Bekas Luka di Dada Luffy

Bekas luka di dada Luffy muncul akibat serangan dahsyat Sakazuki dalam perang besar di Marineford. Dalam serangan tersebut selain melukai Luffy, Jinbei yang berusaha melindungi Luffy dengan membawanya ke tempat aman pun menjadi korban. Bekas luka tersebut kemudian menjadi ciri khas dari Luffy pasca time-skip. Namun, sebenarnya Oda Sensei sudah memberikan “petunjuk” bahwa Luffy akan mendapatkan luka seperti itu jauh sebelum Marineford.

CBR.com

Di episode 223 animenya, Zoro menyerang Luffy dengan pedangnya. Pada saat itu, Zoro berada di luar kendalinya. Akibatnya Luffy mengalami bekas luka berbentuk ‘X’ di dadanyanya. Luka tersebut memang pada akhirnya sembuh, namun tidak lama dari sana Luffy baru benar-benar mendapatkan luka permanen dengan bentuk yang sama.

Penghormatan Terhadap Seri Naruto

Sudah bukan rahasia lagi jika Eiichiro Oda dan Masashi Kishimoto saling menghormati satu sama lain. Mereka adalah dua mangaka dengan seri yang paling populer di dunia. Sebagai bentuk penghormatan, masing-masing Mangaka sering kali menghadirkan Easter eggs di serinya. Seri Naruto pernah menghadirkan bendera dari kelompok bajak laut Topi Jerami.

nautiljon.com

One Piece sendiri menghadirkan sebuah gambar sampul yang penuh referensi Naruto di chapter 766. Naruto diperlihatkan sedang makan daging di belakang Nami – meskipun wajahnya tidak diperlihatkan – sedangkan Luffy memakan ramen kesuksaan Naruto. Pakaian yang digunakan oleh Nami juga mengandung simbol dari desa Konoha, dengan sosok rubah kecil di samping meja merepresentasikan sosok Kurama.

Darah Bangsawan Sanji

Masa lalu dari Sanji belum benar-benar diungkapkan ketika arc Alabasta dimulai. Hal tersebut baru kemudian diperlihatkan beberapa tahun kemudian, dimana ternyata Sanji bukanlah sosok biasa. Dia adalah pangeran dari kerajaan Germa. Satu-satunya petunjuk saat itu adalah Sanji menyebut dirinya dengan “Mr. Prince” sebuah panggilan yang cukup aneh dan mencurigakan.

https://sanjiafsincedayone.tumblr.com/

Hal ini dia ucapkan kepada Vivi dan kepada pemimpin dari Baroque Works. Tidak ada yang aneh dan curiga pada saat itu, sampai cerita mulai masuk ke arc Whole Cake Island dimana terungkap bahwa sebenarnya Sanji memang adalah seorang pangeran, anak dari Vinsmoke Judge pemimpin kerajaan Germa dan Germa 66.

Laboon

Laboon merupakan seekor paus hitam raksasa yang menyapa Luffy dan kelompok Topi Jerami ketika mereka pertama kali masuk ke Grand Line. Pada saat itu, Laboon terlihat begitu depresi dan sedih karena dia ditinggalkan oleh sebuah kelompok bajak laut bertahun-tahun lamanya. Hal itu terus menjadi misteri sampai beberapa waktu, karena tidak ada informasi mengenai kelompok bajak lautnya.

alkisahonepiece.blogspot.com

Namun, pada akhirnya kita tahu siapa kelompok bajak laut tersebut saat mulai memasuki arc Thriller Bark. Luffy dan yang lain kemudian bertemu dengan tengkorak yang masih hidup bernama Brook. Dia adalah satu-satunya yang tersisa dari kelompok bajak laut Rumbar. Berdasarkan cerita Brook, terungkap bahwa merekalah sebenarnya yang sebenarnya dinantikan oleh Labook. Brook sendiri mengaku bahwa dia sangat ingin bertemu dengan temannya, yang tidak lain adalah Laboon. Brook pun sedih ketika Luffy mengatakan mereka bertemu dengan Laboon.

Nico Robin Bergabung Dengan Topi Jerami

Sangat jarang musuh diperlihatkan berada di kapal milik dari kelompok Topi Jerami, baik itu Going Merry ataupun Thousand Sunny. Kapal tersebut adalah area aman bagi mereka. Sunny mungkin dulu harus menghadapi Big Mom dan beberapa anak buah dari Caesar Clown, tapi Going Merry hanya satu musuhnya saja yang pernah menginjakan kaki di kapal tersebut.

Joe7.blogfree.net

Sosok tersebut adalah Nico Robin. Dia muncul di kapal Merry bahkan sebelum kelompok Topi Jerami menginjakan kaki di Alabasta. Meskipun dikelilingi oleh musuh, Robin nampak tenang dan santai. Hal tersebut seolah-olah menjadi petunjuk dari Oda Sensei tentang masa depan Robin, yang mana kemudian dia memang bergabung dengan kelompok Topi Jerami.

Featured image: pinterest.com

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.