Beberapa minggu belakangan platform streaming raksasa, Netflix, mengumumkan banyak judul-judul animasi baru yang akan tayang di platform mereka. Namun, salah satu judul anime baru yang merebut banyak perhatian orang adalah Yasuke, yang rencananya akan dirilis pada 2021 mendatang. Seri anime ini akan dibintangi oleh Lakeith Stanfield yang akan berperan sebagai Yasuke.

Setelah melalui banyak pertarungan dalam hidupnya, pada akhirnya Yasuke memutuskan untuk berhenti dan beristirahan sambil menikmati sisa hidupnya. Tapi, sayangnya, Yasuke terpaksa kembali terlibat dalam sebuah konflik besar yang terjadi di Jepang pada saat itu. Dan kali ini konfliknya lebih kompleks lagi karena melibatkan sihir dan mecha alias robot. Dan ada hal menarik dari seri ini.

Meskipun dalam cerita Yasuke semuanya adalah fiksi, namun sebenarnya sosok Yasuke sendiri adalah karakter nyata. Kisah hidupnya sendiri sudah sangat menarik, sehingga tidak perlu ada unsur sihir atau robot untuk membuatnya semakin terlihat apik. Namun, memang kurangnya data-data mengenai Yasuke membuat informasi mengenai sosoknya sangatlah sedikit, terutama di awal kemunculannya.

Kita tidak tahu dimana Yasuke dilahirkan. Namun, dalam buku Histoire Ecclésiastique des Isles et Royaumes du Japon yang dirilis pada 1627 menyebutkan bahwa Yasuke berasal dari Mozambik. Tapi, banyak sejarawan modern, termasuk Thomas Lockley, memberikan petunjuk bahwa Yasuke adalah salah satu dari suku Jaang yang berasal dari Sudan Selatan. Pada 1579, Yasuke tiba di Jepang sebagai salah satu budak bagi Alessandro Valignano.

Menurut cerita yang beredar, ketika Alessandro dan Yasuke tiba di sebuah kota bernama Sakai, banyak kerumunan orang mendatangi mereka berdua dikarenakan warna kulit yang berbeda serta ukuran tubuh mereka juga berbeda. Menurut laporan yang ada, Yasuke sendiri memiliki tinggi sekitar 1.9 meter di atas rata-rata orang Jepang pada saat itu yang memiliki tinggi sekitar 1.5 meter.

Orang-orang di kota tersebut begitu antusias, sampai-sampai balkon dan juga atap-atap bangunan rubuh karena dipenuhi oleh orang-orang yang ingin melihat mereka. Peristiwa ini terus berlanjut kemanapun Alessandro dan Yasuke pergi. Sedangkan mereka berdua pun pergi ke gereja untuk bersembunyi dari kejaran para penduduk yang penasaran dengan keberadaan mereka.

Ketika keduanya bertemu dengan sang penguasa, Oda Nobunaga, Yasuke langsung menjadi perhatian Oda. Pada 1582 sebuah surat dikirimkan kepada Lourenco Mexia dari seorang missionaris bernama Luis Frois, dimana dalam suratnya Frois mengatakan bahwa Yasuke benar-benar mendapatkan perhatian dari Oda. Oda menganggap bahwa Yasuke adalah orang berkulit putih yang mana kulitnya dilapisi oleh tinta dan Oda meminta Yasuke untuk segera dibersihkan.

Namun, Oda Nobunaga kemudian mengetahui fakta sebenarnya tentang Yasuke, bahwa tubuhnya memang memiliki kulit berwarna hitam. Yasuke juga disebut fasih dalam berbagai bahasa termasuk Jepang, dan inilah yang kemudian membuat Yasuke langsung dapat menjalin hubungan dengan Oda dalam sebuah pembicaraan. Yasuke bercerita banyak kepada Oda Nobunaga tentang pengalamannya di Afrika dan India.

Nobunaga pun terkesima dengan sosok Yasuke, bahkan Nobunaga pun kemudian memerintahkan keponakannya untuk memberikan uang kepada Yasuke, sebuah hal yang sangat jarang terjadi. Semakin hari, hubungan Oda dan Yasuke semakin dalam. Sampai pada suatu ketika, Yasuke resmi menjadi pelayan Oda Nobunaga. Yasuke menjadi satu-satunya samurai dibawah kekuasaan Oda Nobunaga yang bukan berasal dari Jepang.

Ketika berada di bawah Oda Nobunaga, Yasuke tidak menjadi budak seperti yang dia lakukan ketika bersama Alessandro. Dalam buku Shinchō kōki, cerita tentang kehidupan Nobunaga, disebutkan bahwa Yasuke bahkan diberi tempat tinggalnya sendiri serta sebuah katana. Yasuke juga diberikan posisi Weapon Bearer, sebuah posisi yang dia sangat kuasai. Padahal, posisi tersebut adalah posisi yang sulit didapatkan oleh prajurit biasa.

Yasuke mengikuti kemanapun Nobunaga pergi dalam petualangannya dan bertarungan dibawah namanya beberapa kali, termasuk dalam pertarungan populer Battle of Tenmokuzan. Namun, sayangnya, pada Juni 1852, Nobunaga harus tewas dalam sebuah peristiwa penyerangan yang dilakukan oleh mantan jendral perangnya sendiri, Akechi Mitsuhide. Akechi menyerang kuil Honnou-Ji disaat Nobunaga, Yasuke, dan para penasihat lainnya ada di dalam bangunan tersebut.

Yasuke dan Nobunaga sempat melakukan perlawnan, tapi mereka kalah jumlah. Untuk mencegah pihak musuh menang, Nobunaga kemudian memutuskan untuk melakukan ritual Seppuku atau bunuh diri. Menurut legenda yang beredar, perintah terakhir Nobunaga sebelum tewas adalah memenggal kepalanya dan membawa kepalanya tersebut kepada penerusnya, Oda Nobutada. Hal ini menjadi bukti bagaimana rasa percaya Nobunaga terhadap Yasuke.

Yasuke sendiri berhasil selamat dari serangan tersebut dengan pergi ke istana Nijou, dimana Oda Nobutada sedang mengumpulkan pasukannya untuk membalas dendam kematian Oda Nobunaga. Yasuke pun kembali ikut bertarung di bawah pasukan Nobutada. Sayangnya, penyerangan mereka tidak dipersiapkan dengan baik sehingga akhirnya bisa disapu bersih oleh musuh.

Setelah mereka kalah dalam perang, Yasuke ditangkap dan dibawa ke hadapan Akechi. Akechi kemudian mengatakan karena Yasuke bukanlah orang Jepang maka mereka tidak berhak membunuhnya. Akechi meminta anak buahnya mengirimkan Yasuke ke Kyoto, untuk diberikan kepada sebuah gereja kristen dan membiarkan orang-orang di bangunan tersebut yang akan mengurus Yasuke. Namun, fakta mengenai hal ini masih menjadi perdebatan.

Disinilah titik akhir dari kisah Yasuke. Tidak ada lagi kisah yang ditulis tentang sosok Yasuke. Meskipun tidak ada lagi cerita tentang sosok Yasuke, namanya cukup harum di wilayah Jepang. Bahkan, sosok Yasuke juga dijadikan inspirasi untuk sebuah buku cerita anak berjudul Kurosuke, karangan dari Yoshio Kurusu yang dirilis pada 1968.

Untuk seri anime Yasuke yang tayang di Netflix sendiri kabarnya akan mengadaptasi cerita yang sesuai dengan sejarahnya. Kita nantikan saja ya Geeks bagaimana kisah samurai berkulit gelap satu-satunya di Jepang ini.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.