Sudah bertahun-tahun kita disuguhkan berbagai film DC. Terhitung ada lebih dari 20 film DC yang pernah dibuat, dan mayoritas filmnya sukses besar, berkat nama besar DC Comics yang menjadi dasar ceritanya. Meski begitu, ada juga beberapa film yang justru mengalami kerugian besar. Padahal Warner Bros selaku perusahaan induk yang memiliki hak atas karakter-karakter DC sudah menggelontorkan dana yang masif untuk berbagai film yang mereka buat. Lantas film DC apa saja yang justru merugikan pihak Warner Bros? Simak berikut ini Geeks!

Justice League

Warner Bros telah menggelontorkan dana sebesar $300 juta untuk membuat film sekelas Justice League, yang menampilkan deretan aktor papan atas Hollywood. Namun yang harus dicatat bahwa anggaran tersebut belum termasuk biaya tambahan yang digelontorkan Warner Bros untuk merubah CGI kumis Henry Cavill, dan beberapa perbaikan CGI lainnya yang membutuhkan biaya masif. Selain itu, adalagi biaya-biaya untuk pemasaran maupun distribusi. Hingga saat ini, belum ada informasi tentang berapa total kerugian yang dialami Warner Bros akibat Justice League, tetapi kabarnya mereka hanya mengalami kerugian puluhan juta dolar saja.

Green Lantern

Masih ingat dengan Ryan Reynolds yang membintangi film Green Lantern di tahun 2011? Yap, film itu diakui oleh Reynolds sebagai film yang buruk. Filmnya mendapat review negatif karena CGI dan cerita yang buruk. Saking buruknya, dalam film Deadpool beberapa kali Reynolds “menyingung” film Green Lantern. Wajar saja jika akhirnya film ini gagal di box office dan hanya meraup pendapatan $220 juta. Padahal biaya pembuatan film ini mencapai $200 juta (belum termasuk biaya pemasaran dan distribusi). Slash Film pernah melaporkan bahwa film ini menimbulkan kerugian $75 juta bagi Warner Bros. Memang angka tersebut tidak terlalu besar dibandingkan film-film DC lainnya di bawah ini.

Catwoman

Memang masih belum jelas total pasti dari kerugian yang dialami Warner Bros setelah merilis film Catwoman di tahun 2004. Tetapi lewat detail pendapatan box office yang diraih, film ini hanya mendapatkan total $82 juta. Padahal film ini diproduksi dengan anggaran $100 juta. Yang harus dicatat, anggaran $100 juta belum termasuk biaya pemasaran dan distribusi filmnya. Catwoman memang dianggap sebagai salah satu film DC paling gagal sepanjang masa, meski dibintangi oleh pemenang Academy Award, Halle Berry yang ditunjuk sebagai pemeran utama yaitu Patience Phillips alias Catwoman.

Black Adam

Black Adam menjadi salah satu film yang paling lama dikembangkan oleh DC. Bagaimana tidak, rencana membuat film ini sudah terjadi di tahun 2008. Namun baru di masa pandemi filmnya mulai diproduksi dan kemudian dirilis Oktober 2022. Dwayne Johnson-lah sosok yang selalu mendorong Warner Bros untuk membuat film ini sejak awal. Sayangnya, ketika film Black Adam rilis, film ini tidak berjalan sebaik yang diharapkan oleh penonton dan kritikus. Black Adam hanya menghasilkan $393 juta di box office, dengan anggaran pembuatan $260 juta. Sama seperti film lainnya dari daftar ini, anggaran $260 juta yang digelontorkan juga belum termasuk biaya distribusi dan pemasaran filmnya. Variety melaporkan bahwa Warner Bros mengalami kerugian antara $50 – $100 juta dari proyek ini.

Wonder Woman 1984

Di antara banyak film DC yang pernah dirilis, mungkin Wonder Woman 1984 menjadi yang paling terdampak oleh COVID-19. Bagaimana tidak, perilisan filmnya sudah beberapa kali mundur. Puncaknya, filmnya “harus” dirilis di bioskop ketika masih banyak bioskop di seluruh dunia yang masih ditutup. Dan ketika itu, masih belum banyak orang-orang yang kembali menonton di bioskop. Akhirnya film ini hanya meraup pendapatan sebesar $169 juta di box office, dengan anggaran pembuatan filmnya yang mencapai $200 juta (belum termasuk biaya pemasaran dan distribusi). Menurut The Hollywood Reporter, Warner Bros mengalami kerugian $100 juta gara-gara Wonder Woman 1984.

Shazam! Fury of the Gods

Zachary Levi baru-baru ini kembali sebagai pemeran Shazam dalam film Fury of the Gods. Tentu saja ada harapan jika film kedua akan sama suksesannya, atau justru lebih baik. Tetapi sayangnya hal itu tidak terjadi. Fury Gods hanya menghasilkan total pendapatan $133 juta, sebuah angka yang sangat jauh dari harapan Warner Bros. Padahal dibutuhkan biaya pembuatan sebesar $125 juta (belum termasuk biaya pemasaran dan distribusi). Setidaknya, dibutuhkan pendapatan sebesar $250 juta agar Warner Bros bisa mendapatkan keuntungan dari film ini. World of Reel melaporkan bahwa Fury of the Gods membuat Warner Bros mengalami kerugian sebesar $150 juta, angka kerugian yang lebih besar ketimbang Wonder Woman 1984.

The Flash

The Flash juga menjadi film yang dinantikan di tahun 2023 ini. Film ini hampir bernasib sama seperti Black Adam, di mana sudah dikembangkan selama beberapa tahun. Namun baru di tahun 2023 ini filmnya rilis. Hingga pekan kedua perilisannya, The Flash hanya tercatat mendapatkan pendapatan sebesar $212,5 juta. Dan trend penonton The Flash di bioskop turun drastis di akhir pekan kedua ini. Padahal, film the Flash dibuat oleh Warner Bros dengan anggaran $220 dan belum termasuk biaya pemasaran dan distribusi. Coming Soon melaporkan bahwa kerugian yang ditimbulkan film The Flash mencapai $200 juta bagi Warner Bros, dan ini menjadi kerugian yang terbesar bagi Warner Bros. Tetapi yang harus dicatat bahwa pendapatan film ini bisa bertambah mengingat filmnya masih rilis dibioskop.

Itulah dia Geeks beberapa film DC yang mengalami kerugian besar. Pada akhirnya Warner Bros harus menanggung semua kerugian tersebut demi membuat film DC terus berjalan.

Restu
https://www.greenscene.co.id/author/restuprawira/