Beberapa film di industri Hollywood ini menghadirkan pendekatan yang unik di mana mereka menggunakan konsep POV atau sudut pandang. Industri film memang terus berkembang seiring berjalannya waktu. Para pembuat film sering kali menghadirkan ide-ide baru yang kemudian menggebrak industri film perfilman. Bahkan, tidak jarang ide tersebut kemudian digunakan juga oleh film lainnya.

Contoh dari hal ini adalah bagaimana ada film yang menggunakan konsep dokumenter seperti The Blair Witch atau Rec. Ada juga film yang menghadirkan konsep masa depan yang kemudian menjadi cikal bakal film bertema cyberpunk. Namun, yang mungkin jarang Geeks ketahui ada juga film-film unik di mana mereka menghadirkan konsep POV (Point of View) atau konsep sudut pandang dari orang pertama. Apa saja filmnya?

Lady In The Lake

Film dengan metode POV yang pertama sekaligus menjadi cikal bakal terwujudnya konsep film tersebut adalah Lady in the Lake. Film yang rilis pada 1947 ini diadaptasi dari novel karya Raymond Chandler dengan nama yang sama. Film Noir ini disutradarai dan dibintangi oleh Robert Montgomery. Film ini benar-benar seolah menjadi alur cerita di novelnya yang kemudian hidup.

film pov

Film ini bercerita tentang seorang detektif bernama Phillip Marlow. Dan di sepanjang ceritanya, kamera akan memperlihatkan adegan di mana seolah-olah kita adalah Phillip Marlow. Kita akan mendengar suara dari Montgomery, namun sudut pandang kameranya tetap mengarah ke para pemain film. Ada momen yang seolah para penonton ikut merasakan apa yang Marlow Rasakan, seperti saat dia dipukul atau dicium seorang wanita. Meskipun

Strange Days

James Cameron memang dikenal sebagai sosok yang visioner dan hal ini dibuktikan melalui salah satu karya lamanya, Strange Days. Cameron menulis film ini dan Kathryn Bigelow menjadi sutradara filmnya. Strange Days merupakan film thriller fiksi ilmiah yang tidak sepenuhnya menggunakan konsep POV seperti Lady in the Lake. Film ini menggabungkan konsep POV dan konsep sinematografi Hollywood.

Filmnya sendiri bercerita tentang Leny Nero, seorang mantan anggota polisi Los Angeles yang menjadi penjahat. Dia menjual sebuah mini-disc atau cakram kecil yang digunakan dalam sebuah perangkat elektronik ilegal bernama SQUID. Perangkat tersebut akan merekam peristiwa dan sensasi dari penggunanya dan orang-orang bisa membeli cakram kecil hasil rekaman dari SQUID. Konsep POV di filmnya muncul ketika ada adegan seseorang menggunakan cakram kecil tersebut untuk merasakan realita dari pengguna SQUID tersebut.

Enter The Void

Film Enter The Void jadi film selanjutnya yang menggunakan metode POV. Bersetting di negara Tokyo yang dipenuhi oleh cahaya lampu di masa depan, Enter the Void bercerita tentang sepasang adik kakak asal Amerika, Oscar dan Linda. Di sepanjang filmnya, para penonton akan diperlihatkan berbagai cerita dan hal menarik yang terjadi dari sudut pandang Oscar.

Mulai dari momen halusinasi yang dialami oleh Oscar, sampai pada momen petualangan spiritual yang dia lakukan ke seluruh dunia. Yang menjadi daya tarik dari filmnya, selain konsep POV yang disuguhkan, adalah visual yang menarik dan juga ciri khas dari Gaspar Noe yaitu pergerakan kamera yang sangat cair. Namun, dengan banyaknya adegan eksplisit di filmnya mungkin Geeks perlu untuk waspada.

The Diving Bell and The Butterfly

The Diving Bell and The Butterfly merupakan film yang luar biasa di mana film ini sempat masuk nominasi Oscar sebanyak empat kali. Filmnya juga berhasil memenangkan penghargaan Golde Globe Awards. Ceritanya sendiri berfokus pada editor di majalah Elle France yaitu Jean-Dominique Bauby. Sang sutradara, Julian Schnabel, coba untuk menghadirkan sudut pandang dari Bauby kepada para penonton.

film pov

Para penonton akan diperlihatkan pengalaman dari Bauby pasca serangan stroke di usia 43 tahun yang membuat seluruh tubuhnya lumpuh, kecuali bagian mata kirinya. Melalui sudut pandang inilah filmnya coba untuk memperlihatkan berbagai hal dari mata Bauby, seperti perasaanya atau bahkan emosinya. Kita juga akan diperlihatkan bagaimana usaha Bauby untuk bisa diterima di sekitarnya sambil berusaha mengembalikan kesehatannya.

Russian Ark

Russian Ark adlaah sebuah tonggak sejarah dalam industri perfilman, bukan hanya Hollywood, namun di seluruh dunia. Russian Ark berhasil mencatatkan rekor yang sangat luar biasa dalam industri film. Russian Ark menjadi film yang menghadirkan 2000 aktor sekaligus, diiringi oleh 3 orkestra yang dimainkan secara langsung, dan yang luar biasanya adalah selama 96 film berjalan semuanya diambil dalam satu pengambilan gambar.

film pov

Bersetting di Hermitage Museum yang ada di St. Petersburg Russia, cerita filmnya diungkapkan secara eksklusif dari sudut pandang seorang pria misterius dan tidak terlihat (kamera). Sosok tersebut, yang tidak lain adalah penonton, diperlihatkan tiba-tiba muncul di gedung tersebut tanpa diketahui lokasinya dan juga waktunya. Banyak pihak yang akhirnya memuji film ini dengan berbagai pencapaian atau rekor di atas.

Hardcore Henry

Film dengan konsep POV terakhir dan paling baru adalah Hadcore Henry yang rilis pada 2012 kemarin. Filmnya bercerita tentang seorang pria bernama Henry, yang terbangun di sebuah lab yang ada di sebuah pesawat. Seorang ilmuwan bernama Estelle yang membangkitkan Henry mengatakan jika dia sebelumnya mengalami kecelakaan yang membuatnya amnesia dan tidak bisa berbicara.

film pov

Estelle pun mengganti beberapa bagian di tubuh Henry dengan bagian tubuh buatan. Dan Henry pun kemudian terlibat dalam berbagai adegan aksi yang melibatkan sekelompok penjahat yang berkuasa. Hardcore Henry merupakan film yang seluruh adegan di filmnya adalah adegan aksi. Ini juga merupakan film hasil kolaborasi Rusia dan Amerika. Hardcore Henry merupakan film aksi pertama dalam sejarah yang seluruh gambarnya diambil dari sudut pandang sang karakter utama.

Menghadirkan konsep POV atau sudut pandang di sebuah film nyatanya bukan sebuah ide yang buruk. Bahkan, ini bisa jadi sebuah ide yang menarik di mana para penonton akan diajak untuk bisa merasakan dan melihat bagaimana peristiwa dilihat dari sudut pandang sang karakter utama. Konsep POV sendiri saat ini mulai banyak digunakan di media sosial bahkan di media lain, seperti game.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.