Kepopuleran suatu brand atau merk ternyata mampu untuk menggoda industri film Hollywood untuk mengangkat cerita asal-usul dari produk tersebut dalam bentuk cerita layar lebar. Dalam industri film terdapat beberapa jenis atau genre film yang cukup populer seperti biopik. Itu merupakan sebuah genre yang biasanya menyajikan kisah tentang asal-usul seseorang yang sukses atau fenomenal.

Contohnya adalah film Rocketman yang memperlihatkan cerita tentang sosok penyanyi legendaris Elton John. Kemudian, Bohemian Rhapsody yang jadi film biopik dari band legendaris Queen serta sosok Freddy Mercury. Meskipun begitu, nyatanya beberapa film biopik tentang asal-usul brand atau sebuah merk juga cukup menarik untuk dihadirkan dalam versi layar lebar. Berikut adalah beberapa film layar lebar tentang asal-usul sebuah produk.

The Social Network

Film asal-usul produk yang pertama adalah The Social Network. Rasanya mayoritas Geeks adalah pengguna dari media sosial Facebook, yang merupakan media sosial paling besar di dunia saat ini. Bahkan, media sosial Facebook menjadi sangat berpengaruh di mana pertukaran pesan dari seluruh dunia terjadi di sana. Dalam beberapa kasus, Facebook bahkan jadi media untuk memulai sebuah momen peperangan atau bahkan momen perdamaian.

Mark Zuckerberg dikenal sebagai pendiri Facebook, namun mungkin tidak banyak orang yang tahu bagaimana kisah Mark membangun Facebook. Melalui film The Social Network inilah kita kemudian mengetahui cerita di balik layar dari berdirinya Facebook. Dibintangi oleh Jesse Eisenberg yang berperan sebagai Mark Zuckerberg dan disutradarai oleh David Fincher, menceritakan cerita perjuangan Mark dan drama di balik Facebook.

Steve Jobs

Apple adalah brand atau merk elektronik yang terbesar di dunia, selain juga Samsung, LG, dan sebagainya. Hampir sebagian pangsa pasar Eropa, Amerika, dan bahkan Asia berhasil dikuasai oleh produk-produk Apple. Bahkan, Apple sudah dianggap lebih dari sekedar brand melainkan sebuah value. Steve Jobs adalah sosok di balik kesuksesan masif dari Apple di seluruh dunia.

Dia sering menghadirkan inovasi terbaru yang mengguncang dan membuat banyak orang tercengang. Kepopuleran dan pengaruh besar Steve Jobs pada akhirnya membuat Hollywood menghadirkan sebuah film yang mengangkat kisah suksesnya pada 2015 kemarin. Disutradara oleh Danny Boyle, film Steve Jobs dibintangi oleh Kate Winslet dan Michael Fassbender dan menghadirkan cerita Steve Jobs dalam setiap upayanya melahirkan berbagai ide yang inovatif.

The Billionaire

Industri makanan adalah salah satu industri terbesar yang tentunya menjadi lahan bisnis dan peluang yang menguntungkan. Ini juga yang kemudian dilihat oleh seorang pemuda asal Thailand, Aitthipat Kulapongvanich. Di usia remajanya Aitthipat banyak menghabiskan waktunya bermain game. Namun, yang menarik adalah dia berhasil meraih keuntungan dari bermain gamenya tersebut.

Meskipun begitu, Aitthipat akhirnya harus memutar otak untuk mendapatkan uang setelah dia dikeluarkan dari kampusnya. Sempat berdagang kacang dan sukses, namun kendala produksi membuat dia harus banting stir berjualan rumput laut goreng. Sempat juga mengalami kendala, Aitthipat belajar dari kesalahannya dan kemudian mendirikan merknya sendiri yaitu Tao Kae Noi. Kesuksesan dari merk itu bahkan sudah merambah ke seluruh dunia membuat Aitthipat menjadi seorang milyuner muda di Thailand.

Ford Vs Ferrari

Meskipun Hollywood sering menghadirkan film hal-hal berbau otomotif, namun sangat jarang mereka menghadirkan cerita asal-usul dari sebuah brand otomotif itu sendiri. Dan ketika film Ford vs Ferrari muncul tanggapan positif pun banyak bermunculan terutama dari para ‘Petrolhead’ atau para pecinta otomotif. Film yang dibintangi Christian Bale dan Matt Damon ini diadaptasi dari kisah nyata pertempuran merk antara Ford dan Ferrari.

