Sebagai negara yang memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa, Indonesia terbilang cukup sering menjadi sumber inspirasi bagi industri hiburan global. Khususnya Hollywood yang tidak jarang menjadikan Indonesia sebagai target pasar karena memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. Sayangnya dalam beberapa kesempatan, ada juga sejumlah film Hollywood yang dianggap telah menjelekkan citra dan nama Indonesia melalui representasi atau stereotip yang merendahkan. Berikut ini enam film Hollywood yang secara tidak langsung pernah menyakiti perasaan masyarakat Indonesia!
The Year of Living Dangerously (1982)
Sesuai dengan judulnya, The Year of Living Dangerously adalah film yang menceritakan salah satu tahun paling berbahaya di Indonesia saat Presiden Soekarno digulingkan. Film bergenre drama ini sebenarnya lebih berfokus pada kisah cinta antara jurnalis Australia Guy Hamilton (Mel Gibson) dan petugas Kedutaan Inggris Jill Bryant (Sigourney Weaver). Nah dari sekian banyak adegannya yang ternyata syuting di Filipina, film yang cukup populer di Hollywood ini sempat menampilkan spanduk bertuliskan “Soekarno Kasih Makan Rakyatmu” yang pada akhirnya dianggap menjelekkan nama presiden pertama Indonesia.
In God’s Hand (1998)
In God’s Hand adalah film bergenre olah raga dan aksi yang berfokus pada tiga peselancar muda yang menyukai tantangan. Dalam prosesnya mereka diceritakan berkeliling dunia, termasuk ke Madagaskar, Meksiko, Hawaii, dan Bali, untuk mencari ombak terbesar. Ketika film Hollywood ini menceritakan peristiwa di Bali, ada sebuah adegan yang menjelekkan nama Indonesia. Di mana para peselancar tersebut ditangkap polisi karena melanggar aturan, tetapi mereka bisa langsung bebas setelah memberikan sejumlah uang. Hal ini sontak langsung memicu kemarahan karena dianggap memberikan gambaran buruk.
Lethal Weapon 4 (1998)
Satu lagi film Mel Gibson yang dianggap telah menjelekkan nama Indonesia di mata penggemar Hollywood adalah Lethal Weapon 4. Film buddy cop yang penuh dengan aksi ini menceritakan petualangan duo detektif Martin Riggs (Gibson) dan Roger Murtaugh (Danny Glover) dalam mengungkap kasus penyelundupan imigran gelap. Dalam filmnya ada satu dialog yang cukup menyakiti perasaan orang Indonesia pada saat itu. Di mana karakter Roger yang kesal mengatakan umpatan bahwa penyelundupan imigran gelap pasti selalu menggunakan kapal jelek buatan Indonesia.
The Sweetest Thing (2002)
Siapa yang tidak kenal Cameron Diaz? Aktris cantik yang sangat populer pada tahun 2000-an ini pernah membintangi film Hollywood berjudul The Sweetest Thing yang ternyata sempat menjelekkan nama Indonesia. Filmnya sendiri berfokus pada kehidupan romansa karakter Diaz bernama Christina Walters yang penuh dengan komedi. Dalam salah satu dialognya, karakter Walters diceritakan mengumpat kepada orang lain dengan mengatakan “Kalian ini bikin kacau saja seperti Indonesia.” Kemudian karakter lain bernama Courtney Rockcliffe juga mengatakan, “Tempat ini sangat berantakan seperti Indonesia!”
The Kingdom (2007)
Mengusung genre aksi dan thriller, film The Kingdom terinspirasi dari tragedi pengeboman komplek perumahan di Al Khobar tahun 1996, pengeboman di Riyadh pada tahun 2003, dan pembantaian di Kota Al Khobar pada tahun 2004. Meskipun film Hollywood yang dibintangi Jamie Foxx, Chris Cooper, dan Jennifer Garner ini menceritakan kejahatan teroris di kota-kota Arab Saudi, tetapi ada salah satu premisnya yang dianggap telah menjelekkan nama Indonesia. Di mana jaringan terorisnya yang ada di filmnya diceritakan sampai mengalirkan dananya ke salah satu kota besar di Indonesia yaitu Jakarta.
Mission: Impossible Rogue Nation (2015)
Sama-sama bercerita tentang kejahatan teroris seperti The Kingdom, film Hollywood lainnya yang berjudul Mission: Impossible Rogue Nation juga dianggap telah menjelekkan citra Indonesia di mata dunia. Dalam film tentang agen Ethan Hunt yang diperankan oleh Tom Cruise ini diceritakan ada seorang mantan agen MI6 yang menjadi pemimpin sindikat teroris bernama Solomon Lane (Sean Harris). Nah villain yang sangat dicari ini ternyata bersembunyi di Indonesia, tepatnya di Jakarta. Banyak yang menyimpulkan bahwa premis tersebut seakan-akan mengatakan bahwa Jakarta adalah sarang penjahat internasional.
Entah disengaja atau tidak, itulah enam film Hollywood yang dianggap telah menjelekkan nama Indonesia. Sebagai bagian dari industri hiburan global, seharusnya film-film Hollywood lebih bisa menghormati negara lain dengan memberikan penggambaran yang tidak melenceng dan merendahkan. Apalagi negara-negara tersebut dimasukan ke dalam ceritanya. Di sisi lain sebagai penonton, kita juga tetap harus kritis terhadap representasi negara lain dalam media film. Agar di kemudian hari informasi keliru yang ada di dalamnya tidak berkembang menjadi fitnah yang menyakitkan bagi negara tertentu.
