Judul adalah salah satu elemen paling penting yang sangat menentukan kesan awal sekaligus keberhasilan dari sebuah karya. Tanpa terkecuali film-film Hollywood yang biasanya saling berlomba untuk menghadirkan judul unik yang menarik perhatian. Namun tahukah kalian, dalam prosesnya ternyata ada sejumlah judul film yang sering kita dengar tetapi mengalami penyesuaian kocak di sejumlah negara. Alasannya mungkin agar lebih mudah dipahami atau agar lebih menarik bagi penonton lokal. Berikut adalah delapan film Hollywood yang ganti judul kocak nan nyelenyeh saat tayang di negara lain!

The Terminator (1984)

Film ganti judul kocak

Penggemar film aksi sci-fi Hollywood pasti tahu The Terminator yang pertama kali diperkenalkan oleh sutradara James Cameron. Film yang dibintangi Arnold Schwarzenegger ini secara garis besar bercerita tentang robot pembunuh dari masa depan yang berusaha melenyapkan umat manusia, termasuk dengan melakukan perjalanan waktu. Siapa sangka ternyata film populer yang telah melahirkan banyak sekuel ini harus ganti judul kocak saat tayang di Polandia, menjadi The Electronic Murderer. Terminator memang merupakan mesin, tetapi menyebutnya pembunuh elektronik terdengar sangat aneh di telinga.

Pretty Woman (1990)

Pretty Woman adalah film romansa komedi yang terbilang sangat populer pada tahun 1990-an, termasuk soundtrack-nya yang berjudul “Oh, Pretty Woman” dari Roy Orbison. Film dari sutradara Garry Marshall ini menceritakan kisah cinta penuh perjuangan antara seorang wanita tuna susila bernama Vivian (Julia Robert) dan pengusaha kaya bernama Edward (Richard Gere). Karakter Vivian memang seorang tuna susila, tetapi ketika film ini ganti judul kocak di Tiongkok menjadi I Will Marry a Prostitute to Save Money, karakter Edward menjadi terdengar sangat picik karena dia hanya mementingkan uang.

Home Alone (1990)

Film ganti judul kocak

Siapa yang tidak tahu Home Alone? Film komedi yang sering menjadi tayangan spesial liburan Natal di Indonesia ini berfokus pada kisah anak 8 tahun bernama Kevin McCallister (Macaulay Culkin) yang tertinggal sendirian di rumah saat keluarganya melakukan perjalanan ke Paris, Prancis. Meskipun di Indonesia judulnya sudah sangat familier, di Prancis sendiri film Home Alone justru ganti judul kocak jadi Mum, I Missed the Plane. Hal yang sama juga bahkan dialami oleh sekuelnya, di mana judul Home Alone 2 (1992) jadi Mum, I Missed the Plane Again and This Time I Am Lost in New York, sedangkan Home Alone 3 (1997) jadi Mum, I’m Taking Care of the Baddies.

The Shawshank Redemption (1994)

Film ganti judul kocak

Diadaptasi dari novel karya Stephen King, The Shawshank Redemption yang disutradarai Frank Darabont adalah film yang bercerita tentang perjuangan Andy Dufresne (Tim Robbins) untuk kabur dari penjara. Ambisi Andy ini muncul karena dia dituduh membunuh istri dan selingkuhannya, padahal dia tidak tahu apa-apa. Berbagai trik brilian yang dilakukan Andy pada akhirnya berhasil membuatnya kabur, termasuk menutup lubang untuknya kabur dengan poster aktris seksi Rita Heyworth. Namun siapa sangka premis tersebut malah membuat film legendaris ini ganti judul kocak di Finlandia menjadi Rita Heyworth, Key To Escape.

Never Been Kissed (1999)

Never Been Kissed adalah film romantis komedi dari sutradara Raja Gosnell yang dibintangi secara brilian oleh Drew Barrymore. Plot filmnya sendiri berfokus pada seorang copywriter babyface bernama Josie Geller (Barrymore) yang harus menyamar sebagai siswa di sekolah menengah untuk meneliti budaya remaja kontemporer di tempatnya bekerja. Dalam prosesnya dia jatuh cinta kepada guru bahasa Inggris Sam Coulson (Michael Vartan). Entah ada masalah apa negara Filipina dengan aktris cantik Drew Barrymore sampai tega membuat film Hollywood yang satu ini ganti judul kocak jadi Because She Ugly.

Charlie and the Chocolate Factory (2005)

Film ganti judul kocak

Mengusung genre fantais keluarga, Charlie and the Chocolate Factory dari sutradara Tim Burton menceritakan kisah para anak-anak beruntung yang menjadi kandidat penerus pabrik cokelat terbesar di dunia milik Willy Wonka (Johnny Depp). Dalam prosesnya banyak anak-anak yang malah memperlihatkan sifat-sifat buruknya kepada Wonka, kecuali anak miskin Charlie Bucket (Freddie Higmore). Salah satu anak bahkan ada yang jatuh ke dalam sungai cokelat karena terlalu serakah. Itulah mengapa film yang diadaptasi dari novel berjudul sama ini sempat ganti judul kocak menjadi The Boy Drowned in the Chocolate Sauce saat tayang di bioskop Denmark. Padahal anak tersebut bukan pemeran utama.

Silver Linings Playbook (2012)

Dibintangi oleh aktor sekelas Bradley Cooper dan Jennifer Lawrence, Silver Linings Playbook adalah film bergenre drama komedi yang mengisahkan hubungan romantis seorang penderita gangguan mental dengan seorang janda. Layaknya tayangan romansa komedi, film yang mengadaptasi novel berjudul sama ini pada dasarnya mengisahkan dinamika cinta antara kedua pemeran utama. Namun entah apa alasannya, saat Silver Linings Playbook ditayangkan di Rusia, film ini ganti judul kocak jadi My Boyfriend Is a Psycho. Mirisnya judul baru ini malah membuat filmnya terdengar seperti memiliki genre horor dan cerita yang terkait pembunuhan berantai.

Ghostbusters (2016)

Film ganti judul kocak

Film Ghostbusters yang dibintangi oleh para aktris wanita ini memang tidak terlalu berhasil di bioskop. Sampai waralaba filmnya sendiri seakan-akan berusaha melupakan film dari Paul Feig ini dengan tidak menganggapnya canon saat perilisan film Ghostbusters: Afterlife pada tahun 2021 lalu. Walaupun begitu pada dasarnya film ini sama-sama bercerita tentang para pemburu hantu yang berusaha mengatasi ancaman gaib di kota besar. Terlepas dari responsnya yang beragam, siapa sangka film ini juga harus ganti judul kocak menjadi Super Power Dare Die Team yang sama sekali tidak mencerminkan tim pemburu hantu Ghostbusters saat ditayangkan di bioskop Tiongkok.

Itulah delapan film Hollywood yang ganti judul kocak karena berbagai alasan. Umumnya perubahan judul film ini disebabkan oleh perbedaan bahasa, budaya, atau referensi lokal yang mungkin sulit dipahami oleh penonton di negara tertentu. Pada akhirnya walaupun judulnya berbeda, isi dari semua film di atas tetap lah sama, hanya saja judulnya mungkin malah membuat beberapa orang berpikir bahwa filmnya punya cerita yang berbeda.

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.