Sebagai salah satu saluran streaming terbesar di dunia, Netflix seringkali berinvestasi dalam produksi film-film mahal dengan harapan meraih popularitas dan penghargaan. Sampai hari ini saja mereka masih terus membiayai sejumlah proyek raksasa yang dilaporkan telah menghabiskan anggaran fantastis, sebut saja Red Notice, The Gray Man, dan Extraction 2. Namun ternyata tidak semua upaya menghambur-hamburkan uang yang dilakukan Netflix selalu berbuah manis. Faktanya ada tujuh film mahal Netflix yang justru mendapatkan respons negatif dari para penggemar, di mana ratingnya jauh di bawah skor standar. Apa saja film yang dimaksud? Langsung saja simak daftarnya di bawah ini, Geeks!

Heart of Stone (2023)

Film mahal netflix

Mari kita mulai pembahasan kali ini dari film mahal terbaru Netflix yang malah dapat rating buruk, yaitu Heart of Stone yang tayang perdana pada 11 Agustus kemarin. Film yang disutradarai oleh Tom Harper dan dibintangi Gal Gadot ini bercerita tentang seorang agen rahasia wanita yang harus merebut kembali aset berharga sekaligus berbahaya bernama Heart dari tangan penjahat. Sayangnya banyak penggemar dan kritikus yang menganggap ceritanya mudah ditebak, ditambah lagi akting Gal Gadot yang kurang begitu berkesan, serta beberapa efek visual yang kurang matang. Hasilnya film yang dilaporkan menelan anggaran hingga 130 juta dolar Amerika ini hanya mendapatkan rating 5,7 di IMDB.

Me Time (2022)

Film mahal netflix

Me Time adalah film komedi Netflix yang produksinya menelan biaya hingga 80 juta dolar Amerika. Plotnya menceritakan kisah sahabat yang bertemu kembali setelah bertahun-tahun berpisah, yaitu Sonny (Kevin Hart) dan Huck (Mark Wahlberg) untuk melangsungkan liburan yang tak terlupakan dan penuh kejutan. Meskipun melibatkan banyak aktor komedi papan atas, tetapi film yang ditulis dan digarap langsung oleh sutradara John Hamburg ini gagal membuat para penontonnya terpingkal-pingkal. Hal tersebut terbukti dari rating Me Time yang hanya mendapatkan rating 5,1 dari IMDB dan tomat busuk Rotten Tomatoes.

The Midnight Sky (2020)

Film mahal netflix

Mengusung genre drama sci-fi, The Midnight Sky yang digarap George Clooney bercerita tentang seorang ilmuwan yang harus menjelajahi dataran Arktik yang sangat dingin untuk memperingatkan para astonaut yang berada di pesawat luar angkasa untuk tidak kembali ke Bumi pasca bencana alam yang telah terjadi. Selain Clooney yang memerankan karakter utamanya, film ini juga dimeriahkan oleh jajaran aktor berbakat lainnya, seperti Felicity Jones, David Oyelowo, dan Tiffany Boone. Pada akhirnya jajaran pemeran yang menjanjikan serta efek visual yang ciamik tidak menyelamatkan filmnya dari kritik para penggemar yang memberikan skor buruk di Rotten Tomatoes, serta IMDB yang ratingnya hanya mencapai 5,7.

The Last Thing He Wanted (2020)

Film mahal netflix

Masih banyak di antara kita yang mungkin tidak sadar bahwa Netflix pernah merilis film mahal bertabur bintang yang berjudul The Last Thing He Wanted. Salah satu alasannya mungkin karena film ini lebih dahulu dibombardir kritik sebelum dikenal oleh penonton secara luas. Diadaptasi dari novel berjudul sama karya Joan Didion, film garapan sutradara Dee Rees yang dibintangi oleh Anne Hathaway, Ben Affleck, dan Willem Dafoe ini mengusung genre drama politik di mana seorang reporter wanita harus terlibat dalam konspirasi pemerintah. Karena naskah yang dianggap berantakan, film beranggaran 100 juta dolar Amerika ini hanya mampu mendapatkan rating 4,3 dari IMDB dan predikat tomat busuk dari Rotten Tomatoes.

The Cloverfield Paradox (2018)

Film mahal netflix

The Cloverfield Paradox adalah film beranggaran 45 juta dolar yang gagal tayang di bioskop karena dianggal terlalu mahal, tetapi kemudian dibeli oleh Netflix untuk ditayangkan secara eksklusif di saluran streamingnya. Filmnya yang merupakan bagian dari waralaba sci-fi populer Cloverfield ini bercerita tentang para astronaut internasional yang kesulitan pulang karena Bumi tiba-tiba menghilang. Terlepas dari plotnya yang cukup menjanjikan, film Netflix ini tetap dianggap film terburuk dari waralabanya yang hanya mampu mendapatkan tomat busuk dari Rotten Tomatoes, baik versi kritikus maupu penonton, serta kurang memuaskan yaitu sekitar 5,5 dari IMDB.

Death Note (2017)

Dalam sejarah Netflix, remake Death Note yang disutradarai oleh Adam Wingard adalah salah satu film terburuk yang sampai hari ini menginggalkan kesan negatif dari para penggemar. Dengan anggaran yang mencapai 40 juta dolar Amerika, film ini justru dianggap telah melenceng jauh dari materi aslinya yang ditulis dan digambar oleh Takeshi Obata dan Tsugumi Ohba. Meskipun premisnya sama, yaitu tentang seorang anak muda bernama Kira yang menemukan buku kematian, tetapi para penggemar veteran tetap menghadiahi film remake ini dengan rating IMDB sekitar 4,5 dan skor buruk di Rotten Tomatoes.

The Do-Over (2016)

Terakhir, film mahal Netflix yang malah dapatkan rating buruk dari penggemar adalah The Do-Over. Digarap oleh sutradara Steve Brill, film komedi aksi ini berfokus pada Charlie (David Spade) dan Max (Adam Sandler) yang harus terjerat dalam kegiatan kriminal karena Max berusaha memalsukan kematiannya. Dengan anggaran yang cukup besar, yaitu 40 juta dolar Amerika, ternyata tidak semua penontonnya bisa menikmati adegan aksi dan komedi yang ada di dalamnya. Beberapa di antara pelanggan Netflix bahkan menganggap filmnya tidak sesuai anggaran yang digembar-gemborkan. Rating IMDB-nya sendiri hanya mencapai 5,7 dan tentu saja tomat busuk dari Rotten Tomatoes.

Itulah tujuh film mahal Netflix yang malah dapat rating buruk dan cibiran dari para kritikus serta penggemar. Semua yang dialami oleh film-film Netflix ini membuktikan bahwa investasi besar dan bintang-bintang ternama belum tentu menjamin kesuksesan. Di sisi lain respons dari para penggemar dan kritikus justru menunjukkan bahwa kualitas cerita, karakter, dan eksekusi terhadap filmnya, tetap menjadi faktor penting dalam kesuksesan sebuah film, baik itu di saluran streaming maupun di layar lebar. Bagaimana menurut kalian, Geeks? Apakah anggaran selalu menjadi faktor utama keberhasilan?

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.