Henry Ford II berusaha untuk mencari cara agar mobil mereka bisa menang dalam balapan Le Mans. Dia pun menunjuk sosok Carrol Shelby untuk menangani hal ini, yang mana Shelby kemudian mempercayakan sosok mekanik sekaligus pebalap handal yaitu Ken Miles. Terbukti, berkat kerja sama keduanya mobil Ford berhasil mengalahkan Ferrari. Dan ini jadi awal mula Ford mulai serius dalam menggarap mesin untuk sportscar.

Puma vs Adidas

Dalam industri Olahraga, Puma dan Adidas adalah dua brand atau merk raksasa yang menguasai hampir seluruh cabang olahraga. Misalnya, sepak bola, tenis, atletik, dan sebagainya. Namun, tidak banyak yang tahu jika sebenarnya persaingan dari kedua merk ini jauh lebih dalam dan sudah sejak lama berlangsung.

Diawali terbentuknya brand Puma pada 1948 oleh Rudolf Dassler dan Adidas oleh Adolf Dassler pada 1949, kedua kakak beradik ini awalnya bersaing secara biasa. Namun, pasca pecahnya perang dunia kedua pada akhirnya hubungan mereka semakin memburuk dan akhirnya mereka pun terlibat perang dingin bahkan hingga sekarang. Kisah tentang Dassler bersaudara ini kemudian diangkat oleh sineas Jerman, Oliver Dommenget, dan dirilis pada 2016 kemarin.

The Founder

Siapa yang tidak kenal dengan raja dari industri makanan cepat saji paling sukses di seluruh dunia yaitu McDonald’s. Restoran cepat saji yang gerainya ada di hampir seluruh belahan dunia ini ternyat memiliki cerita asal-usul yang menarik seperti yang diperlihatkan dalam film The Founder, yang diperankan oleh Michael Keaton. Film ini mengisahkan sosok Ray Croc yang awalnya merupakan sales dari sebuah mesin es krim.

Dia kemudian terkejut dengan sebuah sistem yang diperkenalkan oleh McDonald bersaudara di restoran cepat saji yang mereka bangun. Ray kemudian menjalin kerja sama dengan mereka, namun dia tidak bisa bergerak bebas dengan semua peraturan yang ada. Dia pun kemudian melihat peluang yang ada dari bisnis dan nama tersebut yang kemudian membuat Ray akhirnya sukses besar.

Tetris

Jika McDonald’s adalah restoran cepat saji paling sukses di seluruh dunia, maka Tetris adalah game yang paling sukses di seluruh dunia dengan total penjualan gamenya yang paling besar dalam sejarah. Tetris adalah salah satu game klasik yang paling fenomenal di mana semua orang tentu mengenal dan bahkan pernah memainkannya. Namun, ada cerita menarik tentang kepopuleran dari game Tetris.

Diperankan oleh Taron Egerton film original dari Apple TV + yang rilis pada akhir Maret kemarin ini menghadirkan kisah Henk Rogers yang merupakan seorang penulis dari Uni Soviet. Henk berusaha untuk meraih kesuksesan yang sama setelah mengenal Atari dan Nintendon dengan cara memperkenalkan game Tetris tersebut kepada dunia. Namun, dengan situasi Uni Soviet membuat Henk perlu bertarung bukan hanya dengan hartanya tetapi juga nyawanya.

Air

Air juga merupakan sebuah film baru lainnya yang sudah dirilis beberapa hari yang lalu yang menghadirkan kisah asal-usul dari brand sepatu basket populer yaitu Air Jordan. Film ini dibintangi oleh sederet nama besar Hollywood seperti Ben Affleck, Chris Tucker, Matt Damon, dan sebagainya. Alur ceritanya sendiri berfokus pada perusahaan pakaian olahraga Nike, yang berusaha untuk menjalin kerja sama dengan pebasket legendaris Michael Jordan untuk menghadirkan Air Jordan.

Ini merupakan salah satu strategi terakhir dari Nike, mengingat pada 1984 perusahaan tersebut hampir saja mengalami kebangkrutan. Awalnya, Nike menganggap Jordan adalah talent yang terlalu mahal untuk perusahaan mereka. Namun, setelah melihat potensi dan juga kemampuan dari Jordan salah satu pegawai Nike memaksa agar Jordan tetap menjadi pilihan untuk brand sepatu tersebut dan akhirnya keputusan tersebut pun sukses besar.

Di balik semua kisah sukses sebuah brand atau merk terdapat juga cerita-cerita menarik dan dramatis yang rasanya memang akan menarik jika dihadirkan dalam versi layar lebar. Namun, mungkin memang ada beberapa poin atau detail yang kemudian dirubah demi kepentingan cerita. Meskipun begitu, berbagai film di atas bisa memberikan gambaran tentang asal-usul kesuksesan besar dari sebuah produk yang ada di sekitar kita.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.