Ketika rumah produksi Madhouse merilis beberapa seri anime Marvel di awal 2010, yang paling banyak dinantikan pada saat itu adalah seri anime dari Iron Man. Hal ini berkat teaser trailer yang fantastis sehingga membuat orang penasaran dan tidak sabar untuk segera menyaksikan seri animenya. Namun, sayangnya ternyata seri animenya tidak mampu memenuhi ekspektasi para fans.

Trailer Iron Man sendiri dimulai dengan menunjukan secara singkat armor dari Iron Man, secara luar biasa memperlihatkan semua detail mekanis dari armornya, memperlihatkan momen dimana Tony Stark terbang untuk menghabisi berbagai musuh dan melontarkan roket dari armornya, dan berbagai adegan aksi yang sangat luar biasa lainnya. Dengan trailer yang luar biasa dan sangat meyakinkan ini wajar jika para fans tertarik untuk menyaksikannya.

Tapi, ketika seri animenya sudah mulai tayang, para fans dibuat kecewa berat. Jika saat trailernya para fans diberikan gambaran dari mekanisme pertarungan animasi dalam 2 dimensi (2D) yang sangat mengalir, dalam versi animenya sendiri para fans disuguhi armor Iron Man dengan format CGI dan pertarungan yang sangat kaku. Storyline yang sangat lemah juga menjadi salah satu hal lainnya yang “membunuh” seri tersebut.

Para fans anime mungkin sangat paham bahwa menjaga kualitas animasi agar sesuai seperti di trailernya adalah tugas yang sangat berat. Terkadang dalam industri anime, untuk membuat ongkos produksi lebih efisien berbagai hal pun dilakukan, seperti halnya menggunakan CGI yang lebih murah yang diaplikasikan dalam armor Iron Man di serinya, dibandingkan dengan armor Iron Man di trailernya yang digambar oleh tangan.

Hal ini tentunya memunculkan pertanyaan mengapa gaya animasi yang muncul di trailernya jauh lebih baik dan menarik dibandingkan seri aslinya? Apa yang membedakannya? Jawabannya sangat mudah dan jelas, yaitu mereka memiliki dua orang berbeda untuk mengerjakan dua hal tersebut. Takeshi Koike ditugaskan untuk mengerjakan trailernya, sedangkan Yuzu Sato ditugaskan untuk mengerjakan serinya.

Keduanya benar-benar membawa pendekatan yang berbeda ketika menghadirkan Iron Man dalam dunia Anime. Koike sendiri memulai karir animasinya di pertengahan tahun 1980an, dan mahakaryanya adalah Redline, sebuah film anime yang digambar dengan tangan yang dirilis pada 2009. Trailer dari Iron Man sendiri memiliki banyak kemiripan dengan Redline.

Banyak para fans anime yang senang untuk melihat kinerja Koike untuk seri Iron Man, yang mana ternyata serinya dikerjakan oleh orang yang berbeda. Dengan kegagalan besar ini, rasanya para fans kini tidak akan berekspektasi lebih banyak terhadap berbagai anime Marvel di masa depan.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.