Green Arrow: Escape From Supermax

Jauh sebelum Green Arrow terkenal dengan serial live action-nya di saluran TV CW, David S. Goyer bersama Justin Marks sempat mengembangkan film solo Green Arrow: Escape From Supermax pada tahun 2000-an. Filmnya bercerita tentang Oliver Queen alias Green Arrow yang dituduh melakukan suatu kejahatan, dia kemudian ditempatkan di sebuah penjara super yang disebut Supermax.

Tanpa senjata andalannya, Green Arrow harus berusaha untuk melarikan diri dari penjara super ketat tersebut. Bahkan saat itu filmnya digadang-gadang akan menghadirkan banyak cameo villain DC, seperti Lex Luthor dan Joker. Sayangnya, proyek film ini tidak pernah dibahas kembali dan lama-kelamaan menghilang.

Batman vs. Superman

Mungkin sebagian penggemar baru DC menganggap bahwa film Batman v Superman: Dawn of Justice (2016) adalah ide film pertama yang menceritakan pertarungan antara Batman dan Superman. Padahal jauh sebelum itu, Warner Bros. sempat ingin mengadaptasi kisah pertarungan mereka pada tahun 2002, dengan sebuah film yang diberi judul Batman vs. Superman atau Batman vs. Superman: Asylum. Di naskah yang ditulis oleh Andrew Kevin Walker, yang kemudian dilanjutkan oleh Akiva Goldsman, diceritakan bahwa Alfred, Dick Grayson, dan Joker telah mati.

Tidak lama setelah itu Lex Luthor membangkitkan kembali oleh Joker, di mana hal tersebut mengarahkannya pada pertarungan melawan Batman. Superman yang baru saja datang, tiba-tiba menghalangi Batman yang ingin membunuh Joker. Sampai pada akhirnya Batman dan Superman justru bekerja sama untuk mengalahkan Lex Luthor dan Joker. Setelah melihat naskah tersebut, anehnya WB justru lebih tertarik untuk membuat film solo masing-masing dengan karakter Batman dan Superman, sehingga akhirnya film Batman vs. Superman dibatalkan.

Superman: Flyby

Sebagai salah satu ikon DC Universe, Superman seharusnya bisa lebih terkenal dari superhero DC lainnya, tetapi pada kenyataannya film Superman di era modern sering tidak diterima dengan baik oleh penggemar, atau bahkan dibatalkan sebelum sempat tayang. Pada tahun 2000-an, Warner Bros. menunjuk J.J. Abrams untuk membawa kisah Superman ke layar lebar. Abrams kemudian berencana untuk mengerjakan trilogi Superman sebagai bagian dari waralaba yang disebut Superman: Flyby. Bahkan pada saat itu kostum Flyby sudah diketahui oleh banyak orang.

Pada tahun 2003, terungkap bahwa naskah film pertamanya melibatkan banyak elemen yang sama sekali berbeda dengan di komiknya, di mana Planet Krypton masih ada, kemudian Lex Luthor adalah anggota CIA sekaligus seorang Kryptonian. Walaupun pada akhirnya film tersebut dibatalkan, baru-baru ini J.J. Abrams bersama studio produksinya, yaitu Bad Robot, terpilih kembali untuk menggarap film Kal-El versi Black Superman.

Wonder Woman

Setelah sutradara Christopher Nolan sukses menghidupkan kembali live-action Batman dengan Batman Begins (2005), Warner Bros. berencana untuk memulai waralaba DC lainnya dengan berfokus pada karakter Wonder Woman. Pada tahun 2006, WB mengajak Joss Whedon untuk mengerjakan film solo Wonder Woman.

Namun, bocoran draf naskahnya justru mengundang banyak kontroversi karena dinilai terlalu lemah dan tidak menggambarkan dengan baik karakter Diana Prince alias Wonder Woman, khususnya terkait feminisme yang selalu menjadi isu sensitif. Diceritakan bahwa filmnya akan mengambil sudut pandang dari kekasih Diana, yaitu Steve Trevor, di mana Wonder Woman akan berhadapan dengan villain Strife dan Spearhead.

Dengan dibatalkannya 8 tayangan DC ini, membuktikan bahwa materi DC saja tidak cukup. Ada beberapa faktor yang mendukung keberhasilan sebuah film superhero, bahkan dari sejak tahap pengembangan, seperti naskah yang kuat, waktu yang tepat, keyakinan, serta keberuntungan. Sehingga pada akhirnya, tayangan superhero hanya akan berhasil jika penggemar menerimanya dengan baik, di mana sebagian penggemar tersebut kemungkinan sudah mengenal para karakternya melalui komik yang mereka baca.

1
2
Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.