah menunjuk sutradara Darren Aronofsky untuk menggarap filmnya dengan ditemani penulis asli novelnya, yaitu Frank Miller. Sayangnya, perbedaan pandangan kreatif membuat WB beralih ke proyek Batman lain yang dikerjakan oleh Christopher Nolan.

Walaupun batal, sebenarnya film Batman: Year One mempunyai naskah yang cukup unik. Bruce Wayne alias Batman akan diceritakan sebagai sosok yang miskin, di mana Alfred diganti oleh seorang mekanik bernama “Little Al”. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya akan seperti apa film live-action Batman dengan Bruce Wayne yang diceritakan sebagai orang miskin.

Superman Returns 2

Pada tahun 2006, Warner Bros. merilis film solo Superman Returns yang dibintangi oleh aktor Brandon Routh. Pada saat itu, filmnya menuai beragam respons dari para penggemar dan kritikus, khususnya karena filmnya terasa kuno dengan tema seperti Superman pada tahun 40-an. Di tambah lagi Warner Bros. menganggap film Superman Returns tidak terlalu berhasil di pasaran, sehingga kelanjutannya tidak pernah dibahas lagi.

Padahal, sebenarnya sekuel Superman Returns sudah hampir dikerjakan dengan naskah yang akan menghadirkan New Krypton, Brainiac, dan Bizzaro. Di mana sekuel tersebut direncanakan akan memulai DC Cinematic Universe dengan banyak karakter superhero lain, seperti Batman, Wonder woman, dan bahkan Justice League.

BERSAMBUNG KE HALAMAN 2

1
2
Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.